Share

Bab 7

Sabtu pagi, aku melihat Mas Ari masih santai, nampaknya hari ini ia libur. Ya, hari kerja Mas Ari terkadang hanya lima hari saja. Jika pekerjaan sedang banyak, barulah ia berangkat, itupun tak sampai sore.

"Ke rumah Ibu? Mau ngapain?" tanya Mas Ari sambil menautkan kedua alisnya.

Ah … akan alot soal perijinan ini kalau Mas Ari sudah bertanya mau ngapain. Aku nggak mau nyerah, ayok rayu lagi Lisa!

"Silaturahmi Mas, aku kan juga kangen sama Ibu, Ibu juga kangen sama cucu-cucunya. Sudah lama lho, Mas, kita nggak ke sana. Padahal kan dekat, nggak sampai sejam naik motor," aku mulai mengerucutkan bibir.

"Hm … kangen, ya?" tanyanya, nampak berpikir.

"Iya, Mas, boleh, ya?" pintaku, dengan memasang wajah memelas.

"Ya, sudah, ayok siap-siap!" titahnya kemudian.

"Asyik, alhamdulillah, makasih ya, Mas. Aku siapkan anak-anak dulu," ujarku kegirangan.

"Siapkan apa? Udah, nggak usah mandi, nanti mandi di sana aja biar puas nyemplung sungai."

Wah, ini sungguh kejutan. Tak biasanya begini. Ini seben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status