LOGINXingyue berteriak ketika didorong sampai terjatuh dan Bibi pengantar makanan dari dapur utama itu mendobrak pintu lalu menunjuk Qing Yang sebelum akhirnya melihat dengan jelas siapa yang sedang duduk makan bersama dengan Qing Lan.
"Maafkan..... Maafkan aku Tuan! " Seru Bibi itu langsung membenturkan kepalanya di tanah dengan keras. "Begitu lancang! Apakah di kediaman ini sudah tidak ada aturan lagi?! " Tanya Qing Yang dengan kemarahan yang meledak ledak. "Jangan marah, Ayah. Kemarahan akan merusak kesehatanmu. " Ucap Qing Lan menghibur Ayahnya. "Sam.... Nona pertama benar Tuan! Harap redakan amarah Tuan! " Seru Bibi itu hampir saja menyebut Qing Lan sebagai sampah. Tetapi Qing Yang tidak bodoh dan kemarahan Qing Yang hampir meledak pada saat ini, Qing Yang menendang keranjang yang dibawa oleh Bibi itu lalu menunjukkan beberapa tulang ikan dan tulang ayam serta nasi yang telah menguning. Qing Yang berjongkok sementara Bibi itu gemetar ketakutan ketika melihat Qing Yang menyadari sesuatu. Qing Yang bahkan tidak tahan dengan bau asam yang muncul dari makanan itu. "Bukankah ini adalah makanan kemarin? Kamu membawa ini untuk putriku? " Tanya Qing Yang dengan suara rendah. "Ayah, sudahlah..... Lan'er sudah terbiasa dengan makanan ini. " Bujuk Qing Lan. Tetapi bukannya tenang, Qing Yang bahkan menjadi lebih marah dan murka lalu menampar Bibi itu sampai tersungkur di tanah. Qing Yang begitu marah sampai sampai tidak bisa berkata kata lagi. "Pengawal, seret dia dan cambuk dia sampai mati! " Perintah Qing Yang dengan murka. Beberapa pengawal rahasia langsung berlari masuk dan menahan Bibi itu sementara Bibi itu meronta ronta ketakutan ketika mendengar bahwa dia akan dihukum mati. "Jangan, Tuan! Hamba hanya menjalankan tugas dari Nyonya! Tolong ampuni nyawaku, Tuan! " Teriak Bibi itu menangis histeris. Tetapi Qing Yang memijat kepalanya pusing dan meminta pengawal untuk membereskan Bibi itu. Qing Lan mengajak Ayahnya untuk duduk dan memijat bahu Ayahnya dengan penuh perhatian. "Lan'er, kenapa kamu tidak pernah berkata kepada Ayah bahwa kamu menderita semua ini? " Tanya Qing Yang merasa sangat sedih. "Sebelumnya..... Ayah sibuk. Setiap kali aku ingin menemui Ayah, Nyonya Lu mengatakan bahwa Ayah sibuk. Perlahan lahan aku mulai merasakan kesepian dan jadi seperti ini.... " Jawab Qing Lan setengah jujur. Qing Yang tidak membutuhkan penjelasan lagi, bagaimanapun Qing Yang sekarang sudah tahu bagaimana perangai Istrinya yang sesungguhnya. Benar benar kejam dan berhati dingin pada putrinya satu satunya. "Kelak Ayah pasti akan memperlakukan mu dengan baik, bagaimana? " Tanya Qing Yang. "Baik, Lan'er pasti tidak akan mengecewakan harapan Ayah. " Jawab Qing Lan dengan lembut. "Kamu sekarang tidurlah dulu, hari sudah larut dan Ayah telah menerima niat baikmu. " Balas Qing Yang menepuk tangannya lalu Qing Lan memegang tangan Ayahnya untuk mengantar Ayahnya keluar. "Tidak usah antar aku, cukup sampai di sini saja. Gunakan pakaian tidur mu dan cuci kakimu." Ucap Qing Yang. Tetapi Qing Lan hanya diam dan membuat Qing Yang merasa curiga lalu Qing Yang mengulurkan tangan untuk membuka lemari milik Qing Lan. Di dalamnya hanya ada dua gaun, yang pertama sangat sederhana seperti yang sedang digunakan oleh Qing Lan sekarang. Sementara yang kedua adalah gaun megah yang merupakan hadiah dari neneknya tahun lalu, Qing Yang menghela nafasnya dan menepuk bahu Putrinya lalu pergi tanpa suara. Tetapi baru kali ini Qing Lan yang seumur hidupnya dulu melihat Ayahnya sebagai seseorang berhati dingin dan tidak berperasaan, tetapi sekarang berjalan dengan bahu yang tertunduk dan perasaan yang rapuh. Mungkin Ayahnya bukan benar benar berhati dingin melainkan di masa lalu hubungan mereka rusak dan keduanya di antara mereka tidak ada satupun yang berusaha untuk memperbaiki kerusakan ini. Namun kali ini Qing Lan sudah bertekad penuh untuk memperbaiki kerusakan ini dan membangun jembatan yang baru lagi untuk menghubungkan dirinya dengan Ayahnya. "Rencana Nona memang sangat bagus sekali, baru kali ini melihat Tuan begitu sedih. " Ucap Xingyue dengan suara pelan. "Tentu saja, rencanaku tidak akan pernah gagal. Sekarang aku sudah akan tidur, betapa melelahkannya bekerja begitu keras hari ini. " Ucap Qing Lan sembari menguap besar. Xingyue menganggukkan kepalanya dan segera memadamkan lilin untuk Nona nya. Qing Lan tanpa menunggu lama langsung terlelap dan tenggelam ke dalam mimpi buruk. Qing Lan tenggelam ke dalam ingatannya yang paling menyakitkan, dimana saat dia baru saja melangsungkan upacara pernikahan. Li Xuan mengatakan bahwa dirinya dipanggil oleh Kaisar sehingga tidak bisa melakukan ritual pernikahan bersama. Sehingga Qing Lan hanya bisa melakukan ritual sendirian di hadapan puluhan keluarga terhormat sehingga selamanya diejek oleh orang orang. Setelah itu, dia menunggu di kamar pengantin sepanjang malam menunggu kepulangan Li Xuan hanya untuk tahu bahwa Li Xuan telah menginap di rumah bordil dengan selusin gadis cantik di pelukannya. Qing Lan masih ingat dengan jelas bahwa pada saat itu, air matanya mengalir dengan begitu deras tanpa bisa ditahan. Bahkan jika dia tidak ingin menangis tetapi air matanya masih tidak bisa berhenti. Sampai akhirnya, sepasang matanya bengkak dan riasannya luntur lalu menciptakan pemandangan yang mengerikan. Air matanya mengering, pakaian pengantinnya masuk ke dalam tungku dan dibakar hingga musnah sampai sampai tidak menyisakan apapun. Qing Lan terbangun dan merasakan keringat mengalir deras dari dahinya sampai sampai seluruh pakaiannya basah oleh keringat. Ingatan yang paling tidak ingin dia ingat lagi di kehidupan sebelumnya sampai sampai dia harus mencari banyak kegiatan, mulai dari berlatih mengurus keuangan rumah tangga, belajar menyulam, belajar menjahit, belajar menari dan semua hal yang bisa dia lakukan sudah dia lakukan. Qing Lan akan melakukan semua hal yang membuatnya lelah sampai dia akan mati di kehidupan lalu sehingga ketika dia terbaring, dia akan langsung tertidur tanpa memiliki waktu untuk memikirkan perasaan sedih dan sakit ini. Sekarang, tampaknya usaha keras di masa lalu sudah terbayarkan. Semakin berbakat dia maka akan ada semakin besar peluang baginya untuk bertemu dengan seseorang yang cocok dengannya. Qing Lan merasa bahwa malam ini terlalu sulit untuk memejamkan matanya sehingga dia tidak tidur semalaman dan hanya berpikir tentang rencana apa yang akan dia lakukan di masa depan untuk membatalkan pertunangannya dengan Li Xuan. Pada pagi hari ketika ayam jantan berkokok, Xingyue tiba tiba berlari masuk ke dalam kamarnya dan tampak penuh semangat lalu berusaha berkata kata sambil terengah engah. "Nona! Tuan meminta Nona untuk bersiap siap dan akan mengajak Nona untuk pergi bersama! “ Seru Xingyue tanpa basa basi lagi.“Kalau begitu maka aku harus cepat, jangan sampai nenek menungguku untuk waktu yang lama. “Ucap Qing Lan dengan gelisah. Qing Lan berpura pura terkejut, jadi Qing Lan buru buru untuk bangkit tetapi pada akhirnya terjatuh di ranjang karena tubuhnya yang lemah. “Hati hati, Nona Sulung. “ Ucap Bibi Xu dengan terkejut. Alhasil Qing Lan berjalan dipapah oleh Bibi Xu dan Xingyue sampai di hadapan Nyonya Besar. Qing Lan baru akan berlutut sebelum akhirnya langsung dicegah oleh Nyonya Besar.“Kamu jangan berlutut dulu, keadaanmu belum membaik. “ Ucap Nyonya Besar dengan perhatian.“Terima kasih atas kebaikan, nenek. Lan'er tidak patuh dan tidak tahu aturan sehingga harus melakukan ini. “ Balas Qing Lan dengan rendah hati. “Anak yang baik dan kasihan… jangan menyalahkan diri sendiri lagi. Nenek sudah memikirkannya dan nenek sudah setuju untuk kamu pergi ke Kuil secepatnya. “Ucap Nyonya Besar akhirnya mengatakan tujuannya. “ Benarkah? Kalau begitu maka Lan'er akan pergi pada esok hari. Se
Hati Nyonya Besar seolah olah terpukul oleh perkataan ini dan mengingatkannya pada satu orang. Nyonya Besar merogoh kantung uangnya lalu meletakkan beberapa tael perak di tangan peramal tua itu. “Tidak perlu, Nyonya. Pria tua ini meramal untuk kepuasan hati. Jika melihat bencana yang bisa dihindari tetapi tidak dihindari maka membuat pria tua ini kecewa. “ Ucap peramal tua itu dengan bijaksana. Lalu, peramal tua itu pun berjalan pergi ke arah yang berlawanan dengan kereta kuda milik Nyonya Besar. Meraba raba jalan dengan tongkat tuanya yang susah lapuk. Namun, tidak sekalipun peramal tua itu menoleh ke belakang untuk melihat kereta Nyonya Besar lagi seolah olah mereka tidak memiliki hubungan yang tersisa lagi. Nyonya Besar melirik ke arah kepergian peramal tua itu dan memikirkan hal ini dalam dalam, sikap peramal tua itu benar benar sudah menyentuh hatinya. “Kirimkan perintah untuk Lan'er bersiap pergi ke Kuil ! Bencana tidak boleh sampai tiba di keluarga kita. “Perintah Nyonya
Tubuh Qing Lan langsung membeku kala mendengarkan suara ini, suara ini sama sekali tidak asing baginya. Hanya saja dia menolak untuk mempercayainya. Tidak lama kemudian dia merasakan setetes air hangat menetes di wajahnya. Semakin lama menjadi semakin banyak air yang menetes, itu adalah air mata. Qing Lan bisa merasakan bahwa orang ini memeluknya dengan sangat kuat dan gemetar, seolah olah ingin melindunginya tetapi sudah terlambat. “Jangan menangis… “Hibur Qing Lan. Qing Lan mengulurkan tangannya dan berusaha meraba wajah pria yang memeluknya ini, dia menyeka air mata pria itu dan mengingat bentuk wajahnya. Qing Lan memiliki dugaan di dalam hatinya, tetapi tetap saja tidak berani untuk menyatakannya dengan lantang. Ketika jari jemari Qing Lan yang sedingin es bertemu dengan setetes air mata yang hangat itu, Qing Lan langsung tersadar dan terbangun. Qing Lan duduk dengan terengah engah dan menatap ke sekeliling lalu merasakan bahwa jantungnya berdebar dengan hebat. Qing Lan m
Semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka kala mendengar suara ini dan melihat seorang gadis yang terbaring dengan bibir pucat dan suara serak. “Aku ingin berdoa di Kuil. “ Lirih Qing Lan sekali lagi. Qing Lan sudah sadar dan langsung menyatakan keinginannya dengan lantang, tepat sekali pada saat Tabib itu mengatakan hal ini. Suasana dan waktu dia mengatakan ini sangat pas sampai sampai Qing Lan merasa bahwa semua ini adalah takdir langit. Sehingga dirinya bisa sadar di saat yang tepat dan langsung menyatakan keinginannya. Hati Nyonya Besar pasti akan tersentuh oleh ketulusannya. Benar saja, tatapan Nyonya Besar mulai berkaca kaca kala mendengarkan permintaan lirih dari Qing Lan. “Nenek… ketika berdoa maka hatiku tenang. Seolah olah ada kekuatan tak terlihat yang menguatkanku. Bisakah nenek membiarkanku mengasingkan diri di kuil? “Tanya Qing Lan sekali lagi. Seolah olah Qing Lan sangat berharap pada hal ini yang membuat Nyonya Besar semakin terharu. “ Gadis bodoh, kena
Xingyue memandang Qing Lan tidak mengerti dengan maksud perkataan Qing Lan. Qing Lan tersenyum lembut dan tidak marah dengan Xingyue yang agak lambat. Qing Lan mengulurkan tangannya dan mengadakan ngacak rambut Xingyue lalu menjelaskan maksudnya. “Aku sengaja untuk membuat diriku sakit, setelah ini kamu akan memanggil tabib. Pada saat itu kita akan memiliki alasan untuk pergi ke Kuil. “ Jelas Qing Lan “Nona… ini akan merusak kesehatanmu? Apakah kita…. Apakah kita tidak memiliki cara lain yang lebih baik? “Tanya Xingyue tergagap. “Tidak ada cara lain yang lebih baik dari ini lagi. Terkadang… kita memang harus sedikit berkorban untuk tujuan besar. “Jawab Qing Lan tersenyum sedih. Xingyue menganggukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun lagi, tidak lama kemudian Qing Lan berjalan menuju ke kamar mandinya. Di bak mandinya sudah berisikan air dingin dengan bunga bunga yang harum, lalu dia melepaskan pakaiannya sehelai demi sehelai. Hingga tak menyisakan apapun, hanya menunjukkan
Kelima orang itu langsung mengangguk dan menjawab dengan serempak, “Kami bersedia! ““Bagus, karena aku sudah menyiapkan tugas masing untuk kalian semua. Sekarang kalian tutup pintu dan jendela, lalu duduk. “Perintah Qing Lan. Pintu dan jendela ditutup rapat rapat, memastikan bahwa tidak mungkin ada orang yang bisa mencuri dengar di halaman mereka.Lalu kelima pelayannya duduk berjejer di depannya dan menatapnya dengan rasa penasaran. “ Baiklah aku mulai, sebelumnya aku telah mengatakan kepada Yang Mulia bahwa statusku sebagai Nona bangsawan tidak memperbolehkan ku untuk pergi. ““Maka dari itu, aku akan membuat sebuah drama yang mengatakan bahwa aku sakit karena kecemasan dan kerinduan pada Ayahku. ““Aku akan pergi ke Kuil di luar kota dan mengasingkan diri untuk waktu yang lama sembari menyembuhkan diri sendiri. ““Tetapi sebenarnya di sana, akan ada utusan Yang Mulia yang menjemputku. Jadi untuk menyempurnakan kebohongan ini aku membutuhkan bantuan kalian. ““Yang pertama adalah







