Share

Tidak Terhingga

Alih-alih segera menjawab rasa penasaran Grace, Marvel beralih menutup pintu kamar mandi, kemudian menguncinya, memastikan tidak ada siapa-siapa yang bisa masuk ke dalam sana selain mereka.

"Teman kantorku," jawab Marvel sambil tersenyum, tak terlihat sesuatu yang mencurigakan dari gerak-geriknya.

Grace pun mengangguk paham, lalu perlahan mulai menghampiri Marvel yang masih stagnan di depan pintu. Tanpa bicara apa pun, ia kemudian memeluk tubuh Marvel, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang pria tersebut sambil berkata, "kangen kamu banyak-banyak."

"Benarkah?" tanya Marvel memastikan, hatinya tiba-tiba menghangat.

"lya, beneran," sahut Grace, semakin mengeratkan pelukannya.

"Memang sebanyak apa kangennya?" Marvel membalas pelukan Grace, tangan kanannya mengusap lembut pucuk kepala gadisnya itu.

"Sebanyak satu dibagi nol," jawab Grace.

Marvel mengerutkan dahinya.

"Berapa itu?"

"Tak terhingga," sahut Grace sembari meringis kagok.

"Siapa yang ngajar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status