Share

Cara Licik Anita

"Tentu, hanya demi anakmu.” Alina lalu meninggalkan Fatih yang baru saja mendapat penolakan secara langsung.

Mendengar jawaban Alina, Fatih tersenyum miring merasai nyeri yang merambat.

“Terserah kamu, Al, tapi aku masih melihat cinta di matamu.”

Fatih beringsut dari ranjang, kemudian membersihkan diri.

Keluar dari kamar mandi terasa lebih segar. Tatapannya langsung tertuju pada Alina yang menatap lekat handphonenya yang berkedip-kedip menandakan panggilan masuk.

Tanpa berkata-kata, Alina meletakkan di pakaian kerja Fatih di atas pembaringan dan sepatu di bawah ranjang, lalu bergegas pergi.

Fatih meraih handphone, memeriksa panggilan itu karena sudah tidak berdering lagi.

Anita.

Lagi-lagi, Fatih seperti kepergok tengah berselingkuh. Perasaannya menjadi was-was.

Ingin menjelaskan tentang panggilan itu, tetapi Alina tampak tidak perduli. Lalu, untuk apa ia merasa tidak enak hati, bukankah hal seperti ini sudah sewajarnya terjadi?

Fatih merasa kesal berada di situasi membingungkan. Entah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status