Share

Empat puluh Sembilan

Sembari menunggu Danil, Emili ikut bergabung dan mendokumentasikan moment dengan teman-temannya.

"Ah sedihnya, ini hari terakhir kita menginjakkan kaki di kampus" seloroh Hana terkesan lebai.

"Kalau Lo ngerasa kangen ya datang ajalah Han" Timpal Maya.

"Ngapain kayak ga ada kerjaan aja gue" mereka pun cekikikan.

"Emili..."

Emili segera berbalik mendengar suara itu, Danil sudah berdiri tidak jauh di belakangnya dengan 1 buket bunga berbagai warna yang terlihat mewah di tangannya. Emili mematung sambil memandangnya, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak senyum, senyuman yang paling tulus dari dalam hatinya dan yang paling indah terukir di bibirnya, bahkan Danil tidak pernah melihat itu sebelumnya.

"Cantik sekali." Gumam Danil menghampirinya.

"iya benar, dia cantik" timpal Alex ikut terpesona tapi ia diam di tempat dan membiarkan Danil menemui permaisurinya itu.

"Selamat ya sayang" Ucap Danil, sambil menyerahkan buket bunga untuk Emili. Namun Emili tidak menerima buket itu dan langsung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status