Share

6. Ancaman Renata

last update Last Updated: 2025-06-02 12:46:05

"Kak Abi!" pekik Dayana. Tangisan gadis itu menggelegar, tubuhnya menggigil ketakutan saat tubuh Abimana hilang dari balik pintu utama apartemennya. "Aku ga boleh kehilangan Abi! Ga boleh!" Dayana menjambak rambutnya dengan frustasi.

Sedangkan Abimana, dia pergi dengan amarah yang menyelimutinya. Merasa kecewa dengan sikap Dayana yang telah menghianatinya. Abimana duduk di dalam mobil, dia menghentak-hentakkan kepalanya pada setir mobil dengan cukup keras. Hingga ponselnya berdering, pria itu merogoh ponselnya saat sebuah pesan video masuk.

Melihat pengirimnya adalah Renata, Abimana mendengkus kesal, "Apalagi ini!" gumamnya.

Abimana membuka video itu dan tubuhnya seperti tersambar petir. Tangan Abimana mendadak lemas, ponselnya bahkan hampir terjatuh dari tangannya. Rahang pria itu mengeras, di dalam video itu jelas-jelas Dayana menatap kamera dengan wajah yang begitu bangga dan angkuh. Sedangkan dirinya seperti orang yang tidak terkendali.

"Dayana kamu berani menjebakku!" Dengan gigi bergemeletuk Abimana menghapus video itu. Dia kira tadi malam adalah kesalahannya karena pengaruh alkohol. Rupanya kejadian tadi malam adalah perbuatan Dayana, wanita itu juga pasti merekamnya lalu mengirimnya pada Renata.

Hidup Abimana memang sial karena dikelilingi oleh dua wanita cegil. Renata dan Dayana sama-sama gila.

"Ya Tuhan! Nenek!" pekik Abimana. Dia baru ingat jika harus menjemput neneknya. Baru saja hendak menyalakan mesin mobil, tiba-tiba-

Ting!

Sebuah pesan kembali masuk, Abimana menahan nafas saat membuka pesan dari Renata.

[Wah! Videonya sangat bagus, Abi! Pacarmu sangat cerdik. Aku tidak tahu bagaimana reaksi Nenek dan Ayah saat menontonnya!]

Mata Abimana melotot, tubuhnya menggigil karena kemarahan yang luar biasa. Renata baru saja mengancamnya. Apalagi saat wanita itu kembali mengirim sebuah foto dirinya yang sudah ada di bandara membuat Abimana kebakaran jenggot. Pria itu menyalakan mesin dan menginjak gas.

Lexus hitam milik Abimana melaju di jalan dengan ugal-ugalan. Persetan jika dia akan di kejar polisi lalu lintas karena mengendara dengan kecepatan maksimum. "Awas saja Renata! Jika kamu berani mengadu akan kujambak rambutmu sampai botak!" eramnya.

Srettt!!

Suara decitan ban mobil Abimana melengking. Setelah memarkirkan mobil, pria itu langsung berlari ke dalam bandara dengan wajah tegang dan mata yang terus menyisir area itu dengan panik. Dia bahkan tidak peduli dengan wajah bantalnya.

"Abi!!!" suara wanita mengalun.

Abimana menoleh ke arah wanita yang memakai mini dres berwarna merah menyala dengan kacamata hitam sedang duduk di kursi tunggu.

Abimana tampak sedikit linglung, lalu wajahnya berubah masam saat mengenali siapa sosok tersebut, "Renata!" gumamnya.

Penampilannya Renata terlihat glamaur seperti dulu saat dia masih menjadi seorang model. Renata berjalan sambil menenteng tas mahalnya dengan tatapan mencemooh, "Jangan bilang kamu baru loncat dari pelukan jalang itu dan langsung kemari tanpa mandi! Oh My Good! Haha ... "

Kelakar Renata benar-benar memuakan namun tidak mungkin dia merobek mulut jahanam itu sekarang. Abimana memutar bola matanya, "Hapus video itu!" titahnya dengan dingin.

"Video? Ppfff ... " Renata menutup mulutnya karena menahan tawanya yang hampir meledak.

"Renata!" eram Abimana dengan gigi bergemeletuk.

"Enak saja! Pacarmu sudah susah payah merekam dan mengirimnya padaku. Bagaimana bisa aku menghapusnya," ujar Renata dengan sinis.

Abimana mendekat lalu mencengkram lengan gadis itu lalu berbisik, "Hapus sekarang juga! Jika kamu berani memberi tahu Nenek dan Ayah. Aku tidak segan-segan membuat Restoran milik Ibu tirimu itu bangkrut hanya dalam satu menit!" ancamnya.

Wajah Renata berubah dingin, ucapannya kali ini hampir membuat Abimana terkena serangan jantung, "Kamu hanya bisa menghancurkan usaha terakhir keluargaku, tapi aku bisa membuatmu jatuh dari singgasanamu. Apa itu sepadan? Jika iya, mari kita lakukan bersama!"

Saat Renata mengancamnya balik, rahang Abimana semakin mengeras, dia tahu maksud Renata. Jika Video itu tersebar, namanya pasti akan di coret dari hak waris keluargan Mahendra.

Karena merasa di skakmat oleh Renata, Abimana hanya bisa diam dengan gigi bergemeletuk.

Melihat Abimana tidak bisa berkutik, Renata tersenyum sinis, "Berhenti menggertakku karena aku tidak lagi takut, Abi! Yang ada di ujung tanduk itu nasibmu, bukan nasibku. Jika ada orang yang harus kamu ancam itu Dayana! Bukan aku! Sekalipun kamu merusak ponselku, aku masih punya salinannya."

Abimana membasahi bibir bawahnya yang kering, dia benar-benar terpijok. Namun sebagai orang yang hidup dalam dunia bisnis dan terbiasa dengan tekanan. Abimana tentu bisa mengontrol reaksinya, jika tidak! Renata akan merasa di atas angin. Abimana melepas cekalannya dan mulai sedikit mengalah, "Baiklah! Lalu apa maumu?"

Renata mengangkat sudut bibirnya, "Aku ingin uang satu miliar berada di dalam rekeningku sekarang juga. Maka aku akan menutup rapat mulutku!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Obsesi LIar Mantan Suami   55. Rem Blong!

    Ucapan Kevin membuat kedua alis Dayana bertaut, gadis itu mendongak. "Kalian berdua penting bagiku!"Kevin tahu, Dayana berbohong. Dia juga tahu bahwa Dayana selalu memanfaatkan dan memanipulasinya. Tapi pemuda berusia 30 tahun yang berprofesi sebagai dokter itu membiarkan dirinya dimanfaatkan dan dimanipulasi oleh Dayana. Kevin benar-benar tergila-gila pada gadis itu.Kevin menunduk. Dia masih tersenyum tapi senyumnya tampak getir. "Sudahlah, aku buatkan sup pereda mabuk."Kevin melepaskan pelukannya dan bangkit dari duduknya. Namun sebuah tangan kecil menarik tangannya. Gadis itu berkata dengan tatapan kantuk, "Tidak usah!" Kevin mencolek hidung mancung Dayana dan berkata dengan tegas, "Ini terakhir kamu minum. Aku tidak ingin pertumbuhan anakku terganggu."Dayana tampak tidak puas, dia langsung berdiri. Namun badannya terhuyung, untung Kevin menangkapnya. "Hati-hati!" ujarnya dengan cemas.Dayana terkekeh, wajah yang memerah semakin merah. Kedua tangannya menarik kerah baju Kevin

  • Obsesi LIar Mantan Suami   54. Pria Misterius

    Dayana menelan ludahnya dengan susah payah lalu mulai menjelaskan, "Ayah sudah tahu semuanya. Dia ingin pergi menemui Nenek Aisha dan mengatakan segalanya. Tolong cegah Ayahku, Kak!" Wajah pria itu menjadi dingin, "Kamu yakin?" Dayana mengangguk, "Tentu saja, dia yang bilang padaku tadi. Ayah baru saja keluar. Kamu lakukan apapun agar Ayah tidak menggagalkan rencanaku. Dia tidak boleh membocorkan rahasiaku." Wajah dingin pria itu semakin dingin, matanya memancarkan kekejaman, "Baiklah." Tut!! Setelah panggilan tertutup, Dayana tampak linglung. Gadis itu sudah tidak bisa lagi berpikir jernih. Entah keputusannya benar atau salah, yang terpenting saat ini Moris tidak akan mengacaukan rencananya. Ponsel gadis itu terjatuh dan menyadarkannya dari lamunan. Dayana kembali tersadar, tangannya terangkat dan menghapus air matanya dengan perlahan. Sekali kedip, rasa takut di mataya lenyap dan berubah menjadi ganas. *** Di parkiran bawah tanah, seorang pria misterius keluar dari kolong m

  • Obsesi LIar Mantan Suami   53. Kekecewaan Moris

    Melihat sang putri menatapnya dengan penuh kebencian, hati Moris seperti diremas. Wajah pria paruh baya itu memucat dan diliputi rasa bersalah. Moris pun berkata lirih dan bergetar, "Kamu salah paham, Nak. Ayah memang salah, tapi yang kamu lakukan sekarang juga tidak benar." Bosan terus dinasehati, Dayana semakin cemberut dan semakin memberontak. Gadis itu mengangkat dagunya dan berteriak, "Nasi sudah menjadi bubur, Ayah! Ini hidupku! Ayah tidak perlu ikut campur! Jika Ayah peduli padaku, sebaiknya Ayah pulang saja!" Melihat putrinya bersikap keras kepala, pria itu hanya bisa menggeleng tidak berdaya. Karena gagal menasehati putrinya, Moris pun memutuskan untuk pergi. Namun sebelum pergi, dia berkata dengan nada penuh peringatan, "Baiklah, Nak. Tapi ingat! Suatu saat nanti kamu pasti menyesal!" Moris melangkah pergi dengan membawa kegagalan dan rasa malu. Alih-alih mempertimbangkan nasehat ayahnya, gadis itu malah semakin menantang. Dia berkata dengan angkuh, "Ayah tenang saja! Ak

  • Obsesi LIar Mantan Suami   52. Kemarahan Moris

    Renata mendongak, rahangnya terasa sakit. Dia mengerutkan dahi dan tetap menatap pria itu dengan keras kepala.Abimana semakin kesal melihat wanita itu tetap keras kepala. Tanpa sadar cengkramannya semakin kuat seolah ingin menghancurkan rahang wanita sialan ini. Namun, mata hitamnya menangkap sesuatu yang membuat hatinya perlahan luluh. Semakin dekat, mata Renata menyiratkan kesedihan dan putus asa. Tanpa sadar, cengkramannya mengendur lalu menggoyangkannya, "Kamu seharus bersikap baik pada suamimu."Ucapan Abimana terdengar ambigu.Renata menggerakan kepalanya dengan kuat hingga cengkraman pria itu terlepas dan berkata dengan acuh, "Kita baru saja tanda tangan surat cerai dan hanya menunggu akta cerai keluar. Bisa dikatakan kita akan menjadi orang asing!"Abimana mendengus, sorot matanya semakin gelap. Dia paling benci kata cerai keluar dari mulut wanita itu.Renata menyeruput kembali bobanya, namun alisnya kembali berkerut. Rasa matcha yang awalnya segar dan sedikit pahit, kini se

  • Obsesi LIar Mantan Suami   51. Ini Terakhir Kalinya!

    "Wah!!! Semua wanita harus punya alat seperti ini. Benar-benar sangat berguna!" ujar Renata dengan puas. Wanita itu memandangi tongkat listrik mini anti pemerkosa dengan kagum.Di lantai yang dingin dan kotor, Abimana meringkuk. Tubuhnya kaku, wajahnya begitu muram. Pria itu pun mengeram, "Kamu!"Sambil menyimpan kembali alat pertahanannya, wanita itu menunduk, ada kilatan kesedihan dan rasa iba yang melintas di mata hitamnya yang bening, namun menghilang dalam sekali kedip. Bukannya membantu Abimana, dia malah terkikik geli, "Hihi ... Aku menunggumu di parkiran, ABI!"Wanita itu mengangkat dagunya dengan angkuh sambil mengibas rambut panjangnya. Kakinya yang panjang dan ramping melangkahi tubuh Abimana yang tak berdaya. "Bisa balas dendam benar-benar sangat menyenangkan!" gumamnya.Tanpa ragu, Renata membuka pintu tangga darurat dan meninggalkan Abimana di ruangan yang dingin itu. "RENATA!!!" suara auman Abimana menggema, namun tertahan di ruang yang sunyi dan dingin.Di balik pintu

  • Obsesi LIar Mantan Suami   50. Menagih Janji

    Renata tertawa getir, matanya yang jernih tampak mengembun lalu berkata dengan nada mencibir, "Kita sudah tanda tangan surat cerai. Ibumu juga pasti sudah membawanya ke kantor catatan sipil. Kamu juga pasti akan segera menikah. Jika aku tetap tinggal denganmu, itu sama saja dengan berselingkuh. Aku tidak mau jadi pelakor." Abimana menjatuhkan rokok yang masih menyala dan menginjaknya dengan kejam, wajahnya semakin masam, "Siapa yang berani mengataimu pelakor! Setelah menikahi Dayana, aku juga akan menikahimu lagi!" Renata tertawa hambar saat mendengar ucapan Abimana. Pria ini benar-benar bajingan. Memang siapa yang mau jatuh di lubang yang sama? Dahi Renata berkerut dan terlihat masam. Dengan nada mencibir, Renata berkata, "Saat menikah denganku, kamu menjadikan Dayana sebagai simpanan. Dan saat menikah dengan Dayana kamu mau menjadikanku simpanan. Kamu benar-benar tidak waras!" Abimana melotot pada gadis keras kepala di depannya dan berkata dengan dingin, "Aku hanya akan menikahi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status