Share

Bab 25

NASI KOTAK BUATANKU DISHARE DI GROUP

"Emak sudah tidak apa-apa, Ci. Kamu dan Ihsan bisa balik lagi untuk mengurus hotel."

"Tidak, Mak. Kami akan menunggu sampai Emak benar-benar sehat dan mengajak tinggal di sana," sahutku sambil memberikan obat.

"Benar kata Suci. Emak harus ikut kami. Ihsan tidak akan meninggalkan Emak sendirian lagi," sambung Mas Ihsan.

"Kejadian ini tidak bisa dianggap sepele. Jelas ada orang yang ingin mencelakai Emak. Suci akan mencaritahu siapa pelakunya."

Terdengar ketukan pintu belakang yang menghentikan obrolan kami.

Aku pun segera beranjak untuk melihat siapa yang datang.

"Mbak Icik?"

"Saya buatin bubur dan terik tahu untuk Emak," terangnya sambil menunjukkan dua buah rantang.

"Masuk saja, Mbak! Emak ada di kamar."

Mbak Icik masuk dengan ragu-ragu.

"Tidak apa-apa. Ayo, Mbak!" ajakku.

"San," sapa Mbak Icik.

Mas Ihsan mengangguk dengan tatapan datar dan angkuh.

Aku paham kenapa sikapnya seperti itu. Sebenarnya Mas Ihsan juga tidak bisa menyalahkan Mbak Ic
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status