"Gi mana? Kamu ga keberatankan?" tanya Abimana dengan suara lembut.Saking lembutnya membuat Renata termangu, tatapannya turun dan mengerjab beberapa kali. Dia sedang tidak bermimpi, tangan Abimana memang sedang melingkar di pinggangnya. Rasanya aneh, namun jujur saja dia menyukainya. Hati Renata memang murahan, dia mudah luluh. Karena pada dasarnya, Renata sangat mencintai Abimana. Renata tersenyum dan merasa senang hingga dia berkata sambil bertepuk tangan, "Wah ... aku menjadi tidak sabar!"Dona dan Nabila menatap tajam ke arah Renata, seolah-olah sedang ingin menelannya bulat-bulat.Renata menstabilkan debaran jantungnya, pipinya memerah. Ini pertama kali Abimana memeluk pinggangnya. Wanita itu menoleh dengan antusias ke arah Abimana sambil tersenyum hangat.Abimana juga membalas senyumnya, Renata seperti sedang bermimpi. Dia merasa sedang melambung tinggi. Hingga ucapan Abimana seperti air es yang mengguyur tubuhnya, "Nenek, lihat cucu menantumu! Dia sangat bahagia, sepertinya R
Terakhir Diperbarui : 2025-06-24 Baca selengkapnya