Share

Mencari Suara Maya

Tok .. tok ... tok Reynand mengetuk pintu sedkit agak ragu. Ah semarah-marahnya Maya masak iya sih nggak akan reda.

"Masuk Bik. Pintunya nggak dikunci."

Pintu dibuka dengan sangat pelan. Sambil menyiapkan hati jikalau tiba-tiba Nonanya marah lagi. Entahlah, nanti pikir nanti. Yang penting dia ketemu dulu sama Maya. Sudah tiga hari Reynand tak melihat wajah ayu miliknya. Rindu ....

"Selamat malam, Nona. Maaf mengganggu, boleh saya masuk?"

Maya kaget, bukan Bik Mumah seperti sangkanya, tetapi Reynand sang asisten yang selama tiga hari ini menghiasai angannya. Sejenak jantungnya berdegup lebih kencang karena desiran aneh yang selalu datang.

Maya terpaku memandamg asistennya. Wajah itu, senyum itu, seakan berabad rasanya tak bertemu. Ada rindu yang menuntut untuk diluahkan. Jikalau tak memandang gengsi ingin rasanya Maya menghambur ke dalam pelukan Reynand.

Ah tidak, dia tidak boleh menunjukkan per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status