Share

044

"Siapa sebenarnya Batara Wisanggeni?" tanya Xabier selesai mereka makan malam bersama di rumah.

Sore tadi Xabier meminta Batari pulang sendiri sebab dirinya masih memiliki keperluan lain. Kepulangan Xabier dengan wajah dingin disambut rasa bingung Batari.

"Mas Wisang, teman saya di desa, Pak," jawab Batari. Aktivitasnya membersihkan meja kembali dilakukannya.

"Kalau aku bicara, kamu perhatikan bukan sibuk membersihkan meja," ketus Xabier dengan nada menahan kesal.

Kegiatan Batari terhenti. Ia duduk hadap-hadapan dengan suaminya.

"Pantas pekerjaannya pelayan," gumam Xabier pelan agar tidak terdengar Batari.

Sebenarnya Batari mendengar ucapan itu, dia ingin mengajukan keberatan. Belum sempat berbicara, Xabier melanjutkan perkataannya.

"Jadi, dia punya usaha restoran juga? Berani mengajak kamu bekerja dengannya padahal kamu terikat kontrak di restoranku? Atau kalian punya rencana untuk menghancurkan usaha restoranku?" berondong Xabier dengan wajah tegang, menunjuk-nunjuk Batari lalu tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status