Share

Bab 2

Author: Dinnn
last update Last Updated: 2025-10-25 16:03:45

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki yang terdengar jelas sebab ujung heelsnya yang bertemu dengan lantai keramik membuat banyaknya para Maid yang berkerja di sebuah Mension mewah kini berbaris menyambut kedatangan seorang wanita cantik berwajah dingin yang menjadi majikan mereka

"Selamat datang Nona muda" ucap para Maid sembari menunduk hormat dan seperti biasanya tidak ada jawaban yang terdengar dari wanita dewasa itu

"Dimana nenek tua itu?" Tanya wanita dingin yang tak lain adalah Ruby Queenza Alvaughan

"Nyonya besar Revana menunggu anda di ruang keluarga, nona" jawab mereka membuat Ruby melangkah begitu saja menuju tempat yang maid itu sebutkan

Revana Alvaughan adalah seorang wanita lanjut usia yang menjadi tertua di keluarga bermarga Alvaughan, Revana dulunya memiliki seorang suami yang telah lama tiada bernama Adipta seorang pria biasa yang lahir dari keluarga miskin dan besar di sebuah pedesaan dan dari pernikahan pasangan itu mereka memiliki satu orang putra bernama Arlend Alvaughan ayah kandung dari Ruby

Arlend Alvaughan awalnya menikah dengan seorang wanita yang membintangi dunia modeling, wanita yang sengaja di jodohkan dengannya oleh kuasa Revana, wanita itu bernama Kanaya Roderick ibu kandung Ruby yang menjadi salah satu keturunan keluarga kaya raya bermarga Roderick namun sayang Kanaya meninggal saat usia Ruby menginjak tujuh tahun dan sejak saat itu Ruby gadis yang selalu ceria berubah menjadi pendiam dan dingin

Hingga saat ini Arlend telah memiliki istri lain yang ia nikahi enam bulan setelah meinggalnya Kanaya, wanita itu bernama Linda wanita sederhana yang menjadi cinta pertama Arlend dari pernikahan keduanya Arlend kembali di karuniai dua orang anak, anak pertama mereka yang bernama Raven Alvaughan laki-laki berusia dua puluh tahun yang kini sedang berkuliah dan anak kedua mereka bernama Nala Caleria Alvaughan gadis ceria berusia tujuh belas tahun yang kini duduk di bangku SMA kelas akhir

Kisah hidup Ruby begitu mirip dengan kisah hidup Algarrel laki-laki tampan dengan banyak luka dalam hidupnya yang hanya bisa ia pendam

"Selamat malam" sapa Ruby dengan suara tegas dan wajah datarnya

"Kenapa kamu begitu lama, Queen?" Tanya Revana sang nenek yang memanggil ruby dengan panggilan sayangnya yang ia ambil dari nama tengah Ruby

"Tentu saja karena saya sibuk oma" jawab Ruby santai membuat Revana menghela nafasnya pasrah

"Duduk lah ada yang ingin oma bicarakan pada mu", jelas Revana membuat Ruby pasrah sepertinya ada hal penting yang ingin neneknya katakan karena saat ini di ruang keluarga bukan hanya dirinya dan sang nenek yang berada disana melainkan ayah, ibu tiri dan seorang gadis yang menjadi adik tirinya juga berada di sana kecuali adik tiri lelakinya yang tak terlihat karena sepertinya ia belum tiba di negara ini

"Kakak duduk di sebelah aku yah" pinta Nala adik tirinya

Tanpa menjawab Ruby memilih duduk di sofa single yang sedikit berjarak dari ayah dan ibu tirinya membuat tatapan kecewa terlihat jelas di wajah Nala

"Ruby bisakah kau bersikap baik pada adikmu" tegur Arlend sang ayah

"Itu hak ku" balas Ruby datar membuat Arlend menghela nafasnya berat

"Permisi, Nona muda maafkan saya menyela saya hanya ingin menginformasikan jika Tuan Muda Raven sudah tiba" jelas kepala pelayan bernama Bi Sari

Raven cowok berandal berwajah tampan yang menjadi adik tiri Ruby yang baru saja pulang dari Prancis setelah enam bulan lamanya ia tinggal bersama orang kepercayaan Revana dan tentu saja atas paksaan Revana dan campur tangan Ruby karena Raven yang sulit diatur hingga membuat keluarga Alvaughan merasa malu karena tingkahnya

"katakan padanya untuk langsung bergabung disini" titah Arlend

"Baik Tuan" jawab Bi Sari dan berbalik pergi

Raven memasuki Mension keluarganya dengan wajah malasnya tak berniat untuk bergabung bersama keluarganya yang terlihat sedang berkumpul bersama

"Raven kemari dan duduk lah" pintah Arlend namun sayang Raven seakan tuli tak berniat untuk mematuhi ucapan ayahnya hingga satu suara yang terkesan dingin memasuki indera pendengarannya

"Duduk di tempat mu" titah Ruby penuh penekanan membuat adik tirinya berdecak sebal namun mematuhinya dengan terpaksa

"Ck" decak Raven namun tubuhnya tetap mematuhi kakak tirinya yang memegang kuasa terbesar di Mension ini selain sang nenek

"Bagaimana kabar mu nak?" Tanya Linda lembut pada putranya

"Aku baik mah " balas Raven seadanya

"Apa yang ingin oma katakan?" Tanya Ruby to the point

"Oma akan menjodohkan mu dengan cucu kerabat jauhku", jelas Revana terdengar mutlak

"Ck, sudah saya katakan berulang kali Oma, saya tidak akan pernah menerima perjodohan apapun yang Oma rencanakan" balas Ruby datar

"Usiamu sudah cukup matang untuk menikah Queen, usiaku sudah terlalu tua dan tubuhku tidak sesehat dulu bahkan kematian akan segera mendatangi ku dalam waktu dekat ini, turuti lah kemauanku sekali saja" pinta Revana dengan wajah sedihnya membuat Ruby hanya bisa berdecak sebal dalam diam mendengar drama sang nenek

"Siapa pria itu?" Tanya Ruby akhirnya namun dia takkan mudah menerima semuanya

"Besok siang Oma akan mengirimkan mu alamat sebuah restaurant bintang lima, dia akan menemui mu disana " jawab Revana cepat dengan semangat, fikirannya sudah tak sabar untuk menimang cicit

"Apa ada lagi yang ingin Oma katakan?", tanya Ruby lelah

"Hm, ini tentang kedua anakmu Arlend" ucap Revana berubah serius

"Maksud ibu?" Tanya Arlend bingung

"Ingatkan ini pada anak lelakimu, jika sekali lagi dia berbuat ulah yang akan mempermalukan nama baik keluarga ini jangan menyalahkan ku yang akan kembali mengirimnya ke Prancis dalam waktu yang lama dan juga untukmu Nala untuk kesekian kalinya aku dengar kau bermasalah di sekolah dengan beberapa temanmu sudah ku katakan berhenti membuat masalah, apa begitu sulit hu?" Geram Revana serius

"T-tapi Oma, bukan aku yang memulainya mereka yang membully ku" cicit Nala dengan kepala tertunduk dan suara yang pelan di akhir katanya

"Berhenti membuat alasan dan kau ajari kedua anakmu untuk bertingkah seperti seharusnya jangan membawa kebiasaan buruk keluarga mu di kediamanku" sinis Revana pada Linda sang menantu

"Bu ini bukan salah Linda" bela Arlend

"Lalu salah siapa?, salah ku, hu?" Sanggah Revana tegas

"Maafkan anak-anakku bu" ucap Linda mengalah

"Ini bukan salah mama kenapa mama meminta maaf" sela Raven membela sang ibu

"Kau juga tahu itu, maka ucapkan permintaan maafmu sendiri" Celetuk Ruby dingin dengan tatapan tajam menghunus ke mata penuh amarah milik Raven

"Kenapa diam?, kau tidak ingin meminta maaf tapi tak terima saat ibumu mewakilimu, kau terlalu kekanak-kanakan" cibir Ruby dengan smirknya yang terlihat jelas

Brakk...

Raven memukul meja begitu kuat sembari berdiri dari duduknya dan menatap kakak tirinya penuh permusuhan

"Ada apa?, kau ingin mengatakan sesuatu ,hm?" Tanya Ruby yang tau jika adik tirinya ini sudah kalah telak dengan ucapannya yang penuh kebenaran

"Raven sudah, jangan melawan kakakmu" peringat Linda lembut namun tak di hiraukan oleh putranya yang sudah termakan amarah

Ruby berdiri dari duduknya, melangkah sedikit lebih dekat dari adik tiri laki-lakinya yang menatapnya kesal

"Saya tidak mengatakan ini untuk membela ibumu karena kau pun juga tahu saya tidak pernah menerima mu dan juga ibumu dalam kehidupanku tapi dengar ini Raven sekali lagi kau membuat malu nama baik keluargaku akan ku pastikan kau akan menerima hukuman dariku, ahh dan satu lagi...jika kau tak terima ibumu mengatakan maaf karena mewakili mu maka biasakan dirimu untuk meminta maaf atas kesalahanmu karena kau tahu apa yang bisa ku lakukan terhadapmu jika kau terus saja mengujiku" jelas Ruby dingin

"Saya ke kamar" pamit Ruby pergi begitu saja karena merasa lelah

Raven hanya bisa mengepalkan tangannya kuat ia memang bersalah dan sialnya lagi dia selalu berada di bawah kekuasaan kakak tirinya bahkan ayahnya seakan tak memiliki kuasa lebih pada kakaknya membuatnya merasa semakin marah dengan kehidupannya dalam keluarga ini

.....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Obsesi Algarrel Killian    Bab 8

    >Mension Alvaughan... Ruby turun lebih dulu dari mobilnya diikuti dengan Raven yang masih memasang wajah datar dan Nala yang terlihat senang berada semobil dengan kedua kakaknya "Panggil dokter kepercayaan keluarga saya dan minta dia mengobati mereka" titah Ruby pada Lexa "Baik Nona" jawab Lexa patuh Ruby berjalan lebih dulu memasuki Mension keluarganya dan ternyata nenek, papa dan wanita yang menjadi ibu tirinya tengah menunggu kehadiran ketiganya "Ya ampun Ruby, Raven, Nala apa yang terjadi nak dan kenapa wajah mu terluka seperti ini Raven?", khawatir Linda "Aku baik-baik saja mah hanya luka kecil" jawab Raven seadanya namun masih dengan wajah datarnya "Queen, apa yang terjadi?" Tanya Revana pada Ruby "Masalah kecil Oma" jawab Ruby jujur "Kali ini apa lagi yang kau lakukan Raven?, kau membuat papa harus meninggalkan rapat penting karena ulahmu lagi

  • Obsesi Algarrel Killian    Bab 7

    Tok Tok "Permisi Nona" ucap Lexa yang datang terburu-buru di ruangan bosnya "Ada apa?" Tanya Ruby yang terlihat masih fokus dengan laptop di hadapannya "Nona muda Nala dan Tuan muda Raven berada di kantor polisi, Nona" jelas Lexa serius Ruby masih terlihat santai seakan berita itu sama sekali tidak penting untuknya "Lalu apa urusannya denganku?" Tanya Ruby tak minat "Nona muda Nala menghubungi saya dan mengatakan jika Tuan Arlend dan juga Nyonya Linda sedang berada diluar kota menghadiri acara bisnis dan Nona muda Nala tak tahu harus menghubungi siapa" jelas Lexa lagi "Kau saja yang urus kedua anak itu, jangan merepotkan ku" titah Ruby jengah "T-tapi Nona, anak-anak yang juga di bawa bersama mereka lebih tepatnya lawan perkelahian Tuan muda Raven merupakan anak yang berasal dari kalangan atas, dan mungkin nona muda Nala dan Tuan muda Raven akan sul

  • Obsesi Algarrel Killian    Bab 6

    Mobil yang Raven tumpangi kini tiba di halaman kampusnya dan dengan perasaan dongkol dan wajah yang tertekuk Raven keluar begitu saja dari mobil mewah itu tanpa mengatakan apapun pada sang supir "Wow Ven sejak kapan nih lo jadi anak mami gini sampai di antarin supir segala" ledek Lucas yang memang saat ini para sahabatnya sedang santai duduk di atas motor mereka yang terparkir di halaman kampus "Motor gue lagi di tahan sama nenek lampir sialan itu karena semalam dia tahu gue gak pulang" ucap Raven kesal "Nenek lampir?, nenek lo?" Tebak Kafa "Kakak tiri gue" jawab Raven sewot "WHAT???,KAKAK TIRI LO?" Kaget Lucas dan Kafa bersamaan "Ck, kenapa lo berdua heboh banget sih, gue juga pernah bilang kan keluarga gue gak akur dan gue punya kakak tiri yang menjengkelkan dan itu alasan gue gak pernah bawa lo semua kerumah gue" jengah Raven "Otak temen lo kapasitasnya memang kecil, maklumi saja", celetuk Vaska membuat mood Raven berubah cepat dan tertawa "Sialan banget lo, kalau saja g

  • Obsesi Algarrel Killian    Bab 5

    "Raven" "Ven" "Oi Ven" "Apasih, lo ganggu tidur gue sialan!" Geram Raven masih setia menutup matanya walau merasa terganggu saat namanya terus saja dipanggil "Lo gak pulang semalaman, dodol" cibir Lucas yang baru saja terbangun dari tidurnya dan menyadari jika Raven malah menginap di markas karena keasikan bermain game bersama mereka "Ada apa sih Cas berisik banget lo pagi-pagi" keluh Kafa yang merasa tidurnya juga terganggu "Lihat tuh anak, baru hukumannya selesai sudah berbuat ulah lagi" keluh Lucas "VEN WOI RAVEN NENEK LO DATANG VEN" teriak Kafa tiba-tiba membuat semua orang terbangun karena teriakan lantangnya "Anj*ng, dimana nenek tua itu?" Kaget Raven terbangun dari tidurnya dengan kaget "Sialan!, berisik" umpat Algarrel "Hehehe sorry rel, habisnya nih anak susah banget bangunya" ucap Kafa cengengesan "Mana tuh nenek-nenek?" Tanya Raven lagi dengan suara serak khas bangun tidur "Tidak ada siapa-siapa tuh" jawab Kafa santai "Bangs*t lo" umpat Raven "Pulang s

  • Obsesi Algarrel Killian    Bab 4

    Setelah pertemuan singkat Ruby dengan seorang pria yang akan neneknya jodohkan dengannya, wanita itu kembali berkutat dengan pekerjaan yang selalu menyibukkannya hingga membuatnya selalu pulang di malam hari seperti hari ini wanita cantik itu sedang mengendarai mobilnya sendiri untuk kembali pulang di Mension keluarganya saat waktu menunjukkan pukul sebelas malam "Selamat malam Nona muda" sapa para penjaga yang bekerja di Mension keluarganya "Tolong, parkirkan mobil saya" titah Ruby "Baik Nona" jawabnya Ruby melangkah masuk ke dalam Mension keluarganya dan hal pertama yang dilihatnya adalah sang nenek yang sepertinya sedang menunggunya sejak tadi "Sepertinya aku akan terkena omelannya lagi" guman Ruby namun apa yang terjadi selanjutnya justru membuat wanita cantik itu mengernyit heran "Kau terlihat lelah sayang, istirahatlah" ucap Revana sang nenek yang bersikap lembut pada Ruby "Kali ini apa lagi yang Oma rencanakan?" Selidik Ruby "Kenapa kamu terus mencurigai Oma sih, Om

  • Obsesi Algarrel Killian    Bab 3

    Pagi ini cuaca terlihat mendung buliran embun masih terlihat begitu jelas seakan menikmati suara burung yang terdengar saling bersahutan Tok TokSeorang wanita yang terlihat selalu cantik walau dengan wajah polosnya yang terlihat baru saja terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu dengan ketukkan di pintu kamarnya Ceklek"Ada apa?" Tanya wanita cantik yang tak lain adalah Ruby saat melihat ibu tirinya yang ternyata pelaku dari ketukan pintu di kamarnya itu"Nak, turun lah kita sarapan bersama" pinta Linda lembut"Lain kali tidak perlu repot-repot datang kesini untuk membangunkan ku, saya menggaji para Maid untuk melakukan tugas mudah seperti ini" sarkas Ruby yang langsung menutup pintunya begitu saja tanpa mendengar sedikit pun jawaban LindaLinda sama sekali tidak tersinggung ataupun marah dengan tingkah anak tirinya karena hal seperti ini sudah sangat biasa untuknya, wanita parubaya itu memilih untuk kembali turun ke lantai bawah bersama yang lainnya untuk menunggu Ruby se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status