Share

Ih, Mak!

Ih…. Mak.

"Kak Uliiiii...," teriak Dinda.

"Kenapa Kak Uli tegaaa? Dinda tidak menyangka Kak Uli setega ini sama Dinda."

Dinda masih merengek, sementara Uli sudah berlari ke kamarnya karena Ziya menangis akibat teriakan keras Dinda.

Luar biasa memang kakak Dinda itu. Disaat Dinda serius dia selalu bawa becanda. Apakah Uli bahagia melihat Dinda sengsara? Dinda mengurut dada, menyesali sikap kakaknya yang tidak pernah memikirkan perasaan Dinda.

Ingin marah, nanti Mak balik marah. Masa masalah itu saja mesti diributkan?

Terpaksa Dinda mengalah. Mengalah bukan berarti kalah! Ya ‘kan?

Kembali Dinda melirik ke rumah sebelah. Berharap Rendra yang dilirik menampakkan wujudnya.

Apa Rendra tidak kangen seperti Dinda me-ngangeninya?

Apa Rendra tidak rindu, seperti Dinda yang semakin merinduinya?

Dinda berjalan mendekat, biasanya Rendra suka duduk di teras samping rumah ditemani laptop kesayangannya. Tapi sekarang teras samping itu sepi, tidak ada Rendra di sana.

"Dinda cari siapa?" Suar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status