Home / Romansa / PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI / BAB 8 RENCANA DALAM CANGKIR TEH

Share

BAB 8 RENCANA DALAM CANGKIR TEH

Author: Seri E Gulo
last update Last Updated: 2025-11-01 22:23:01

Elara tahu bahwa untuk mendapatkan bukti pemalsuan, ia harus mendapatkan akses ke arsip pribadi Pangeran Varen. Tugas yang hampir mustahil, karena sayap Varen dijaga oleh pengawal pribadinya dan Dayang Clara tampaknya selalu berada di dekatnya.

​Keesokan harinya, Elara menerapkan rencana pertamanya, yang terlihat tidak berbahaya di permukaan.

​"Clara," kata Elara saat Dayang Utama itu membantunya memilih jubah. "Pangeran Varen sangat menyukai teh yang saya sajikan tadi malam. Apakah Anda tidak berpikir kita harus mengirimkan sekotak campuran herbal itu sebagai hadiah kecil untuk menunjukkan keramahan Astaria?"

​Dayang Clara menyipitkan mata. "Tuan Putri, bukankah hadiah seperti itu biasanya diurus oleh para pelayan istana?"

​"Ya, tetapi Varen mengklaim bahwa teh itu memiliki aroma yang menenangkan yang hanya ada di sayap saya," jawab Elara dengan nada manja yang sempurna. "Saya ingin memastikan bahwa dia mendapatkan campuran yang tepat. Dan karena Anda adalah kepala dayang saya, saya yakin Anda adalah orang yang paling tepat untuk mengantarkannya secara pribadi ke kamarnya. Ini akan menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap detail."

​Meskipun Dayang Clara jelas tidak menyukai tugas baru itu, ini adalah perintah langsung dari Tuan Putri, yang bertindak atas nama Raja, dan dia tidak bisa menolaknya tanpa terlihat tidak loyal.

​"Tentu, Tuan Putri. Saya akan mengantarkannya segera," kata Clara, membungkuk kaku.

​Rencana Elara sederhana: Dayang Clara, meskipun seorang pengawas yang hebat, juga seorang wanita yang bangga. Mengantarkan teh adalah alasan yang sempurna untuk membuatnya menjauh dari sayap Putri selama beberapa jam, dan pada saat yang sama, memaksanya memasuki wilayah Varen, sehingga Elara dapat mengawasi reaksi mereka.

​Saat Dayang Clara pergi dengan kotak teh sutra di tangannya, Elara segera memanggil Ariel.

​"Ariel, sekarang," kata Elara, tanpa membuang waktu. "Saya menduga Varen menyimpan catatan-catatan penting, termasuk surat palsu itu, di kantornya. Tetapi dia tidak akan menyimpannya di tempat yang jelas."

​"Kantor Pangeran selalu dikunci dan dijaga," ujar Ariel cemas.

​"Saya tahu. Tetapi saya tahu tentang sebuah ruangan yang mungkin ia gunakan secara diam-diam," bisik Elara. "Varen adalah seorang yang sangat mencintai anggur merah dari Kerajaan Epirus. Ia tidak akan mempercayai anggur Astaria."

​"Apa maksud Anda, Tuan Putri?"

​"Ada ruang bawah tanah tua yang tersembunyi di bawah sayap Varen yang dulunya digunakan oleh kakek saya untuk menyimpan anggur langka Epirus. Itu memiliki sistem ventilasi yang terhubung ke kantor Pangeran melalui sebuah celah kecil di lantai."

​Mata Ariel melebar. Ruangan yang tersembunyi, celah rahasia. Itu sempurna untuk mendapatkan informasi.

​"Saya ingin Anda menuju ke gudang anggur tua itu. Gunakan peta yang saya berikan saat Anda merapikan kantor saya," perintah Elara. "Jika dia menyimpan surat-surat itu, mereka akan berada di sana karena dia adalah orang yang sangat rahasia. Ambil apa pun yang terlihat seperti dokumen perdagangan Astaria."

​Misi ini adalah yang paling berbahaya. Jika Ariel tertangkap, ia tidak hanya akan menghadapi kematian, tetapi ia juga akan menyeret Elara ke dalam skandal pengkhianatan politik.

​"Saya harus memperingatkan Anda, Ariel," bisik Elara, tangannya menyentuh lembut bahu Ariel, sebuah gerakan yang lebih intim daripada ciuman di bawah ancaman sebesar ini. "Jika Anda tertangkap, saya harus menyangkal pengetahuan tentang Anda dan misi ini. Demi keselamatan Anda."

​"Saya mengerti, Tuan Putri," jawab Ariel. Ia tidak membutuhkan jaminan, hanya kepercayaan. "Saya akan kembali dengan bukti, atau tidak kembali sama sekali."

​Ariel membungkuk dalam-dalam dan bergegas pergi.

​Saat ia berjalan di sepanjang koridor tersembunyi menuju ruang bawah tanah, ia melihat bayangan Dayang Clara di kejauhan, kembali dari sayap Varen, wajahnya tampak lebih curiga daripada sebelumnya. Pangeran Varen pasti tidak terkesan dengan hadiah teh itu.

​Ariel harus berpacu dengan waktu. Ia harus menyelinap masuk dan keluar sebelum Dayang Clara kembali ke sayap Putri dan menyadari bahwa Ariel tidak lagi di tempatnya. Ancaman Dayang Clara terasa lebih dekat daripada sebelumnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    bab 78 pertempuran

    ​Era "Masa Redup" seharusnya menjadi masa ketenangan, namun bagi mereka yang terobsesi dengan kekuasaan masa lalu, keheningan ini adalah penghinaan. Di kedalaman Benteng Bayangan, Kravos telah menemukan cara untuk memeras sisa-sisa energi dari garis waktu yang telah mati. Ia tidak lagi mencari "Aliran Harmoni" atau "Keteraturan Absolut"; ia mencari Entropi.​Kumparan Merah Kravos​Kravos dan pengikutnya berhasil mengubah "Dead Coils" (Kumparan Mati) menjadi senjata yang mengerikan. Dengan menggunakan darah dan kemarahan sebagai katalis, mereka menyalakan kristal-kristal tersebut hingga memancarkan cahaya merah darah. Energi ini disebut sebagai Resonansi Merah—sebuah energi temporal yang korosif yang tidak mengalirkan waktu, melainkan menghancurkannya.​"Jika kita tidak bisa memiliki Nadi Waktu," geram Kravos saat jeruji selnya mulai meleleh di bawah pengaruh panas merah, "maka tidak ada yang boleh memiliki masa depan."​Pelarian dari Benteng Bayangan berlangsung cepat dan brutal. Para

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    bab 77 Kebangkitan Mekanik

    ​Dunia setelah kunjungan The Watchers of the Void tidak lagi sama. Langit Kael yang biasanya bergetar dengan cahaya kebiruan dari Nadi Waktu kini tampak biru pucat yang tenang, statis, dan bisu. Fenomena "The Great Desync" telah meninggalkan luka permanen: energi temporal yang dulu melimpah seperti air di sungai, kini kering hingga menyisakan genangan-genangan kecil yang tak lagi mampu menggerakkan mesin-mesin besar atau memberikan penglihatan masa depan yang jernih.​Kael dan Obsidian kini memasuki era yang disebut "The Dimming" (Masa Redup).​Matinya Nadi Waktu​Ratu Lyra I terbangun dengan perasaan hampa yang menyesakkan. Selama hidupnya, Flow of Harmony adalah kompas yang menuntun setiap langkahnya. Kini, ketika ia mencoba menjangkau aliran waktu, ia hanya menemukan kegelapan yang tenang. Kemampuannya untuk melihat jalur-jalur masa depan telah hilang sepenuhnya.​"Aku buta, Zephyr," bisik Lyra saat mereka berdiri di balkon istana, memandang kota yang mulai berdenyut tanpa bantuan

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    bab 76 Getaran dari Luar Cakrawala

    ​Kedamaian yang baru ditemukan setelah pengorbanan Pangeran Kaelen-Zephyrus di Lembah Keheningan ternyata hanyalah ketenangan sesaat sebelum badai kosmik melanda. Selama berabad-abad, Kael menganggap bahwa waktu adalah milik mereka untuk diatur, dilindungi, atau diadaptasi. Namun, mereka lupa bahwa aliran waktu yang mereka manipulasi adalah bagian dari samudra yang jauh lebih luas, yang memiliki penjaganya sendiri: The Watchers of the Void (Para Penjaga Kehampaan).​Sinyal yang Tak Terbendung​Semuanya dimulai dengan fenomena yang disebut "The Great Desync" (Desinkronisasi Besar). Di seluruh Kael dan Obsidian, instrumen temporal mulai berperilaku aneh. Jam mekanis di Obsidian berdetak dengan ritme yang tidak konsisten, sementara Nadi Waktu para peramal di Akademi Nadi mulai memancarkan warna abu-abu yang mati, bukan cahaya kebiruan yang biasanya.​Ratu Lyra I merasakan getaran ini di dalam tulang-tulangnya. Flow of Harmony yang biasanya membimbingnya kini terasa seperti radio yang pe

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    bab 75 ujian kedaulatan

    ​Dua belas tahun telah berlalu sejak serangan Faksi Purist yang gagal. Pangeran Kaelen-Zephyrus, yang kini menginjak usia remaja, telah tumbuh menjadi sosok yang tenang, namun kehadirannya membawa gravitasi yang tak tertandingi di Istana Kael. Jika kakeknya, Elias I, adalah "Echo of the Void" yang mendengarkan waktu, maka Kaelen-Zephyrus adalah "The Decree's Voice" suara yang menetapkan kenyataan.​Kekuatan Kedaulatan Temporal​Bagi Kaelen, dunia tidak pernah terasa tidak pasti. Masalahnya bukan karena ia tahu apa yang akan terjadi, melainkan karena apa yang ia inginkan cenderung menjadi kenyataan. Jika ia merasa hari itu harus cerah, awan akan menyingkir. Jika ia merasa seorang pelayan harus jujur, pelayan itu tidak akan bisa berbohong. Kekuatan ini, yang disebut Lyra sebagai Kedaulatan Temporal, adalah gabungan dari ketetapan Obsidian dan kehendak bebas Kael.​Namun, kekuatan ini adalah penjara bagi orang-orang di sekitarnya.​"Ibu," kata Kaelen suatu pagi di taman istana. Ia sedang

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    bab 74 Kelahiran Pewaris Ganda

    ​Tiga tahun telah berlalu sejak Ratu Lyra I dan Pangeran Zephyr menyatukan Kael dan Obsidian dalam sebuah ikatan yang secara teknis sah menurut Dekrit Kronos namun secara emosional revolusioner. Kael tetap menjadi pusat fleksibilitas, sementara Obsidian mulai belajar bernapas dalam ketidakpastian yang terukur. Namun, kedamaian ini segera diuji oleh peristiwa yang paling ditakuti oleh para ahli teori waktu: lahirnya seorang pewaris yang membawa dua frekuensi temporal yang bertentangan.​Kelahiran Pangeran Kaelen-Zephyrus​Istana Kael diselimuti oleh aura elektrik yang aneh saat Ratu Lyra I melahirkan putra pertamanya. Berbeda dengan kelahiran Elias yang membawa Keheningan, atau Lyra yang membawa Kejelasan, kelahiran bayi ini memicu fenomena yang disebut Resonansi Paradoks.​Di dalam ruang persalinan, jarum jam bergerak mundur setiap kali sang bayi menangis, namun di saat yang sama, semua peristiwa di dalam ruangan itu terasa seperti pengulangan yang sempurna, seolah-

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    bab 73 Pernikahan Dua Takdir

    ​Pernikahan Ratu Lyra I dari Kael dan Pangeran Zephyr dari Obsidian bukanlah perayaan romantis; itu adalah konferensi diplomatik yang rumit, disamarkan sebagai ritual kuno. Ini adalah perpaduan dua filosofi yang bertentangan: Kael, yang dibangun di atas pilihan bebas dan adaptasi, dan Obsidian, yang didirikan di atas keyakinan teguh pada Takdir Absolut yang tertulis dalam Dekrit Kronos.​Setelah Lyra berhasil menggenapi Pasal K.9.1. Dekrit Kronos dengan tarian konyol di Batu Pilihan , Zephyr dan delegasinya berada dalam kondisi kebingungan yang konstan, suatu keadaan yang dianggap sebagai anomali terbesar dalam sejarah Obsidian.​Seremoni: Menguji Batasan Keteraturan​Upacara pernikahan diadakan di halaman utama Istana Kael. Delegasi Obsidian mengenakan jubah abu-abu dan hitam yang kaku, bergerak dalam barisan yang dihitung dan teratur, dipandu oleh jam tangan mekanis yang presisi. Mereka tampak seperti potongan-potongan catur di tengah pesta kebun Kael yang berwarna-warni.​Kaelan, d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status