LOGINPagi ini cuaca terlihat mendung buliran embun masih terlihat begitu jelas seakan menikmati suara burung yang terdengar saling bersahutan
Tok Tok Seorang wanita yang terlihat selalu cantik walau dengan wajah polosnya yang terlihat baru saja terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu dengan ketukkan di pintu kamarnya Ceklek "Ada apa?" Tanya wanita cantik yang tak lain adalah Ruby saat melihat ibu tirinya yang ternyata pelaku dari ketukan pintu di kamarnya itu "Nak, turun lah kita sarapan bersama" pinta Linda lembut "Lain kali tidak perlu repot-repot datang kesini untuk membangunkan ku, saya menggaji para Maid untuk melakukan tugas mudah seperti ini" sarkas Ruby yang langsung menutup pintunya begitu saja tanpa mendengar sedikit pun jawaban Linda Linda sama sekali tidak tersinggung ataupun marah dengan tingkah anak tirinya karena hal seperti ini sudah sangat biasa untuknya, wanita parubaya itu memilih untuk kembali turun ke lantai bawah bersama yang lainnya untuk menunggu Ruby sebelum mereka sarapan bersama Tak lama setelah itu terlihat lah Ruby yang berjalan menuruni tangga dengan pakaian kantornya yang terlihat sangat cocok untuk tubuh idealnya yang terkesan dewasa namun tetap elegan "Duduk lah sayang kita sarapan bersama" pinta Revana yang selalu terlihat lembut jika bersama Ruby Setelah sarapan selesai Ruby memutuskan untuk langsung ke perusahaan miliknya perusahaan yang di wariskan Revana untuknya begitupun dengan Arlend sang ayah yang selama ini menjadi pemilik salah satu perusahaan cabang milik Revana juga >Alva Corp... Alva corp perusahaan megah yang berdiri di bawa pimpinan Ruby Queenza Alvaughan wanita cantik yang menjadi CEO dan pemilik perusahaan besar itu membuatnya menjadi incaran para pengusaha tajir karena Visual dan kekayaannya "Selamat datang Nona Ruby" sapa para karyawan yang melihat kehadiran bos mereka dan seperti hari-hari sebelumnya Ruby hanya membalas sambutan mereka dengan deheman kecil terkesan angkuh namun juga tegas "Selamat pagi Nona muda" sapa seorang wanita seumuran Ruby bernama Lexa asisten yang juga menjadi orang kepercayaan Ruby "Batalkan agenda ku siang ini" titah Ruby saat ini kedua wanita cantik itu berada di dalam lift yang di khususkan untuk Ruby "Apa anda memiliki urusan lain yang membutuhkan bantuan saya Nona?" Tanya Lexa "Tidak, hanya saja saya akan ada pertemuan dengan seseorang yang Nenek tua itu aturkan" keluh Ruby membuat Lexa mati-matian menahan tawanya, dia sangat paham bagaimana perangai nenek dari bosnya ini "Ck, kau selalu menertawai ku Lexa" keluh Ruby "Maafkan saya Nona dan semoga kali ini perjodohan anda berhasil" balas Lexa dengan sedikit ledekkan "Jangan memaksaku untuk membuatmu menggantikan ku lagi Lexa"ancam Ruby, memang benar adanya selama ini setiap nenek dari bosnya mengaturkan kencan buta maka Lexa yang akan menjadi korbanya namun kali ini sepertinya Ruby tak memiliki jalan lain selain bertemu pria asing itu "Saya akan diam Nona" jawab Lexa cepat Seperti hari-hari sebelumnya Ruby selalu di sibukkan dengan pekerjaan yang selalu membuatnya lupa waktu bahkan tak jarang Ruby memilih untuk tidur di apartemennya yang tak jauh dari perusahaannya saat ia pulang larut malam daripada harus pulang ke Mension keluarganya yang terletak lebih jauh Drrttt Drrttt Ruby menoleh ke arah handphonenya yang berdering mengganggu fokusnya dan matanya menatap malas nama kontak yang menelfonnya yang tak lain adalah neneknya sendiri "Queen kamu tidak melupakannya kan, Oma sudah mengirimkan alamatnya padamu", ucap sang nenek di seberang sana dengan sedikit menggebu-gebu "Ya, aku akan kesana" jawab Ruby pasrah "Baguslah dan ingat bersikap baik lah jangan membuatku terus turun tangan untuk mencarikan mu calon suami" geram tertahan sang nenek di seberang sana "Hm, aku akan menutupnya" jawab Ruby singkat lalu mematikan sambungan telfon itu Tok Tok "Masuk " jawab Ruby "Permisi Nona, saya sudah menyiapkan mobil anda" jelas Lexa semangat Alis Ruby mengernyit bingung sebab Lexa melakukan hal yang bahkan belum di perintahkannya "Kenapa kau lebih terlihat bersemangat dengan perjodohan gila ini?, bahkan kau lebih dulu melakukan sebelum ku perintahkan", tanya Ruby "Hehehe tentu saja Nona, nenek anda meminta saya untuk memastikan anda pergi sekarang juga " jawab Lexa membuat Ruby berdecak sebal "Mari Nona saya yang akan mengantar anda ke sana dengan selamat" jelas Lex "Tidak perlu, kau tetap disini menyelesaikan beberapa pekerjaan ku, saya akan berangkat sendiri", titah Ruby mutlak "Tapi Nona... "Saya yang akan menjelaskannya pada Nenek tua ini, selesai pekerjaan ini dan jangan membantah ku" titah Ruby Mutlak "Baik Nona Muda " pasrah Lexa Kini Ruby sedang mengendarai mobil mewah miliknya ke sebuah Restaurant bintang lima yang sudah neneknya aturkan untuknya, perjalanan Ruby membutuhkan waktu kurang lebih dua puluh menit untuk ia tiba di tempat yang sudah di tentukan "Ck, kenapa oma selalu membuatku mendatangi perjodohan gila ini" keluh Ruby yang baru saja tiba di depan Restaurant mewah itu, Ruby melepaskan kacamata hitam miliknya sembari memandang suasana restaurant yang terlihat lumayan ramai namun juga penuh privasi membuat kenyamanan bagi para pengunjungnya Tap Tap Langkah tegas Ruby yang justru terlihat anggun dengan wajah yang sangat cantik membuat banyak pasang mata menatapnya takjub "Selamat datang Nona" sapa para pelayan "Ruby Queenza Alvaughan" ucap Ruby menyebut namanya sesuai perintah sang nenek "Mari Nona saya akan mengantar anda ke meja anda" ucap sopan salah satu pelayan di restaurant itu membuat Ruby mengikuti langkah pelayan itu hingga mereka tibah di depan sebuah ruangan VIP "Silahkan Nona, saya permisi", pamit Pelayan cantik itu setelah mengantar Ruby Ceklek Hal pertama yang Ruby lihat adalah sosok pria dewasa yang mungkin saja seumuran dengannya begitu tampan dan berwibawa sedang duduk santai sembari fokus memandangi handphonenya "Maaf saya terlambat" ucap Ruby datar "Tidak masalah, silahkan duduk Nona" ucap Pria tampan itu ramah sembari mematikan handphone miliknya Ruby duduk dengan tenang bahkan wajah angkuhnya terlihat jelas dalam keterdiaman wanita cantik itu "Perkenalkan Nona, Saya Kairoz Killian" jelas pria itu sembari mengulurkan tangannya "Ruby Queenza Alvaughan, anda tentu tahu alasan kita bertemu disini, bukan?" Balas Ruby tanpa menerima uluran tangan Pria tampan di hadapannya Dan anehnya Kairoz merasa tak tersinggung dengan keangkuhan wanita di hadapannya ini, bibirnya justru terukir senyuman kecil sembari menarik tangannya kembali masih dengan sikap tenangnya bersandar di kursinya dengan kaki yang di silangkan "Seperti yang anda juga ketahui Nona, jika perjodohan menjadi alasan pertemuan ini" jawab Kairoz tenang "Lalu bagaimana menurut anda?" Pertanyaan Ruby terkesan berani dan jujur saja Kairoz merasa tertantang dengan sikap wanita di hadapannya "Apa anda memiliki satu kekurangan untuk membuat saya menolaknya?" Balas Kairoz tersenyum kecil yang justru membalasnya dengan pertanyaan seakan ia menerima perjodohan ini dengan mudah "Saya rasa pertemuan ini cukup dan Tuan Kairoz saya tidak tertarik dengan perjodohan ini" ucap Ruby penuh penekanan, Ruby berdiri dan berbalik pergi setelah mengatakannya bahkan wanita itu meletakkan puluhan lembar uang dengan pecahan yang cukup besar untuk membayar makanan yang bahkan tidak di sentuhnya "Menarik" guman Kairoz tatapannya tak lepas dari punggung Ruby yang perlahan menjauh pergi .....>Mension Alvaughan... Ruby turun lebih dulu dari mobilnya diikuti dengan Raven yang masih memasang wajah datar dan Nala yang terlihat senang berada semobil dengan kedua kakaknya "Panggil dokter kepercayaan keluarga saya dan minta dia mengobati mereka" titah Ruby pada Lexa "Baik Nona" jawab Lexa patuh Ruby berjalan lebih dulu memasuki Mension keluarganya dan ternyata nenek, papa dan wanita yang menjadi ibu tirinya tengah menunggu kehadiran ketiganya "Ya ampun Ruby, Raven, Nala apa yang terjadi nak dan kenapa wajah mu terluka seperti ini Raven?", khawatir Linda "Aku baik-baik saja mah hanya luka kecil" jawab Raven seadanya namun masih dengan wajah datarnya "Queen, apa yang terjadi?" Tanya Revana pada Ruby "Masalah kecil Oma" jawab Ruby jujur "Kali ini apa lagi yang kau lakukan Raven?, kau membuat papa harus meninggalkan rapat penting karena ulahmu lagi
Tok Tok "Permisi Nona" ucap Lexa yang datang terburu-buru di ruangan bosnya "Ada apa?" Tanya Ruby yang terlihat masih fokus dengan laptop di hadapannya "Nona muda Nala dan Tuan muda Raven berada di kantor polisi, Nona" jelas Lexa serius Ruby masih terlihat santai seakan berita itu sama sekali tidak penting untuknya "Lalu apa urusannya denganku?" Tanya Ruby tak minat "Nona muda Nala menghubungi saya dan mengatakan jika Tuan Arlend dan juga Nyonya Linda sedang berada diluar kota menghadiri acara bisnis dan Nona muda Nala tak tahu harus menghubungi siapa" jelas Lexa lagi "Kau saja yang urus kedua anak itu, jangan merepotkan ku" titah Ruby jengah "T-tapi Nona, anak-anak yang juga di bawa bersama mereka lebih tepatnya lawan perkelahian Tuan muda Raven merupakan anak yang berasal dari kalangan atas, dan mungkin nona muda Nala dan Tuan muda Raven akan sul
Mobil yang Raven tumpangi kini tiba di halaman kampusnya dan dengan perasaan dongkol dan wajah yang tertekuk Raven keluar begitu saja dari mobil mewah itu tanpa mengatakan apapun pada sang supir "Wow Ven sejak kapan nih lo jadi anak mami gini sampai di antarin supir segala" ledek Lucas yang memang saat ini para sahabatnya sedang santai duduk di atas motor mereka yang terparkir di halaman kampus "Motor gue lagi di tahan sama nenek lampir sialan itu karena semalam dia tahu gue gak pulang" ucap Raven kesal "Nenek lampir?, nenek lo?" Tebak Kafa "Kakak tiri gue" jawab Raven sewot "WHAT???,KAKAK TIRI LO?" Kaget Lucas dan Kafa bersamaan "Ck, kenapa lo berdua heboh banget sih, gue juga pernah bilang kan keluarga gue gak akur dan gue punya kakak tiri yang menjengkelkan dan itu alasan gue gak pernah bawa lo semua kerumah gue" jengah Raven "Otak temen lo kapasitasnya memang kecil, maklumi saja", celetuk Vaska membuat mood Raven berubah cepat dan tertawa "Sialan banget lo, kalau saja g
"Raven" "Ven" "Oi Ven" "Apasih, lo ganggu tidur gue sialan!" Geram Raven masih setia menutup matanya walau merasa terganggu saat namanya terus saja dipanggil "Lo gak pulang semalaman, dodol" cibir Lucas yang baru saja terbangun dari tidurnya dan menyadari jika Raven malah menginap di markas karena keasikan bermain game bersama mereka "Ada apa sih Cas berisik banget lo pagi-pagi" keluh Kafa yang merasa tidurnya juga terganggu "Lihat tuh anak, baru hukumannya selesai sudah berbuat ulah lagi" keluh Lucas "VEN WOI RAVEN NENEK LO DATANG VEN" teriak Kafa tiba-tiba membuat semua orang terbangun karena teriakan lantangnya "Anj*ng, dimana nenek tua itu?" Kaget Raven terbangun dari tidurnya dengan kaget "Sialan!, berisik" umpat Algarrel "Hehehe sorry rel, habisnya nih anak susah banget bangunya" ucap Kafa cengengesan "Mana tuh nenek-nenek?" Tanya Raven lagi dengan suara serak khas bangun tidur "Tidak ada siapa-siapa tuh" jawab Kafa santai "Bangs*t lo" umpat Raven "Pulang s
Setelah pertemuan singkat Ruby dengan seorang pria yang akan neneknya jodohkan dengannya, wanita itu kembali berkutat dengan pekerjaan yang selalu menyibukkannya hingga membuatnya selalu pulang di malam hari seperti hari ini wanita cantik itu sedang mengendarai mobilnya sendiri untuk kembali pulang di Mension keluarganya saat waktu menunjukkan pukul sebelas malam "Selamat malam Nona muda" sapa para penjaga yang bekerja di Mension keluarganya "Tolong, parkirkan mobil saya" titah Ruby "Baik Nona" jawabnya Ruby melangkah masuk ke dalam Mension keluarganya dan hal pertama yang dilihatnya adalah sang nenek yang sepertinya sedang menunggunya sejak tadi "Sepertinya aku akan terkena omelannya lagi" guman Ruby namun apa yang terjadi selanjutnya justru membuat wanita cantik itu mengernyit heran "Kau terlihat lelah sayang, istirahatlah" ucap Revana sang nenek yang bersikap lembut pada Ruby "Kali ini apa lagi yang Oma rencanakan?" Selidik Ruby "Kenapa kamu terus mencurigai Oma sih, Om
Pagi ini cuaca terlihat mendung buliran embun masih terlihat begitu jelas seakan menikmati suara burung yang terdengar saling bersahutan Tok TokSeorang wanita yang terlihat selalu cantik walau dengan wajah polosnya yang terlihat baru saja terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu dengan ketukkan di pintu kamarnya Ceklek"Ada apa?" Tanya wanita cantik yang tak lain adalah Ruby saat melihat ibu tirinya yang ternyata pelaku dari ketukan pintu di kamarnya itu"Nak, turun lah kita sarapan bersama" pinta Linda lembut"Lain kali tidak perlu repot-repot datang kesini untuk membangunkan ku, saya menggaji para Maid untuk melakukan tugas mudah seperti ini" sarkas Ruby yang langsung menutup pintunya begitu saja tanpa mendengar sedikit pun jawaban LindaLinda sama sekali tidak tersinggung ataupun marah dengan tingkah anak tirinya karena hal seperti ini sudah sangat biasa untuknya, wanita parubaya itu memilih untuk kembali turun ke lantai bawah bersama yang lainnya untuk menunggu Ruby se







