Share

SALING MEMERGOKI

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-24 18:49:56
Pak Christ memakai nama Carli untuk menggiring Anisa menemuinya. Sebuah hotel di pinggiran kota disebutkan Pak Christ, dan Anisa yang mendengarnya terkejut.

Ketika ia ingin menanggapi permintaan suara di seberang, sambungan ponsel sudah ditutup. Anisa yang tidak percaya Carli mengajaknya bertemu di hotel segera mengetik pesan.

[Kamu yakin mau mengajak aku ke hotel, Tuan Carli?]

Pesan terkirim. Anisa tidak bisa menghubungi seperti tadi karena khawatir suaranya terdengar oleh orang di rumah meskipun sekarang ia sedang di kamar.

Wajah Carli terbayang. Anisa tersenyum penuh arti. Bukan hanya karena Carli tampan, walaupun Anisa tetap mempertahankan Bagas, tapi melepaskan Carli yang bisa ia manfaatkan sangatlah rugi.

Pak Christ yang menyamar menjadi sang anak segera menulis pesan balasan untuk meyakinkan Anisa bahwa ia memang benar-benar Carli yang ingin bertemu dengan perempuan itu.

[Iya. Aku merindukan mu. Bolehkah kita bertemu?]

Pesan balasan yang ditulis Pak Christ terbac
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA MASUK JEBAKAN!

    "Kak, kenapa Kakak selalu pulang ke rumah di jam yang enggak biasa? Aku tahu, orang sakit itu pasti sulit untuk diprediksi, tapi aku perhatikan, Kakak selalu pulang di jam seperti ini, jam orang tidur, apakah Kakak sedang menghindari Kak Bagas makanya keluar di jam seperti ini?" tanya Bella dan Anisa memaki mendengar pertanyaan itu dilontarkan sang adik ipar.Dasar bocah! Kenapa dia pake nanya soal gituan, sih? Dia curiga kah kalau aku berbohong? Meskipun aku berbohong pun, harusnya dia enggak perlu curiga, aku kan pake pakaian syar'i, masa bisa berbohong segala? Harusnya dia mikir kayak gitu, kan?Hati Anisa bicara demikian. Rasanya ia ingin marah, tapi jika itu dilakukannya, situasi akan kacau, dan bisa-bisa niatnya pergi menemui Carli gagal total jika Bagas dan ibu mertuanya tahu ia akan pergi.Terpaksa, Anisa menahan diri untuk melampiaskan emosinya. "Bella, dengan penampilan Kakak yang seperti sekarang, apakah mungkin Kakak berbuat hal yang tidak baik di luar?" kata Anisa sembar

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SALING MEMERGOKI

    Pak Christ memakai nama Carli untuk menggiring Anisa menemuinya. Sebuah hotel di pinggiran kota disebutkan Pak Christ, dan Anisa yang mendengarnya terkejut. Ketika ia ingin menanggapi permintaan suara di seberang, sambungan ponsel sudah ditutup. Anisa yang tidak percaya Carli mengajaknya bertemu di hotel segera mengetik pesan. [Kamu yakin mau mengajak aku ke hotel, Tuan Carli?] Pesan terkirim. Anisa tidak bisa menghubungi seperti tadi karena khawatir suaranya terdengar oleh orang di rumah meskipun sekarang ia sedang di kamar. Wajah Carli terbayang. Anisa tersenyum penuh arti. Bukan hanya karena Carli tampan, walaupun Anisa tetap mempertahankan Bagas, tapi melepaskan Carli yang bisa ia manfaatkan sangatlah rugi. Pak Christ yang menyamar menjadi sang anak segera menulis pesan balasan untuk meyakinkan Anisa bahwa ia memang benar-benar Carli yang ingin bertemu dengan perempuan itu. [Iya. Aku merindukan mu. Bolehkah kita bertemu?] Pesan balasan yang ditulis Pak Christ terbac

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    CARLI PUTUS ASA

    Melihat keadaan Carli, Sean terkejut bukan main. Carli bukan tipe pria yang bisa minum minuman beralkohol. Namun yang sekarang dilihatnya adalah, Carli menghabiskan beberapa botol minuman keras sebelum ia datang karena botol-botol itu sudah kosong beberapa sementara ia hanya sendirian di sana, siapa lagi yang meminum minuman itu selain sahabatnya tersebut?Sean mendekat. Ia merampas gelas berisi minuman yang ada di tangan Carli dan mendorong temannya itu sampai Carli terduduk di sofa yang ada di sana. "Lu apa-apaan? Ada masalah jangan lari ke minuman? Lu tau kalo minum alkohol itu haram, kan?!" tegur Sean dengan nada suara yang meninggi, membuat Carli tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkannya."Gue itu bingung, gue harus gimana buat melarikan semua perasaan terhimpit gue, mungkin dengan cara minum, gue jadi punya jalan keluarnya, selama ini gue berusaha untuk mematuhi semua aturan baik itu aturan di rumah dan agama, tapi kenapa ini yang gue dapatkan? Gue benar-benar muak dengan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANGGAP CARLI PELAKOR

    Untuk sesaat, Carli terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Clara, namun karena sekarang emosinya sedang tidak stabil, ia tidak bisa mencerna kata demi kata yang diucapkan oleh Clara tadi padanya."Saya hanya akan mengucapkan kalimat tadi satu kali saja. Tolong dengarkan itu. Keluarga saya yang sudah baik-baik saja rusak karena Anda, jadi tolong jangan muncul di hadapan ayah saya lagi."Setelah bicara demikian pada Clara, Carli ingin bangkit dari tempat duduknya. Ia merasa apa yang ingin dikatakannya pada Clara sudah selesai ia ucapkan hingga ia berniat untuk pergi menyudahi pertemuan. Akan tetapi, niatnya terhenti ketika Clara mencegahnya. "Tuan Carli. Saya tahu perasaan Tuan seperti apa ketika melihat orang tua bermain gila. Tapi saya keberatan jika Anda menuduh saya menjadi pelakor rumah tangga orang tua Anda, saya korban, jika Anda terus saja menganggap saya seorang pelakor, saya akan menuntut Anda karena saya tidak terima dengan apa yang Anda katakan.""Menuntut? Memangnya And

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIMINTA MENJAUH

    "Ada apa? Ada yang ingin kamu katakan?" Clara melontarkan pertanyaan itu pada Sean saat melihat Sean dengan wajahnya yang seperti memendam sesuatu.Istri Bagas tersebut sudah kembali dari rumah sakit. Clara hanya mau dirawat inap satu malam setengah hari saja, ketika sudah mendapatkan hasil visum dokter untuk ia jadikan bukti kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya agar proses cerai berjalan dengan lancar Clara meminta pulang meskipun rasa sakit di puncak dadanya akibat perbuatan Bagas masih terasa.Sean masuk ke dalam kamar lalu memberikan satu cangkir minuman herbal yang diberikan oleh Ibu Nur padanya tadi. "Minum ini biar lukamu tidak terlalu menyiksa," katanya dengan penuh perhatian.Clara menerima minuman itu dan segera meminum isi cangkir itu dengan wajah sedikit mengernyit karena merasa pahit. Setelah melakukan perintah Sean, Clara menatap Sean seolah menagih pertanyaannya dijawab.Sean sadar hal itu hingga...."Carli sepertinya punya masalah, dia tadi menelpon dan ingi

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    LAGI-LAGI TAK BERDAYA

    "Apa yang kau lakukan, hentikan!" Carli masih berusaha untuk mencegah Anisa untuk memancing birahinya hingga ia mengucapkan kalimat tersebut pada perempuan itu. Anisa menghentikan apa yang diperbuatnya sebentar, ia menatap Carli yang saat itu menampakan raut antara menolak tapi juga menikmati untuk apa yang dilakukannya.Perempuan itu tersenyum penuh arti, sementara napas Carli sudah terdengar terengah-engah pertanda yang dilakukan oleh Anisa tadi cukup membuat dirinya terpancing gairah."Tidak mau menolongku?" tanya Anisa dengan sorot mata yang seolah ingin menjerat Carli."Kau memeras ku! Kau menjadikan ayahku sebuah senjata! Aku bisa melaporkan kamu, Nyonya Anisa!" kata Carli dengan tegas. "Aku tidak memeras, aku hanya menawarkan. Kalau kamu mau kita bertransaksi, aku berjanji tidak akan kecanduan untuk melakukan hal ini padamu, hanya karena kamu bisa menolongku saja, ya?"Anisa mengucapkan kalimat tersebut sembari melanjutkan apa yang dilakukannya pada bagian rahang Carli. Tid

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status