Share

Dua

Author: Zizizaq
last update Last Updated: 2022-08-24 13:26:54

Danil tidak ingin membuang-buang waktu lebih lama lagi, ia ingin segera mengeksekusi rencananya, hal pertama yang ia lakukan adalah menghubungi sekertaris sekaligus sahabatnya yang bernama Alex. Ia meminta Alex untuk mencari seorang gadis biasa yang sedang bekerja menjadi karyawan di perusahaannya yang posisinya paling rendah dan memungkinkan untuk diajak kerja sama dalam menjalankan ide gilanya itu, alasannya jika ia menikahi karyawan yang paling rendah jabatannya, kemungkinan seratus persen gadis itu tidak akan menolak, Selain itu ia juga bisa mengatur rencana apapun dengan mudah dan tidak perlu takut akan muncul perasaan yang ia tidak inginkan.

Tidak menunggu sampai dua hari setelah ide gila itu muncul, Alex akhirnya datang menemui Danil. Ia membawa seorang gadis bersamanya yang bertugas sebagai cleaning servis di bagian staf yang benar-benar posisinya paling rendah di perusahaan itu bahkan tidak ada lagi yang lebih rendah di bawahnya, dan gadis ini hanya pekerja part time, ia hanya bekerja di sore hari, karena dari info yang ia dapatkan, status gadis malang ini adalah seorang mahasiswa di sebuah tempat perkuliahan.

"Bos, apakah ini sudah sesuai permintaan?" Alex meminta penilaian dengan ragu.

"Pilihanmu cukup baik, ini tidak terlalu buruk, dia hanya butuh sedikit polesan saja agar bisa bersanding denganku," ucap Danil sambil memindai gadis itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Tapi apa tidak ada cara lain? Mohon maaf, Ide bos ini sangat tidak sopan menurut saya. Gadis ini juga manusia yang memiliki hati dan perasaan, sama seperti Nona Alea," bisik Alex, sebisa mungkin meredam suaranya, ia masih belum bisa menerima keputusan Danil yang benar-benar gila, selain itu ia merasa khawatir dan iba dengan si gadis yang umurnya terlihat masih terbilang muda itu. Sayang sekali dengan masa mudanya yang masih cemerlang, melihat dari wajahnya yang cukup cantik, tubuhnya yang tinggi semampai pasti banyak yang naksir padanya, sayangnya nasibnya tidak beruntung tentang keuangan.

"Diamlah..! Kenapa malah Kamu yang berisik? tenang saja," balas Danil dengan ritme suara yang sama.

"Bos, tapi sepertinya dia akan menolak, sepertinya dia ingin bertemu Bos bukan untuk menyatakan persetujuan." Alex menjelaskan agar Danil tidak salah paham.

"Lalu kenapa Kamu tidak mencari lagi yang lain?"

"Dia satu-satunya yang paling cocok dengan tipe yang bos inginkan, lagi pula rata-rata pekerja staf terendah di perusahaan kita adalah laki-laki atau ibu-ibu paruh baya," jelas Alex tidak ingin disalahkan.

"Bisa dibereskan dengan kertas bernomor bukan (maksudnya uang)? Jadi serahkan saja semuanya padaku," ucap Danil dengan angkuh, ia kemudian beralih menyapa gadis yang sedang menunggunya bicara.

"Kamu bernama Emili, benar?" Tebak Danil, sebelumnya Alex sudah mengirim data mengenai gadis itu.

"Iya Betul, Pak. Saya Emili," ucap Emili sambil tersenyum sopan memperlihatkan lesung pipi yang membuat wajahnya tampak manis.

"Apa kabar Emili?" Sapa Danil padanya, ia sedang mencoba lebih akrab, walaupun masih dengan penuh wibawa dan sifat angkuh yang tampak sangat mendominasi.

"Saya baik Pak Danil, kalau boleh tau kenapa Pak Danil mau memanggil saya ke tempat yang sebenarnya orang seperti saya ini tidak pantas berada di sini?" Kata Emili sesopan mungkin ia masih pura-pura belum tahu alasannya, padahal hatinya sangat kesal dengan apa yang didengarnya dari Alex.

"Saya pikir kamu sudah tau? Apakah Alex tidak memberitahumu?" kata Danil begitu percaya diri.

"Ah, tentang itu ya, Pak? Saya sangat minta maaf yang sebesar-besarnya Pak, karena saya tidak bersedia sama sekali." Ucap Emili sungguh- sungguh, tapi terdengar seperti ledekan di telinga Danil.

'What? jadi kau sungguh menolak, apa masih sama jika aku sodorkan sejumlah kertas bernomor padamu?' Kata Danil, hanya dalam hati.

"Mungkinkah kamu tidak mengenal saya Nona Emili?" Ucap Danil masih dengan mode angkuhnya.

" Anda adalah orang nomor satu di perusahaan ini, jadi bagaimana mungkin saya tidak mengenal anda Pak Danil. Hanya saja ini membingungkan dan sangat tidak masuk akal bagi saya, saya juga bukan orang yang bisa disandingkan dengan anda. Jadi karena itu Pak, saya menolak tawaran Pak Danil. Sekali lagi saya benar-benar minta maaf. Keputusan saya cukup jelas, Pak. Semoga Pak Danil bisa mengerti." Kata Emili, ia tidak berniat memberi kesempatan kepada bosnya itu untuk memotong ucapannya.

"Sepertinya sudah cukup jelas Pak, karena tidak ada lagi yang perlu dibahas, saya akan pamit undur diri, Pak." Kata Emili sesopan mungkin, ia membungkuk sembilan puluh derajat untuk memberi hormat lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Selepas kepergian Emili, Danil terbengong-bengong tidak percaya, ia hanya gadis biasa tapi kenapa begitu sombong, Danil mendengus kesal, dirinya tidak menyangka akan menerima penolakan dari orang rendahan seperti Emili, harga dirinya sebagai orang terhormat merasa terluka, tapi ia juga tidak bisa menyalahkan siapapun dan hanya bisa mengutuk dirinya sendiri karena membiarkan dirinya dipermalukan.

"Telusuri latar belakang dia Lex, berani sekali dia menolak dan merendahkanku seperti ini" perintah Danil dengan tatapan membunuh.

"Wokeh, Bos! serahkan saja padaku," seru Alex sambil tersenyum samar, sepertinya ia sedang meledek bosnya.

"Kau berani menertawaiku, Alex? akan kupotong gajimu selama setahun," tegas Danil sambil menggertakkan giginya, Alex malah semakin tertawa.

"Tidak apa, aku rela potong gaji Danil, seumur-umur belum pernah ada orang yang memperlakukan kamu seperti ini, ini sungguh pemandangan yang sangat baik untuk kutonton," kata Alex dengan bahasa yang non formal, ia sedang berbicara sebagai sahabat Danil.

"Alex...!" Teriak Danil dengan murka, meski begitu Alex tetap tidak peduli.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ros Rosmah
kau pikir kau seorang bos boleh sesukah hati membeli soorang wanita dasarlaku laki tidak tau dori
goodnovel comment avatar
Indonesian
nga seru...
goodnovel comment avatar
Nuniee
Wkwkwk ditolak..makanya jgn meremehkan masalah dan memandang orang dgn rendah ... Emili mungkin miskin tpi punya prinsip dan harga diri .........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Enam

    Matahari telah berada di puncak peraduannya ketika sebuah mobil mewah yang membawa keluarga kecil melesat memasuki rumah bak istana. Iya, itu mereka Danil, Emili dan putri kecilnya Dania, ada juga Bu Eni yang telah resmi jadikan oleh Danil sebagai pengasuh tetap untuk putri kecilnya Dania.Akhirnya Emili kembali lagi ke rumah itu, rumah yang dulu pernah menjadi saksi perjalanan singkat tentang hubungannya, hubungan yang tercipta dari sebuah ide gila Danil untuk melakukan sebuah pernikahan kontrak yang memakan korban yaitu Emili, yang kemudian menumbuhkan rasa cinta di antara mereka, yang satu karena ambisi yang satu karena keterpaksaan yang di sebabkan faktor ekonomi.Kini keduanya bersatu kembali dengan hubungan yang sehat dan terkontrak tanpa syarat sepanjang hidup mereka.Emili mau ikut Danil setelah meyakinkan segala urusannya yang harus di selesaikan telah beres, Danil dapat melakukan itu dalam waktu singkat.Demi agar lebih cepat berkumpul dengan keluarga kecilnya ia bahkan rela

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Lima

    Danil tiba di rumahnya, ia tau bertemu dan memohon pada Nenek Marita tidak akan memberi solusi, ia ke ruang kerjanya menghubungi Alex untuk mengumumkan tentang hubungannya dengan Emili dan kehadiran Dania sebagai putrinya di semua aplikasi Sosial media, tak lupa memintanya menghubungi stasiun tv juga supaya mertuanya yang agak gaptek soal sosial media tidak ketinggalan berita."Saya ingin membaca berita ini dalam waktu tidak lebih dari tiga puluh menit, jangan lupa kau juga harus memberinya judul sedramatis mungkin, Oke" Jelas Danil antusias."Iya Pak Danil, tapi tolong bisakah kamu membiarkan saya berbulan madu dengan santai?" Alex berbicara sebagai sahabat."Sory, tapi kali ini kau harus membantuku karena ini penting" Danil agak sedikit bersalah dengan sahabatnya."Oke Aku akan membantumu" ucap Alex."Thank's bro, selamat bersenang-senang" Danil mengakhiri peanggilannya lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil memejamkan mata, ia sepertinya tidak sabar menunggu sebuah berita viral

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Empat

    "kesayangan Ayah sudah wangi" Danil berdiri menyambut putrinya."Apa katamu?" Nenek Marita kaget mendengar Danil."Ini putri Danil Nek, Saat Nenek mengusir Emili dia sedang mengandung anakku, Ah Nenekku sungguh keterlaluan! Mengusir cucu menantu yang sedang hamil tapi menampung wanita hamil lainnya" Ucap Danil membuat nyali Neneknya menciut dan tampak bersalah, sebenarnya ia sudah menunggu momen ini dari tadi."Apa benar dia putrimu?" Ekspresi Nenek Marita berubah sembilan puluh derajat, yang tadinya dingin menjadi hangat. Ia bertanya demi memastikan pendengarannya. Matanya terpaku pada Dania."Iya Nek, apa Nenek meragukannya? padahal dia begitu mirip denganmu Nek" Ucap Danil. Fakta itu juga yang membuatnya tidak bertanya saat pertama kali melihat putrinya, Dania begitu mirip Neneknya yang juga mirip dengan dirinya sendiri."Betul Kamu hamil saat pergi dari rumah?" Nenek beralih pada Emili, kebenciannya pada menantunya itu agaknya berangsur hilang."Iya Nek, tapi Emili juga tidak tahu

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Tiga

    Danil benar-benar menginap di rumah keluarga Emili, ia tidak memberitahu hal itu pada siapapun, karena itu ponselnya berdering beberapa kali entah itu panggilan dari asistennya Alex, klien bahkan ada panggilan juga dari Neneknya.Ia terbangun dan mengucek matanya, ia sadar sedang berada di kamar orang lain, namun sedetik kemudian ia tersenyum karena menyadari ia sedang menginap di rumah orang tua istrinya. Ia pun meraih ponsel dan memeriksanya.[Apakah kamu bersama sahabat istriku? Aku bingun harus menyebutnya apa, Nenek Marita mencarimu dan ku beri tahu Kamu bersamanya, mungkin Nenek sedang ke sana sekarang, jadi siapkan alat untuk bertempur, dia terdengar tidak senang karena panggilannya di abaikan cucu kesayangannya, Oh iya aku rela mengorbankan masa cuti bulan maduku untuk menggantikanmu mengurus klien, jadi fokus saja bertempur dengan Nenek Marita] tulis Alex panjang lebar. Danil hanya membacanya dan tidak bermaksud membalas."Aku akan menyambutnya" Ucap Danil tersenyum menyering

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Dua

    "Kenapa Emili lama sekali? Kemana pula perginya Nak Danil?" Ucap Bu Tiara merasa tidak senang, ia sudah bersusah payah masak untuk mereka tapi justru mereka yang tidak hadir di meja makan."Tidak apa Bu, biarkan saja" Pak Feri masih setia menghibur sang istri."Mungkin lagi melepas rindu, Bu" Celetuk Bu Eni asal, sebenarnya ia hanya bercanda karena dirinya sendiri tidak tau kemana kedua orang itu berada, Pak Feri yang memahami langsung tersedak."Ayah, hati-hati dong makannya" Kata Mila yang dari tadi menyuapi Dania yang tampak asyik dengan mainannya."Iya, ayah akan hati-hati" Ucap Pak Feri gelagapan."Itu sama sekali tidak boleh dibiarkan, mereka baru saja bertemu setelah berpisah selama tiga tahun" Seru Bu Tiara menanggapi candaan Bu Eni ia segera bangkit dari duduknya, ia hendak melabrak Emili."Ibu mau apa?" Pekik Pak Feri, ia juga berdiri untuk mencegah sang istri.Bersamaan dengan itu Danil keluar dari kamar Emili dengan penampilan yang lebih cerah dari sebelumnya, ia tampak sep

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Satu

    Setelah selesai merapikan mainan Dania, seluruh orang berkumpul di ruang keluarga, karena memang tidak ada lagi ruangan yang lebih luas dari tempat itu, kecuali Bu Eni dan Bu Tiara yang sedang sibuk di dapur, demi menyambut menantunya yang tiba-tiba datang dan tampaknya tidak berniat untuk pergi, dan juga Emili yang sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi."Apa rencana kalian kedepannya?" Pak Feri memulai obrolan, ia bertanya pada Danil sebagai kepala keluarga dari pernikahan kontrak putrinya."Saya ingin tetap melanjutkan pernikahan Kami Yah, tidak ada lagi kontrak atau apapun itu, tolong restua hubungan kami" Danil berbicara sungguh-sungguh, ia menatap kedua mata mertuanya."Bagaimana dengan keluargamu, mereka tidak menerima Emili lagi, Nyonya Marita bahkan mengusirnya dari rumahmu" "Nenek melakukan itu karena terpengaruh omongan setan, informasi yang dia dapatkan tidak sesuai dengan kenyataan" Danil membahas soal Alea. Tampak kebencian dari raut wajahnya."Apa yang membuatmu m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status