Home / Romansa / ONE NIGHT STAND / 5. FLASH BACK

Share

5. FLASH BACK

Author: Herofah
last update Last Updated: 2021-06-23 04:31:14

ENAM TAHUN YANG LALU...

Begitu mengetahui bahwa pelacur perawan yang tidur dengannya malam itu bukanlah Amanda, Xander langsung mengutus Jarvis untuk mencari tahu siapa perempuan yang sudah berani mempermainkan dirinya.

Mami Grace sendiri yang mengatakan bahwa malam itu Amanda tidak mendatangi Xander ke kamarnya karena Amanda mendadak datang bulan.

Mami Grace sudah meminta Chris untuk memberitahukan hal itu pada Xander tapi Chris bilang Xander sedang bersama seorang wanita lain dikamarnya ketika Chris hendak memberitahukan perihal Amanda pada Xander.

Merasa tak ingin mengganggu kegiatan panas sang Bos besar, Chris pun memilih untuk pergi. Tanpa pernah Chris sangka-sangka kejadian malam itu kini berbuntut panjang. Bukan hanya Mami Grace saja yang menjadi sasaran amukan Xander tapi dirinya pun ikut terkena imbasnya.

Saat itu Chris memberikan keterangan terkait perempuan yang dilihatnya tengah digagahi Xander malam itu, meski hal itu tak cukup membantu karena posisi Chris saat itu sebatas berdiri di ambang pintu kamar saja dan hanya melihat bagian punggung telanjang si perempuan.

"Rambutnya panjang, kulitnya putih, mulus. Tubuhnya mungil, cuma itu saja Bos yang saya lihat waktu itu," ungkap Chris sesuai dengan apa yang dia ketahui.

Bahkan setelah Jarvis memeriksa kamera CCTV yang terpasang di Club malam itu, semua hal itu tak cukup membantu penyelidikan. Sementara Xander sendiri, tidak dapat mengingat banyak wajah asli perempuan itu karena dia yang berada dalam pengaruh alkohol, alias mabuk.

Satu hal yang Xander ingat saat itu hanya suara desahan dan rintihan si wanita yang tertangkap indra pendengarannya saja.

Suara perempuan itu lembut dan mendayu-dayu.

Rintihannya ketika menyebut namanya terus saja menggema ditelinga. Mengusik ketentraman hidupnya.

Untuk pertama kali dalam hidup seorang Alexander Gavin Malik yang hobi bergonta ganti teman tidur, Xander terus saja terbayang-bayang akan sosok perempuan yang dia tiduri malam itu.

Sampai pada akhirnya, seorang wanita bernama Aliana datang kepadanya dan mengaku bahwa dialah yang telah tidur bersama Xander malam itu.

"Aku perempuan itu. Aku yang menggantikan Amanda malam itu dan masuk ke kamar yang telah kamu sewa di Club Mami Grace. Aku Aliana, salah satu waitress yang bekerja di Club Mami Grace. Aku sudah lama memperhatikanmu, Xander..." ungkap Aliana saat itu.

"Apa motifmu?" tanya Xander dengan suaranya yang terdengar mengerikan.

"Uang," jawab Aliana.

Xander tersenyum kecut. Dia bahkan sudah menduganya.

"Aku datang ke sini untuk menagih uang atas jasaku malam itu. Kamu belum membayarku!" ucap Aliana lagi, dengan sangat berani.

Xander tertawa.

Tawa yang terdengar sangat geli.

"Berapa yang kamu mau?" tanyanya ketika tawanya mereda.

"Lima puluh juta," jawab Aliana.

"Jarvis, siapkan apa yang dia mau," perintah Xander pada sang asisten.

Jarvis terlihat bingung. "Tapi Bos?"

"Laksanakan saja perintahku,"

Hari itu juga Aliana pulang dengan membawa uang lima puluh juta di tangannya. Dia benar-benar tidak menyangka jika kenyataannya Xander itu tidak semengerikan yang orang lain pikir.

Rencananya, uang ini akan Aliana berikan pada Mischa sebagai ganti rugi atas kehidupan Mischa yang hancur akibat ulah Xander.

Saat itu, Mischa hamil anak Xander.

Dia tidak bisa melanjutkan kuliah.

Mischa diusir dari rumahnya setelah ke dua orang tuanya tahu bahwa dia hamil.

Bahkan ke dua orang tuanya sampai mengatakan sudah tak mau mengakui Mischa sebagai anak mereka lagi karena sudah membuat malu.

Mischa sempat depresi dan hampir menggugurkan kandungannya, jika Aliana tidak lekas mencegah.

Aliana bahkan sudah memberikan solusi terakhir pada Mischa untuk mengatakan semuanya pada Xander, sayangnya Mischa tidak mau.

Mischa terlalu takut menghadapi Xander.

Penderitaan Mischa terus berlanjut karena semasa dirinya hamil kondisi kesehatan Mischa terus saja mengalami penurunan.

Aliana yang mengurus Mischa saat itu.

Bahkan sampai Mischa melahirkan anaknya.

Kini, Mischa membutuhkan banyak uang untuk membayar biaya persalinan juga pengobatan bayinya yang mengalami gangguan kesehatan akut hingga harus di rawat intensif di rumah sakit selama beberapa bulan.

Itulah sebabnya, Aliana terpaksa mengambil jalan pintas dengan mengaku sebagai wanita yang telah ditiduri Xander malam itu.

Aliana buntu.

Dia benar-benar tidak tahan melihat penderitaan Mischa.

Hari itu dokter memperbolehkan Arsen pulang karena kondisinya sudah membaik.

Setelah melunasi seluruh biaya rumah sakit Arsen, akhirnya Mischa pun bisa membawa pulang bayinya ke sebuah rusun yang disewa Aliana untuk Mischa.

Aliana sengaja tak memberitahukan masalah uang itu karena jika Mischa sampai tahu, sahabatnya itu pasti akan marah dan tak mau menerima uang itu. Jadilah Aliana terpaksa berbohong.

"Ini ada sisa uang, kamu pegang untuk memenuhi kebutuhanmu dengan Arsen. Aku pergi sebentar, nanti aku kembali ya," kata Aliana malam itu.

"Al, kamu sudah terlalu banyak membantuku," ujar Mischa pada sahabatnya. Tidak, Aliana bukan hanya seorang sahabat untuk Mischa, tapi dia malaikat.

Aliana tersenyum hangat. Dia memeluk Mischa. "Aku sudah menganggapmu keluargaku, Misch. Dengan adanya dirimu, aku merasa memiliki keluarga," ucap Aliana yang selama ini memang hanya hidup sebatang kara. Bahkan dia tidak tahu siapa dan dimana orang tua kandungnya selama ini.

Sejak kecil Aliana hidup di urus oleh seorang nenek tua bernama Rubiah yang menjadi tetangga Mischa di kampung halamannya. Nenek Rubiah yang mengatakan bahwa dirinya menemukan Aliana yang saat itu masih bayi di kebun belakang rumahnya.

Nenek Rubiah meninggal ketika Aliana lulus SMP.

Dan sejak saat itu, Aliana hidup sebatang kara. Dia bahkan harus bekerja untuk membiayai hidupnya sendiri.

Hanya Mischalah satu-satunya sahabat yang Aliana miliki.

Semasa mereka kecil dulu, Mischa banyak membantunya baik dalam hal finansial ataupun pangan.

Mungkin jika tidak ada Mischa, Aliana juga tidak yakin apakah dirinya mampu bertahan hidup hingga hari ini?

"Dulu, kamu yang sering membantuku. Sekarang kita impas," kata Aliana setelah melepas pelukannya.

"Terima kasih, Al..."

Aliana tersenyum. "Aku pergi dulu ya, kamu istirahat saja. Nanti jika aku kembali, aku belikan makanan untukmu," katanya lagi.

Mischa pun mengangguk dan langsung meninakbobokan bayi mungilnya di kamar tanpa pernah dia tahu, bahwa malam itu, adalah malam pertemuan terakhirnya dengan Aliana.

Aliana tidak pernah kembali.

Karena begitu Aliana keluar dari rusun, beberapa orang polisi datang dan menangkapnya.

Polisi itu mendapat laporan dari seseorang bahwa Aliana telah melakukan kejahatan dengan dalih penipuan dan pemerasan.

Dia membawa uang sebesar lima puluh juta dari orang yang telah dia peras.

Dan orang itu adalah Xander.

"Polisi sudah menangkap wanita bernama Aliana itu, Bos," beritahu Jarvis pada Xander saat itu setelah mendapat laporan terbaru dari pihak kepolisian.

Xander tersenyum miring.

"Selamat menikmati hasil dari keberanianmu, Nona Manis. Membusuklah dipenjara!" gumam Xander dengan gertakan di kedua rahangnya yang mengeras.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Mah Farell Aniendra
cepat benr ceritanya
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
trnyata Aliana melakukan kebohongan demi sahabatnya Mischa
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
Andai Xander tau apa yg trjadi sbnarnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • ONE NIGHT STAND   TRUTH OR DARE (SPINNOF ARSEN)

    Satu Bulan sebelum prolog... Malam kian larut tapi suasana di Club malam elit The Dragon's Club justru semakin meriah. Lima orang lelaki berpakaian casual tampak asik bercengkrama di pojokan ruangan. Yakni sebuah tempat yang sudah menjadi lokasi base camp mereka jika sedang bebas tugas. Ya, mereka adalah Alvin, Roni, Tio, Bagas dan Arsen. Lima orang tentara berpangkat mayor yang sedang menikmati waktu luang mereka dengan berpesta pora. Sekedar merelaksasi otot-otot tubuh yang tegang setelah bertugas di medan perang. "Udah lama kita nggak main Truth Or Dare," celetuk Alvin setelah menenggak habis botol vodkanya. Alvin memposisikan botol kosong itu di tengah-tengah meja yang melingkar. "Ah, nggak usah mulai deh Vin!" sahut Tio tidak setuju. "

  • ONE NIGHT STAND   PROLOG THE BRYDAL SHOWER (SPINNOF ARSEN)

    Acara pernikahan mewah itu baru saja berlangsung. Kedua mempelai sudah berada di dalam kamar pengantin mereka. Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya. "Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha hingga menyisakan pakaian dalam saja yang membalut tubuh mungil itu. Merasa malu karena ini pertama kalinya dia berada satu kamar dengan Handaru, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengenakannya. "Kamu mau mandi?" tanya Handaru pada Mitha, wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Menjadi seorang Nyonya Handaru Pratama. Sang Milyuner yang kekayaannya tak akan habis tujuh turunan. Mitha mengangguk, pipi wanita itu merona. "Boleh aku ikut?" ucap Handaru dengan kerlingan nakal. Mitha memukul bahu

  • ONE NIGHT STAND   135. EPILOG

    Enam bulan kemudian...Di sebuah tanah lapang berumput hijau dengan pemandangan alam yang indah di sekitarnya, sebuah keluarga tampak berkumpul menikmati indahnya hari.Sudah menjadi rutinitas wajib bagi keluarga Malik untuk mengadakan piknik keluarga di akhir pekan."Arsen, ayo makan dulu," teriak Diana yang ikutan berlari mengejar sang cucu yang asik bermain bola bersama Dirga.Sarah yang tampak asik mengobrol dengan Berta. Mereka duduk di atas tikar piknik dengan berbagai macam makanan lezat yang mereka bawa.Sementara itu, di sisi lain lokasi tersebut Xander, Jarvis dan Aldrian tampak asik menikmati indahnya pemandangan."Kamu sudah pantas menggendong anak, Al. Mau sampai kapan menjomblo terus?" ucap Xander menggoda Aldrian yang saat itu sedang menggendong salah satu bayi kembar sang Kakak.

  • ONE NIGHT STAND   134. SEBUAH AKHIR

    Seorang wanita tampak menarik napas dalam-dalam. Peluh menetes membanjiri wajahnya yang pucat. Sesekali terdengar rintihan dan teriakan dari arah brankar ruangan bersalin itu tatkala si wanita merasa dirinya tak mampu lagi menahan nyerinya kontraksi.Sejak kepulangan keluarga Malik usai menghadiri acara pernikahan Jarvis dan Aliana, lalu mereka melangsungkan acara pesta barbeque di halaman rumah kediaman Malik yang luas, seharian itu Mischa memang kurang istirahat. Terlebih efek gembira ketika dirinya mampu berjalan kembali seperti sedia kala.Mischa terus beraktifitas, berjalan mondar-mandir ke sana kemari dengan keadaan perutnya yang buncit.Hingga pesta usai, Mischa justru harus kembali melakukan aktifitas ranjang bersama sang suami hingga waktu mendekati pagi.Itulah sebabnya, menjelang fajar di pagi hari, Mischa merasakan perutnya mulas dan kram."Xander..." gumam Mischa lirih.

  • ONE NIGHT STAND   133. KEAJAIBAN

    Acara sakral itu berlangsung begitu khidmad dan lancar.Jarvis sangat tenang saat melafalkan kalimat ijab dan kabulnya.Setelah ijab dan kabul usai, lalu kedua mempelai menyambut tamu undangan yang hendak bersalaman di atas pelaminan, sore harinya acara pun selesai.Jarvis dan Aliana sudah berganti pakaian. Kini mereka sedang berkumpul di lapangan parkir gedung hendak pulang. Saat itu keluarga Malik terlihat berkumpul di sekitar area parkir, mereka menunggu kedatangan pasangan pengantin baru. Malam ini, keluarga Xander berencana mengundang Jarvis dan Aliana untuk makan malam bersama di kediaman utama keluarga Malik.Baik Jarvis dan Aliana, yang memang sama-sama tak memiliki keluarga, jelas sangat senang atas undangan itu. Bahkan jika hari weekend tiba, mereka seringkali ikut nimbrung dalam acara piknik keluarga Malik. Dan bagi keluarga Malik, mereka sudah layaknya keluarga sendiri.Saat it

  • ONE NIGHT STAND   132. IN THE MORNING

    Mentari pagi terlihat bersinar cerah di angkasa. Cahayanya menerobos jendela kaca bening sebuah kamar besar nan mewah yang terletak di salah satu perumahan elit Jakarta.Mischa menggeliat tatkala wajahnya terkena pantulan cahaya matahari langsung. Dia mengernyitkan kening, menguap satu kali seraya mengucek ke dua bola matanya secara bersamaan.Ketika kedua bola matanya berhasil terbuka, Mischa tak mendapati sosok Xander di sisinya.Mungkin, suaminya itu sedang di kamar mandi, pikirnya.Tubuh Mischa kembali menggeliat. Dia merentangkan ke dua tangannya ke atas. Entah kenapa, pagi ini dia bangun dengan keadaan tubuh yang lebih segar dari kemarin-kemarin.Apa mungkin karena...?Kedua pipi Mischa mendadak merona, saat otaknya kembali memutar kejadian tadi malam di dalam kamar ini.Bahkan setelah hampir dua bulan berlalu tanpa adanya aktifitas ranjang dalam bid

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status