Share

OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU
OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU
Author: sasmitajeni89

Lumpuh

Author: sasmitajeni89
last update Last Updated: 2022-10-07 00:28:15

"Obatnya sudah kamu kasih?"

Sarah mendengar suara suaminya yang sedang melangkah masuk kedalam kamar.

"Sudah, dia sekarang sudah tertidur," jawab suara wanita yang tak lain adalah suster Karin yang masih berada di sebelahnya.

Sarah memang sering mengalami sakit kepala yang hebat. Selama ini dia ditemani mbak Dian, tetangga. Yang tak jauh dari rumahnya. Hanya saja, sudah seminggu ini sakit di kepala Sarah semakin menjadi, bahkan dia juga sering pingsan. Tubuhnya juga sangat lemah. Oleh karena itu suaminya, Fandi, meminta suster Karin untuk menjaganya di rumah.

Pagi ini Sarah baru saja usai minum obat yang diberikan oleh suster Karin. Biasanya, pengaruh obat membuatnya mengantuk dan tertidur. Karena dengan tidur sakit di kepalanya terasa berkurang. Tapi, berbeda dengan hari ini. Dia sudah berusaha untuk memejamkan matanya namun tetap saja ia tidak bisa tidur.

"Kamu cantik sekali hari ini." kata-kata yang keluar dari mulut seorang lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu membuatnya membuka mata sedikit.

Samar-samar Sarah melihat Fandi mendekat ke arah suster Karin, mencolek dagunya lalu mencium b***r wanita itu dan setelahnya mereka bercumbu mesra.

Dada Sarah terasa sesak melihat adegan tersebut. Ingin sekali dia berteriak dan bangkit dari untuk memberi perhitungan kepada suaminya yang telah lancang bermesraan dengan wanita lain didepannya. Tetapi, mulut dan persendiannya terasa kaku. Bahkan kakinya sangat sulit untuk digerakkan.

"Sayang, kamu berjanji kan akan segera menikahiku?" tanya suster Karin dengan tangannya bergelayut manja di leher Fandi.

"Iya Sayang. Setelah wanita ini dikuburkan, aku akan segera menikahimu."

"Aku percaya padamu. Hari ini aku telah memasuki misi kedua. Aku mulai memberikannya obat pelemah saraf."

"Kamu benar-benar bisa diandalkan." Fandi membawakan Karin ke pelukannya.

Sarah sangat terkejut mendengar ucapan suaminya, ia tak pernah menyangka akan hal itu, 'jadi selama ini mas Fandi memang mengharapkan kematianku, itulah sebabnya ia tidak pernah mau membawaku ke rumah sakit.'

"Sayang, aku harus pergi pagi ini." Karin mendorong sedikit dada Fandi dari dirinya.

"Kemana?" tanya Fandi menatap wajah Karin.

"Kan aku sudah bilang kemarin, aku mau pulang kampung karena ibu sakit."

"Ya, pasti aku bakalan kangen banget."

"Nggak lama kok, paling juga seminggu."

"Itu lama banget, Sayang." Fandi kembali menyerang Karin dengan ciuman yang bertubi-tubi.

"Sayang, kamu minta jatah lagi? Kan tadi malam udah."

"Kamu terlalu seksi, Sayang. Membuatku selalu tergoda."

Hati Sarah semakin sakit mendengar percakapan dan melihat perbuatan mereka. air matanya mengalir, tapi kedua jahanam itu tidak mengetahuinya sama sekali. Mereka keluar kamar untuk meneruskan aktivitasnya.

Sementara di kamar Sarah terus berusaha untuk bergerak, namun tetap saja ia tidak bisa. Hanya air mata yang terus mengalir bahkan untuk menghapusnya saja ia tidak bisa.

Sarah terus menggerutuki kebodohannya, sekarang ia tidak bisa berbuat apa-apa saat suaminya berlaku seperti binat**ng di hadapannya.

'Bodohnya aku selama ini, apa yang harus aku lakukan, bagaimana bisa aku membalas dan memberi pelajaran untuk mas Fandi dengan keadaanku yang seperti ini.'

'Wanita itu tadi bilang dia akan pulang kampung, berarti mulai besok Mbak Dian akan kembali menjagaku. Mungkin aku bisa minta tolong padanya,' batin Sarah terus berharap.

*

Pukul 12.30, Fandi masuk ke kamar untuk melihat kondisi Sarah.

"Waktunya minum obat lagi, Sayang." Fandi membawakan segelas air serta pil di tangannya.

Sarah tidak punya cara lain, selain berpura-pura tidur. Ia kembali memejamkan mata dengan rapat.

"Sayang, bangun yuk. Minum obat lagi biar cepat sembuh." Fandi menepuk pelan pipi Sarah.

'Sarah masih tertidur sampai saat ini. itu artinya, pengaruh obat yang ini lebih hebat dari pada sebelumnya. Haha, bersiap-siaplah sebentar lagi kamu akan pergi untuk selamanya," batin Fandi sambil membayangkan ia akan segera menikah dengan pujaan hatinya.

"Aku kira nggak ada orang tadi." Suara itu membuyarkan lamunan Fandi, sekaligus membuat kaget Sarah. Karena ia merasa tak asing dengan sang pemilik suara.

"Kamu disini?" tanya Fandi tersenyum kepada wanita yang baru saja datang.

"Iya, bagaimana keadaan Sarah?" tanya wanita itu lalu duduk di samping Sarah.

Hati sarah sedikit lega setelah tahu yang datang beneran Nesya. Ya, Nesya sahabat dekat Sarah yang memang satu kantor dengan Fandi.

Sarah merasa bahagia, ia yakin tuhan akan menolongnya sekarang. Dengan datangnya Nesya ia bisa minta bantuan pada sahabatnya itu.

"Seperti yang kamu inginkan, terbaring lemah dan tak berdaya." Fandi mendekat ke arah Nesya, lalu menyelipkan anak rambut panjang wanita itu ke belakang kupingnya, bola mata Fandi pun tak lepas memandang wajah cantik di hadapannya.

Nesya tersenyum, "Tinggal selangkah lagi."

"Sedikit lagi, Sayang. Tadi pagi Karin sudah memberikan dia obat pelemah saraf."

"Apa?!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Happy Ending

    Sarah terbangun kala mendengar gemericik air di kamar mandi, menoleh ke sebelahnya tidak ada Zain disana."Mas," panggilnya."Iya Sayang. Aku di kamar mandi."Selang beberapa menit Zain keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya yang masih basah."Kenapa tidak membangunkanku?" tanya Sarah lagi."Kamu terlalu lelah Sayang, jadi istirahatlah, karena nanti malam aku akan menambah durasinya," jawab Zain sambil terkekeh kecil.Sementara Sarah bergidik mendengar ucapan suaminya."Aku bercanda Sayang, sekarang mandilah. Aku sudah memesan sarapan untuk kita."*Usai Sarapan Zain membuka kembali laptopnya, untuk mengetahui kabar perusahaan sepeninggalnya."Sayang, kamu tahu tentang berita yang sedang viral?" tanyanya pada Sarah yang baru duduk di sebelahnya."Tidak, emangnya apa?" "Aku juga belum tahu apa isi beritanya, di grub WhatsApp semua pada membicarakannya."Sarah pun mengambil ponsel yang diberikan oleh Zain. Seketika itu juga Sarah terkejut saat melihat sebuah video viral yang

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Honeymoon

    Karena keduanya kini sudah saling mempunyai perasaan, Zain ingin mempererat hubungan mereka, ia merencanakan menjalani honeymoon mereka yang tertunda, dengan dalih mengajak istrinya berlibur untuk refreshing.Zain memilih Maladewa atau dikenal sebagai Maldives. Ia merasa cocok jika membawakan Sarah ke sana.Maladewa adalah sebuah negara yang terletak di bagian selatan benua Asia. Dan merupakan kota impian istri tercintanya.Zain juga sudah memesan resort terbaik dan dekat dengan pantai, ia ingin membuat Sarah merasa nyaman dan bahagia selama honeymoon mereka. Mereka baru saja tiba tiga puluh menit yang lalu. Terlihat jelas raut wajah bahagia Sarah, akhirnya dia bisa menikmati keindahannya pantainya secara langsung. Karena selama ini ia hanya bisa melihat pemandangan itu melalui internet."Mas, aku sungguh bahagia hari ini. Terimakasih ya atas semuanya." "Sama-sama, Sayang. Selain membuatmu bahagia rasanya tidak ada lagi hal yang terwajib aku lakukan sebagai seorang suami."Sarah ter

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Karma untuk Nesya

    "Aku hamil.""Hamil? Lalu siapa ayah dari bayimu?""Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja kamu adalah ayah dari bayiku, bukankah kamu sudah berjanji akan menikahi ku. Aku juga sudah memberikan kamu modal usaha yang cukup banyak. Kamu tidak lupa kan!" teriak Linda keras.Bersembunyi di tempat yang dirasakan aman, Sarah pun dapat mendengar dan merekam semua apa yang mereka bicarakan.Sarah berpikir itu sudah cukup untuk dijadikan sebagai bukti. Setelah menyimpan ponselnya, dia pun berbalik untuk kembali ke mobilnya. Sontak dia kaget saat melihat seorang laki-laki berdiri di depannya. "Sedang apa kamu disini?"Baru saja Sarah mau berteriak, namun tangan lembut itu segera menutup mulutnya."Mas," ucapnya setelah menghela napas panjang. "Tadi aku cariin kamu dirumah nggak ada. Mbak Tati juga bilang kalau kamu terlihat buru-buru, aku jadi khawatir. Mm ... tapi nggak sia-sia aku aktifkan GPS di ponselmu," jawab Zain dengan lalu terkekeh kecil."Sejak kapan?" tanya Sarah sambil menatap Zain

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Perasaan apa ini?

    Sarah dan Zain baru saja keluar dari gedung, mereka baru saja selesai meeting. "Kita langsung pulang atau kemana?" tanya Zain pada istrinya."Kita langsung pulang saja Mas, aku mau istirahat," jawab Sarah."Zain!"Keduanya pun menoleh ke sumber suara, terlihat seorang wanita melambai-lambaikan tangannya."Violin," ucap Zain menghampiri wanita itu.Sarah pun mengerutkan keningnya, siapakah wanita itu? Kenapa suaminya terlihat begitu antusias. *Keluar dari kamar mandi, Sarah merasa aneh melihat suaminya seperti baru saja menutup telpon dari seseorang. Entah siapa itu dia pun tak tahu. "Mas, aku sudah selesai. Sekarang kamu mandilah.""Masih ada sedikit pekerjaan yang belum selesai, aku kerjakan dulu," ucap Zain keluar kamar berlalu ke ruang kerjanya.'Kenapa Mas Zain jadi begini? Tetap diam tanpa ada niat untuk menjelaskan siapa perempuan cantik tadi? Setidaknya ada sedikit basa-basi terhadapku, supaya gemuruh dalam dada ini bisa sedikit mereda.' gerutu Sarah dalam hatinya.Entah apa

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Tidak mau kembali miskin

    Dengan posisi menungging dan siap untuk menerima permainan dari Roy, tiba-tiba ..."Awwww," Nesya meringis kesakitan.Beberapa kali lecutan gesper mengenai tubuhnya, sakit perih bercampur menjadi satu. Roy mempunyai kelainan seks, Sadomasokis. Dimana dia sangat bergairah jika melihat pasangannya tersiksa.Sebab itulah banyak wanita yang enggan untuk melayani Roy.Semua tubuh bagian belakang Nesya terlihat koreng akibat lecutan gesper. Setelah merasa puas melihat Nesya meringis kesakitan barulah Roy melanjutkan adegan panasnya.Peluh bercucuran Roy berguling ke samping usai pergumulan yang panas. Kemihnya yang terasa penuh memaksanya ke kamar mandi untuk buang hajat.Saat Roy sudah memasuki kamar mandi, Nesya perlahan bangkit dari tempat tidur. tiba-tiba saja terdengar deringan telpon yang berasal dari ponsel Roy.Terganggu dengan suara yang berisik, Nesya pun mengambil ponsel itu.Dan detik itu juga senyum jahilnya mengembang saat membaca nama Istriku terpampang di layar sebagai pene

  • OBAT YANG DIBERIKAN SUAMIKU    Kapokmu kapan, Nes?

    Cuaca diluar sangatlah terik, Sarah sedang menikmati makan siangnya di cafe dekat kantornya. Dia sendirian karena Zain makan siang dengan rekan kerjanya apalagi jarak kantor mereka lumayan cukup jauh."Sarah." Tiba-tiba seseorang menyapa dan menghampirinya."Mbak Siska," jawab Sarah."Sarah, kamu apa kabar?" Tanya Siska sambil menarik kursi di depan Sarah."Alhamdulillah baik, Mbak. Mbak sendiri bagaimana kabarnya?""Ya ... Beginilah," jawab Siska dengan sedikit senyum. "Oh, ya. Aku dengar sekarang kamu sudah menikah dengan pemilik perusahaan terbesar itu ya."Sarah mengangguk pelan sebagai jawaban."Maafin Fandi ya Sar, dia sudah menyakiti kamu.""Sudahlah Mbak, semuanya sudah berakhir. Sekarang mas Fandi pasti sangat bahagia bersama istri dan anaknya."Terlihat jelas raut wajah Siska mendadak lesu."Sepertinya keluarga kami sedang menerima karma," ucapnya dengan suara parau.Sarah menautkan kedua alisnya, tak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh iparnya."Ayah berselingkuh dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status