Share

ONLY YOU
ONLY YOU
Penulis: Chocolate

1. NICE TO MEET YOU

Zhang Meng Qi ?! Wei menatap ke arah kursi yang kebetulan sejajar dengannya. Mereka bertetangga dan tumbuh bersama, namun sebuah insiden terjadi dimana mereka terpisah dan membuat Wei Zilian begitu membencinya.

Meng Qi dengan santai menguap lepas sambil menggosok matanya yang terlihat sembab.

"Yiyi aku ngantuk," ucapnya sambil menguap lepas dan membuat orang-orang disekelilingnya berbalik. Namun dengan polosnya ia berpura-pura memperhatikan arahan dosen dengan mata memerah dan sedikit berair. 

"Baik, salah satu lulusan terbaik kita Wei Zilian akan memberikan motivasi untuk kalian semua." ucap penyelenggara acara tersebut. 

Wei Zilian yang merupakan salah satu lulusan terbaik dia menjadi penerus grup Wei menjadi Direktur diusia muda, hal itu tidaklah mudah, apalagi ia mempunyai kondisi psikologis yang sangat memprihatinkan.

"Meng-Meng bangun! Lihat senior Wei sangat tampan." 

Xiyi yang begitu bersemangat melihat sosok pria berstelan rapih dan dikelilingi dengan cahaya lampu bak idola diatas panggung. Namun Meng Qi benar-benar merasa lelah, ia perlahan memejamkan mata dan terlelap dalam mimpi yang sangat konyol.

Matahari mulai tenggelam, terlihat sepasang remaja yang saling melempar bola salju, mereka tertawa riang dan saling menggoda satu sama lain, hari pun mulai gelap, bayangan Wei yang semakin lama semakin menghilang. Meng Qi berteriak sambil melemparkan bola besar kearahnya.

"Wei Zilian terima ini dasar bodoh," teriaknya sambil tertawa dengan keras.

Ia terbangun setelah Xiyi mencubit pahanya dengan keras, dan ternyata itu cuman mimpi, naas nya ia melemparkan botol minuman kearah salah satu dosen dan tepat mengenai belakang kepalanya. Ia kaget dan juga merasa tertekan, seisi ruangan tertawa melihat kelakuannya yang konyol.

"Perbuatan siapa ini?" tegas Pak Xu yang merupakan salah satu dosen meringis kesakitan.

Meng Qi perlahan bangkit, ia membungkukan setengah badannya meminta maaf.

"Maaf Pak saya tertidur, saya tidak sengaja." seisi ruangan tertawa mendengar pernyataan maaf nya yang terdengar sangat konyol. 

"Sudahlah nanti keruangan saya!" tegasnya.

"Ba-baik Pak!" Meng Qi yang terbata dan gemetar.

Adegan tersebut membuat Wei  menahan tawa namun bercampur dengan perasaan kesal dan benci terhadapnya, ia sekali lagi mencoba rileks, mengingat kembali apa yang ia lakukan padanya 5 tahun yang lalu.

Acara sambutan berakhir, Meng Qi menarik lengan Xiyi dan bergegas meninggalkan ruangan menuju koridor yang tampak sepi.

"Yiyi.. Aish gimana ini aku malu banget!" ucapnya sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

"Sudahlah.. aku," ucap Xiyi yang tidak bisa menahan tawa mengingat kelakuan temannya itu.

Tiba-tiba saja mereka di kagetkan dengan sosok pria yang bertubuh tinggi dan tegap membelakanginya, begitu ia menoleh mereka kaget melihat Wei Zilian berbalik kearah mereka. 

"Zi-Zilian?" tanya Meng Qi terbata.

Ia merasa senang dan refleks  memeluk Wei dengan erat di depan Xiyi. 

"Lepaskan!" jawabnya sambil menepis lengan Meng Qi dengan wajah dingin. 

Suasana menjadi canggung, Meng Qi terdiam kebingungan melihat sikap Wei yang berubah drastis.

"Hai!" sapa Xiyi melambaikan tangannya dengan canggung.

Ia berusaha mencairkan suasana di antara mereka, namun dengan sifat Wei yang dingin, ia menatap Meng Qi dengan tatapan sinis seakan percikan bola api keluar dari matanya, ia terdiam membeku menatap Wei dengan mata berlinang.

"Wei.. Kenapa kamu disini?" tanya Meng Qi tersenyum tipis menyeka sebagian air mata yang tampak jatuh dengan tangan gemetar.

"Sial, Aku tidak berharap bertemu denganmu."

Wei berjalan cepat meninggalkan mereka dengan wajah kesal. Meng Qi terdiam, ia hanya menatap punggung Wei yang semakin lama semakin menjauh.

"Meng-Meng kamu kenal senior wei?" tanya Xiyi yang merasa penasaran.

"Oh dia teman lamaku di Shenzhen, tapi kenapa dia disini?" gumannya yang masih terlihat kebingungan.

"Oh Senior Wei, dia lulusan terbaik disini dia juga menjalankan perusahaan keluarganya dan sangat populer, tapi kenapa senior Wei..?" Xiyi terhenti melihat Meng Qi yang terlihat menyeka air matanya. 

"Tidak apa-apa, oh iya Pak Xu," ucap Meng Qi berlari panik meninggalkan Xiyi. 

Setibanya di ruangan, suasana yang sepi dan sedikit canggung, tetapi ia mengela nafas lega karena hanya mendapat teguran kecil saja, Meng Qi keluar ruangan dan menghela nafas dalam.

"Meng-Meng bagaimana?" tanya Xiyi terlihat cemas.

"Oh Yiyi? Tidak apa-apa," jawabnya sambil menghela nafas lega.

Zhang Meng Qi yang merupakan mahasiswi kedokteran jalur beasiswa, ia sangat pintar dan pekerja keras dengan sifatnya yang rajin membuat para dosen kagum dan mengandalkannya.

Hari berganti malam, Wei yang masih trauma akan insiden gudang membuat ia selalu bermimpi buruk.

"Maaah!" Wei terbangun.

Ia bermimpi tentang kejadian 5 tahun yang lalu. Setelah termenung lama kemudian ia sadar, mimpi buruk dimulai kembali setelah pertemuannya dengan Meng Qi. 

"Zhang Meng Qi!" ucapnya dengan nafas berat dan keringat membasahi seluruh tubuhnya.

Waktu berlalu dengan cepat, Wei yang 5 tahun ini menderita insomnia menerima banyak perawatan namun hasilnya sama saja. Matahari pagi ini terasa hangat, hari pertama kuliah berakhir dengan cepat, Xiyi dan Meng Qi berjalan pelan dengan nafas berat. Mereka berdua merupakan teman baik sejak SMA dan berjanji untuk bersama-sama mewujudkan mimpi mereka.

"Heng! Yiyi, dudu lapar." Meng Qi yang terdengar manja Sambil menunjuk kearah dompetnya yang kosong, mereka tertawa lepas mendengar leluconnya yang menyedihkan.

"Ayo, saatnya memberi makan anak kita!" ajak Xiyi tampak bersemangat.

Mereka bekerja partime di berbagai Kafe dan Bar, meskipun mendapat beasiswa namun kehidupan di kota besar menuntut mereka untuk bekerja keras. Di sisi lain Wei terlihat setengah sadar akibat pengaruh minuman keras dan berjalan sempoyongan.

"Mah maaf," ucap Wei lirih sambil meneguk segelas Wiski dengan mata sembab.

Ia berjalan setengah sadar, suasana yang cukup ramai tiba-tiba saja seorang tanpa sengaja menubruk Wei yang dalam keadaan mabuk. Brugh! untung saja Ia terjatuh tepat diatas pelukan Meng Qi, Ia terkejut dan terdiam membisu, Wei pun perlahan menaikan kepalanya.

"Uh? Zhang Meng Qi ?" ucapnya sambil menunjuk tepat ke arah lubang hidungnya.

"Wei kamu mabuk," ucapnya sambil menarik tangan Wei.

"Lepaskan! Kamu tidak berhak menyentuhku, pergi!" balasnya sambil mendorong Meng Qi dengan kasar.

"Kamu mabuk, disini berbahaya ayo kita pergi!" Meng Qi mengabaikan Wei dan berusaha menopangnya, tubuh Wei yang berotot serta tinggi badan yang mempunyai selisih cukup jauh darinya membuat Meng Qi sangat kesulitan. 

"Uhh? Permen manis?" gumam Wei manja sambil menyentuh bibir Meng Qi terlihat mirip buah Ceri yang tampak segar.

Meng Qi terkejut, Wei yang tiba-tiba mencium bibirnya penuh dengan nafsu, sehingga Meng Qi terdiam dan kehilangan kendali mereka pun terjatuh secara bersamaan. Namun Wei yang saat itu dalam pengaruh alkohol, ia hanya fokus memainkan bibirnya dengan penuh gairah, Sementara Meng Qi yang begitu menjaga Wei, Ia mengorbankan tangannya sehingga ia mengalami luka dan cedera yang cukup parah. 

Brughh! Blep, bibir mereka terlepas, ia menyadari keberadaan Meng Qi dan refleks mendorongnya.

 "Aku membencimu!" gumam Wei sebelum ia tak sadarkan diri.

Meng Qi hanya menatapnya dengan tulus, ia tersenyum bahagia melihat Wei. Air mata yang tak tertahan jatuh secara perlahan.

"Senang bertemu denganmu Wei Zilian."

Zhang Meng Qi yang terlihat senang bertemu dengan Wei Zilian, namun sayang nya tidak dengan Wei. Tetapi lain halnya jika mereka memang ditakdirkan satu sama lain, hanya saja jalan yang mereka hadapi tidaklah mudah,  tergantung mereka berdua apakah mampu atau tidak. 

Halusinasi Wei dimulai ketika ia terbaring, alam bawah sadarnya menunjukan masalalu tentang dia dan ibunya, begitu pula Meng Qi yang ikut serta didalamnya. Kenangan masa kecil mereka memang indah, dari mulai TK, SD, SMP namun sayang akhir semester menjadi bagian dari traumanya. 

Sama hal nya Meng Qi yang terbaring koma selama 3 tahun dan terpaksa tinggal kelas akibat insiden tersebut, dan naas nya ketika ia terbangun kedua orang tua nya sudah meninggal dalam kecelakaan beruntun di jalan tol. semenjak itu ia di adopsi oleh pamannya yang merupakan ayah Cheng Xiyi. 

***

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status