Share

Korban Pembunuhan

Rencananya malam ini Nay ingin menginap di panti saja. Namun, kamar-kamar di panti sudah terisi penuh oleh anak-anak yang terus bertambah setiap bulannya. Ruang tambahan di samping panti juga belum selesai dikerjakan. Bahkan beberapa di antara mereka harus tidur dengan kasur lipat yang dibentangkan di lantai.

“Nay, pulang saja ya, Bu. Kalau ada apa-apa langsung telepon. Nay akan terus aktifkan HP. Nay pamit ya, Bu.” Nay mencium tangan Bu Mien dan mencium kedua pipinya.

“Hati-hati di jalan, Nay,” pesan bu Mien.

“Iya, Bu," sahut Nay tersenyum.

Nay meninggalkan panti hampir jam sepuluh malam. Dengan motor hitam kesayangan yang selalu setia menemani. Kali ini ia memilih untuk lewat jalan kecil di perkampungan warga. Sudah sering Nay melewati tempat itu. Beberapa orang yang tinggal di situ juga mengenalnya. Apalagi yang sering kumpul main gaple di warung kopi dekat komplek.

Rem motor Nay berdecit. Dia menginjaknya terlalu kuat. Seorang anak kecil tiba-tiba muncul dan membentangkan tang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status