Share

Chapter 43: Hari Sial - II (Losmen & Tangisan)

“Udah ngga papa, Pak. Tempatnya bersih kok—” jelas Disya ketika melihat Devan tidak juga melangkah masuk ke dalam kamar, hanya berdiri dengan pandangan mengedar menatap sekeliling dengan ekspresi tidak suka.

“Pak Devan bakalan baik-baik aja kok, ayo masuk!” ajak Disya lagi.

Devan beralih menatap Disya yang sudah melangkah duduk di pinggiran kasur, sibuk mengeluarkan handphone dan chargerannya dari dalam tas. Benar! Akan baik-baik saja karena Devan bersama Disya di sini. Melangkah masuk menghampiri Disya, Devan terus memperhatikan perempuan di depannya.

“Pak Devan juga mau charger handphone kan?” tanya Disya mendongak menatap Devan, detik berikutnya memperhatikan kembali sekitar mencari stop kontak lainnya yang ada di kamar ini— “Stop kontaknya cuman satu ya?” tanya Disya karena tidak menemukan stop kontak lainnya, hanya ada satu menempel di dinding dekat meja nakas samping tempat tidur.

“Handphone kamu saja dulu, biar bisa hubungi orang rumah, Alif juga pasti khawatir.”

Ekspresi wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dominika Tabita
sedih.. lanjut ka
goodnovel comment avatar
Nova Ugara
kejam ny lah kau devan... udah sya tinggalin aja devan...walaupun kamu gk sama alif juga...kamu berhak bahagia sya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status