International Hospital
Aeron sudah membuka matanya dan menyorot lembut kearah Katya yang mendekatinya dengan wajah cemas dan berdiri di sebelah ranjang.
"Katya... Axel...." gumamnya dengan suara parau dan lemah.
Katya tidak bisa membendung rasa harunya saat melihat Aeron dengan mata terbuka mamanggil namanya. Iapun kembali mengeluarkan air mata di depan Aeron.
Tanpa di duga, Axel yang awalnya berada di belakang Katya malah berlari dan memeluk Aeron yang masih terbaring lemah diatas ranjang.
"Daddy!!" Teriak Axel.
Eh?
Katya dan Kyle bergeming di tempatnya begitu juga Aeron dengan tangan kecil Axel yang melingkar di tubuhnya. Mereka tiba-tiba saling melempar wajah shock.
Kesadaran Aeron kembali memang cukup mengejutkan Katya, tapi yang lebih mengejutkan lagi ketika Axel memanggil Aeron, Daddy.
Aeron sangat terkejut ketika membuka matanya karena bingung kenapa bisa ada di ruangan rumah sakit. ia
International HospitalKau mau menikah denganku?" Tanya Aeron dengan menatap manik mata Katya.Seakan semuanya diam membeku menatap Katya, menunggu jawaban darinya.Katya kembali terisak, walaupun air mata masih mengalir dari matanya tapi kali ini dengan diiringi senyuman manis dari bibirnya, melihat kearah Axel dan Aeron bergantian, iapun menjawab."Iyah Aeron." jawab Katya."Hah?" Aeron kaget karena tidak menyangka Katya akan menerimanya tanpa perdebatan sama sekali."Mommy, Daddy!" Axel menabrakan tubuhnya memeluk Katya karena senang. Katya yang kaget oleng dan terdorong lebih mendekat pada dada Aeron yang terluka.Aeron sedikit mengernyit karena sakit, dan Katya melihat itu dengan segera menjauh dari Aeron."Maaf..." ucapnya khawatir masih melihat keadaan Aeron."Aku tidak apa-apa." Jawabnya kaku. Sekarang Aeron yang jadi salah tinggah karena Katya menerima lamarannya."Mommy, you say yes!" Ax
International HospitalTiba-tiba seseorang datang dan masuk kedalam ruang rawat tanpa Katya dan Aeron sadari dan melihat mereka berdua berciuman dengan wajah Shock."AERON!!"Katya refleks melepaskan ciuman mereka dan berbalik melihat kearah suara.Di dekat pintu masuk terlihat seorang wanita cantik berdiri dengan memasang raut wajah marah sampai nafasnya tersendat naik turun."Sabina..." gumam Aeron pelan. Melihat kearah Sabina di depan pintu masukDengan marah Sabina mendekati ranjang, dan berdiri di depan Katya yang terlihat gugup."Plakkkk!!!" Tangan Sabina terangkat kemudian suara tamparan keras terdengar diruangan AeronSabina melayangkan tamparan penuh emosi pada pipi Katya, yang membuat kepalanya terlempar kesamping serta pipinya berubah merah dalam seketika."Dasar wanita jalang!! A
Hartono Building TowerSabina melemparkan tas mahalnya ke sofa ruang kerja Biyan, kakaknya."Sialan si Aeron, gara-gara kamu tidak jadi bertunangan aku dikabarkan sudah campakan olehnya kak." Sabina mengerang marah."Tapi memang benar kan?" ceplos Biyan dari kursi kebesarannya disudut ruangan. Suara datarnya membuat Sabina tambah kesalSabina melotot pada Biyan."harusnya kakak membantuku untuk mendapatkan Aeron!"Biyan sedikit melirik pada Sabina." Jangan-jangan kamu menyukai Aeron Danadyaksa sebagai pria bukan seperti tujuan awal kita?" Biyan menebak.Biyan menegakkan badannya dan melihat pada Sabiba."Jangan jatuh cinta pada mangsamu Sabina. Itu hanya akan mencelakakanmu dan keluarga kita. Kau tahu itu kan?" taya BiyanSabina terdiam."Tapi setelah kakak gagal mendapatkan Katya Martin, sekarang hanya aku harapan keluarga kita untuk mendapatkan Aeron Danadyaksa dan Diers Global untuk menyelamatkan perus
Axel berdiri disebelah ranjang Aeron dan berbalik menghadap Asher di sana."Ayah perkenalkan ini, Axelle Aeron Martin, Putraku." ujar Aeron bangga.Asher terdiam menatap anak di depannya cukup laa."Jangan bercanda kau Aeron! Anak itu sudah besar, kau pikir bisa membohongi ayah dengan lelucon seperti ini? Hah?" sentak Asher.Katya kemudian mendekat dan berdiri di ujung ranjang."Mommy.." Axel sedikit takut kemudian berjalan mendekati Katya dan memeluknya. Aeron dan Asher mengikuti pergerakan Axel sampai di pelukan Katya.Kemudian Asher melihat pada Katya dan Axel bergantian. "Dia anakmu nona Katya." Tanya Asher mencibir."Iya..""Ternyata wajah polos anda tidak mencerminkan perilaku anda! Punya anak sebesar itu dan belum menikah. Sepertinya pergaulan anda diluar negeri terbilang cukup liar ya." ujarAsher meremehkan Katya."Ayah!!" Aeron berteriak.Asher kemudian melihat wajah Aeron, "dan kau mau-maunya menga
Danadyaksa Building TowerSabina berjalan dengan cepat menuju ruangan Asher di gedung Danadyaksa."Maaf Nona Sabina, Pak Asher sedang tidak bisa diganggu." Sabina tertahan sekertaris Asher di pintu."Saya harus bertemu dengan atasanmu ini penting!" desaknya dengan raut kesal.Sekertaris tersebut akhirnya mengalah dan menghubungi atasannya terlebih dahulu."Pak, ada Nona Sabina ingin bertemu anda.""Baik, pak.."Pria itu menutup telponnya dan kembali mendekati Sabina."Silahkan Nona, anda di tunggu pak Asher di ruangannya." ujar Pria itu yang mendapatkan decak kesal dari Sabina.Sabina mulai berjalan melangkah masuk tanpa mengetuk ke dalan ruangan Asher."Om...""Sabina, bukankah lebih sopan kalau mengetuk sebelum masuk kedalam ruangan orang lain." ujar Asher yang masih melihat berkas di mejanya."Okay, lain kali aku akan menggetuk terlebih dulu." jawab Sabina tidak peduli."Kenapa kau ke sini?"
Pagi-pagi sekali Katya dan Axel di bangunkan Aeron untuk pergi ke suatu tempat. Mereka berangkat ke bandara dan naik pesawat tujuan Bali."Mommy apa kita akan berlibur?" tanya Axel yang duduk di sebelahnya didalam pesawat."Mommy tidak tahu kau tanya Daddy mu saja."Axel, menoleh pada Aeron, "Daddy kita akan pergi kemana?" Sekarang Axel bertanya pada Aeron."Bali.." jawabnya sambil mengerling."I know kita akan ke Bali, tapi untuk apa kita ke Bali?" Tanya Axel kesal."Rahasia." jawab Aeron singkat.Axel tidak bertanya lagi ia hanya diam sambil memajukan bibirnya tanda kesal.Tidak lama mereka sampai di bandara ngurah rai Bali dan dijemput seorang sopir yang akan membawa mereka ke tempat tujuan.Conrad Bali, Indonesia.Akhirnya mereka sampai di Resort Conrad Bali di Nusa Dua. Para pelayan menyambut mereka dan mengantarkan mereka menuju kamar yang telah di sewa sebelumnya.
Conrad Resort Nusa Dua BaliBeberapa jam setelah acara pernikahan yang hanya makan-makan sederhana, Kyle langsung kembali ke Jakarta. Dan sekarang Katya ditinggal dengan Aeron dan Axel.Katya keluar dari kamar mandi hanya mengenakan kimono, ia mengeluarkan baju yang akan dipakainya sekarang.Tiba-tiba sebuah tangan melingkar pada tubuhnya kemudian belakang lehernya dikecup ringan oleh Aeron tentu saja."Aku tidak ingin kemana-mana." pintanya merajuk.Katya tersenyum tanpa menoleh, masih dengan memilih bajunya."Bilang pada anakmu." jawabnya tenang.Kemudian Aeron membalikan badan Katya dalam sekali hentak dan sekarang mereka saling berhadapan sangat dekat."Kau saja yang bilang, kau kan ibunya.." ucap Aeron kemudian melumat bibir Katya yang sudah berada didepannya.Katya menerima sambil tersenyum."Kau kan ayahnya." ucap Katya disela ciuman mereka.Mereka kembali berciuman, Makin dala
Anandamaya Resident Apartment"Katya, Axel." panggil Aeron saat pulang sore hari. Aeron masuk dan mengedarkan pandangannya. Kedua orang itu tidak ada diruang tv ataupun ruang makan."Daddy, aku dikamar." teriak Axel.Aeron kemudian berjalan ke kamar Katya dengan pelan dan mendorong daun pintu yang tidak tertutup sempurna.Terlihat Katya sedang menelpon dan duduk disofa membelakangi pintu."Ayah.." suara Katya sedikit gugup."Aku akan ke kantor besok.""....""Aku belum bisa ayah, maafkan aku." Katya sedikit terisak."Baiklah sampai jumpa besok." Katya menutup telponnya dan menghela nafas kasar. Sambil menghapus air matanya.Ia merindukan ayahnya dan kebohongan ini menjadi beban tersendiri untuknya.Lama Aeron melihat Katya terdiam disana kemudian memanggilnya lagi"Katya?" Suara Aeron yang dalam mengagetkan Katya.Katya sedikit melonjak kaget dan menoleh kebelakang."Ah