Share

bab 18 - Peringatan dari Aline

Aline menatap layar laptop yang ada di hadapannya. Matanya memang terfokus pada layar itu, tapi tidak pikirannya. 'Duh, apa lagi yang harus aku katakan pada Pak Devan? Mungkin Pak Devan sendiri juga tidak mau mengatakan pada siapapun, bukankah itu adalah hal yang memalukan?' pikir Aline.

'Ah, tapi kalau itu adalah hal yang memalukan, kenapa sampai sekarang Pak Devan masih getol sekali membicarakan Hana? Buktinya, begitu tahu kalau Hana bekerja pada perusahaan milik Pak Dion, Pak Devan langsung memperingatkan. Jangan-jangan Pak Devan--'

"Lin, sudah jam makan siang. Apa kau mau terus disana saja? Tidak lapar?" Sandy yang sudah berjalan ke pintu ruang kerja bersama membuyarkan lamunan Aline. Aline mengangkat wajahnya. Dia tersenyum pada Sandy.

"Kau pergi lebih dulu saja, masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku bereskan," jawab Aline. Sebenarnya yang mau dibereskan Aline bukanlah tentang pekerjaan kantor, melainkan tentang Hana.

"Okelah kalau begitu, aku duluan," ujar Sandy. Melihat S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status