Home / Fantasi / PENDEKAR KAISAR RASKAR / BAB 135 : Tunggu (Part 5)

Share

BAB 135 : Tunggu (Part 5)

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2025-05-23 08:48:59

Semua orang termasuk Natasha dan sang Sultan tidak ada yang berkomentar lagi. Mereka seperti dipaksa untuk diam saat itu juga tanpa terkecuali satu pun orang di sana. Jelas sekali kalau teriakannya sang mantan Sultan ke-98 dipenuhi dengan Energi Sabit sehingga memberikan kesan tekanan tinggi yang tidak dapat ditolak begitu saja oleh mereka yang jauh lebih lemah.

Meski demikian, Natasha dan sang Sultan tidak lemah sama sekali bahkan dalam beberapa aspek lebih kuat daripada sang mantan Sultan ke-98. Tekanan tinggi yang begitu mendominasi tersebut hanya sedikit saja yang mampu mempengaruhi kondisi mereka berdua.

“Hmph…! Apa kau hanyalah pria tua yang hanya bisa sombong di hadapan semua orang yang jauh lebih lemah daripada dirimu, hah?! Benar-benar menjijikkan sekali untuk ukuran orang sekaliber Anda ini melaksanakan trik murahan semacam ini.”

“Gelar mantan Sultan ke-98 ternyata hanyalah sebatas kata-kata saja yang sebenarnya tidak terlalu berarti besar sama sekali bagi diri Anda sendiri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 135 : Tunggu (Part 5)

    Semua orang termasuk Natasha dan sang Sultan tidak ada yang berkomentar lagi. Mereka seperti dipaksa untuk diam saat itu juga tanpa terkecuali satu pun orang di sana. Jelas sekali kalau teriakannya sang mantan Sultan ke-98 dipenuhi dengan Energi Sabit sehingga memberikan kesan tekanan tinggi yang tidak dapat ditolak begitu saja oleh mereka yang jauh lebih lemah.Meski demikian, Natasha dan sang Sultan tidak lemah sama sekali bahkan dalam beberapa aspek lebih kuat daripada sang mantan Sultan ke-98. Tekanan tinggi yang begitu mendominasi tersebut hanya sedikit saja yang mampu mempengaruhi kondisi mereka berdua.“Hmph…! Apa kau hanyalah pria tua yang hanya bisa sombong di hadapan semua orang yang jauh lebih lemah daripada dirimu, hah?! Benar-benar menjijikkan sekali untuk ukuran orang sekaliber Anda ini melaksanakan trik murahan semacam ini.”“Gelar mantan Sultan ke-98 ternyata hanyalah sebatas kata-kata saja yang sebenarnya tidak terlalu berarti besar sama sekali bagi diri Anda sendiri

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 134 : Tunggu (Part 4)

    “Oleh karena itulah, aku memerintahkan kau kakek tua sialan untuk membuka gerbang masuk Institut Teknologi Buyar yang menyedihkan sekali ini sekarang juga!”“Dengan begitu, kita semua bisa melihat buktinya secara langsung! Jangan coba-coba sok bijaksana ketika isi hatimu dipenuhi dengan ular berbisa dan kelicikannya itu! Kami berdua selaku kedua orang tua Raskar hanya ingin anak kami kembali dan hanya sebatas itu saja. Apakah hal yang sangat sederhana seperti ini begitu sulitnya untuk dipahami oleh orang yang menyedihkan sekali seperti dirimu ini, hah?!”Natasha menjawab pertanyaannya sang mantan Sultan ke-98 dengan lugas tanpa ada keragu-raguan sedikit pun. Sudah jelas sekali kalau Natasha memang tidak berminat untuk menahan diri sama sekali sejak awal tadi.Sungguh sebuah keputusan yang membuat semua orang yang ada di sana terpana di tempat masing-masing sambil melihat ke arah sang mantan Sultan ke-98 seolah-olah melihat sosok hebat yang sedang berbuat kejahatan sehingga sangat suli

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 133 : Tunggu (Part 3)

    Meski begitu, mereka semua para penonton yang hadir di sana dengan kompak tiba-tiba menjadi hening begitu saja. Entah karena mereka tidak bisa mengatakan apa pun atau mungkin sedang berusaha menahan amarahnya yang sudah begitu dalam terpendam di dalam hati masing-masing orang.Semua hanya diri mereka sendiri yang tahu akan hal itu. Adapun sang mantan Sultan ke-98 dengan tatapan matanya yang sipit diikuti kulit keriputnya tersebut bertatapan langsung dengan Natasha yang juga melihatnya dengan tegas.“Hmph…! Dasar pria tua licik! Lidahnya benar-benar berbisa seperti ular kobra saja. Bagaimana bisa orang semacam ini pernah menjadi seorang Sultan yang menjabat sebelum suamiku saat ini?!”“Benar-benar tidak masuk akal sama sekali ada-ada saja orang yang mencoba untuk melawan pihak berwenang hanya karena ingin mengikuti pria tua sialan yang menyedihkan ini. Benar-benar sangat menjijikkan sekali…!”Natasha membatin dengan teramat kesal sekali di dalam hatinya sampai-sampai sudah sangat sulit

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 132 : Tunggu (Part 2)

    “Benar-benar wanita yang sangat kontroversial. Tidak disangka kalau dia akan berani datang ke tempat ini bersama dengan sang Sultan selaku suaminya sendiri. Apakah dia tidak sadar kalau Institut Teknologi Buyar bukanlah tempat yang akan menyambut mereka berdua dengan terbuka begitu saja, kan?!”“Apa yang perlu dikhawatirkan akan hal itu?! Mereka berdua adalah yang terkuat di seluruh penjuru Wilayah Sabit saat ini. Hampir mustahil untuk mengalahkan keduanya apabila mereka bekerja sama. Ketika keduanya memutuskan melarikan diri pun, siapa yang ada di sini bisa menghentikan keduanya?!”“Memang betul sekali, tapi jangan pernah remehkan Institut Teknologi Buyar yang sudah berdiri bertahun-tahun lamanya itu pasti menyembunyikan segala macam rahasia terselubung yang mungkin saja terlalu kuat untuk dihadapi bahkan oleh sang Sultan dan istrinya tersebut!”“Lupakanlah semua asumsi liar tersebut! Yang menjadi pertanyaan besar saat ini adalah kenyataan mereka berdua telah ada di sini pasti ada su

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 131 : Tunggu (Part 1)

    “Tolong ampunilah mereka berdua dan saya yang akan bertanggung jawab selebihnya untuk memberikan arahan masuk ke dalam Institut Teknologi Buyar!” tegas seorang penjaga lainnya yang tiba-tiba muncul turun dari langit.Dia tidak lain adalah salah satu dari tiga penjaga sebelumnya yang masih berdiam diri di atas langit beberapa waktu yang lalu itu dengan perasaan rumit sebelum akhirnya mendapatkan pencerahan dan langsung datang membuat sebuah keputusan.“Ampuni? Kalau aku sendiri, sudah pasti tidak akan pernah sudi sama sekali mengampuni hama pengkhianat seperti kalian di dunia ini. Benar-benar sangat menjijikkan sekali kalian bertiga ini…!” seru Natasha tampak semakin kesal dan langsung saja melampiaskan amarahnya.“A–apa katamu, sialan! Coba kau ulangi perkataan kurang ajarmu itu kalau masih berani! Cep–, hmm…!” ucap seorang penjaga yang sudah kelelahan itu sebelum mulutnya disumpal oleh rekannya yang lain.“Kami mohon ampunan Yang Mulia…!” ucap sisa dua orang penjaga lainnya dengan ko

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 130 : Alamak (Part 10)

    Tatapan matanya sang penjaga gerbang benar-benar sudah seperti ikan yang sekarat sekali ketika memandang ke arah langit yang sebelumnya ditutupi jurus megah miliknya tersebut.“Jurusku, jurusku…! Tidak mungkin, ini tidak mungkin sama sekali! Mereka berdua pasti menggunakan semacam trik yang licik untuk menangkal jurusku. Sialan, kalian berdua…!” teriak sang penjaga gerbang tampak tidak bisa begitu saja menerima kenyataan.Whoosh…!Tanpa disadarinya, rekannya yang sebelumnya bersembunyi langsung tiba di sisinya tersebut untuk berusaha menyelamatkannya dari tempat dia sedang berada dan larut dalam depresi berat.“Hush…! Diam dan tenangkan dirimu! Kau ini adalah Pendekar elit sejati dari Institut Teknologi Buyar. Jangan coba-coba mempermalukan dirimu sendiri dan reputasi Institut Teknologi Buyar bahkan ketika kamu telah dikalahkan…!” tegas rekannya tersebut.Penjaga yang depresi berat tersebut begitu enggan untuk menerima fakta yang ada dengan leluasa dan hati yang terbuka lebar sebab in

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 129 : Alamak (Part 9)

    Hana selaku pemimpin kelompok Sepuluh Mawar berusaha keras untuk terus bertarung habis-habisan melawan banyak sekali musuh-musuh yang mencoba untuk memasuki Bola Abadi tanpa henti-hentinya.Beberapa saat yang lalu, mereka semua tampak dikejutkan dengan kedatangan musuh-musuh baru yang mencoba untuk menduduki Bola Abadi mereka sehingga Harum memerintahkan mereka semua anggota kelompok Sepuluh Mawar untuk melakukan perlawanan dan menghentikan upaya para musuh.Namun, alangkah dikejutkannya mereka semua ketika harus berhadapan dengan puluhan orang yang begitu keras kepalanya tanpa rasa takut sedikit pun mencoba untuk kasuk ke dalam Bola Abadi.Beberapa di antara mereka bahkan dengan terang-terangan mencoba masuk dengan damai dan bersumpah hanya ingin membutuhkan tempat beristirahat yang mampu memulihkan kekuatan mereka.Namun, Harum tetap menolak mereka semua dan memerintahkan kepada Hana dan para anggota kelompok Sepuluh Mawar lainnya untuk menyingkirkan semua orang yang ada di sana.Pe

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 128 : Alamak (Part 8)

    “Apakah mungkin ada pertarungan yang begitu dahsyatnya di Bola Abadi lainnya sampai-sampai mampu menghasilkan suara ledakan seperti ini?!”“Cuih…! Apa urusannya dengan kita semua, hah?! Cepat serang bocah terkutuk si Raskar itu sekali lagi!”“Benar juga, serang Raskar dan kalahkan dia!”“Serang…!”Puluhan orang dengan begitu keras kepala sempat terkejut dan termenung sebelum akhirnya memutuskan untuk fokus kembali menyerang Raskar secara langsung dan begitu terbuka bersama-sama untuk mengalahkannya.“Cuih…! Dasar orang-orang tidak tahu diuntung! Bukannya terima kasih karena sudah diterima baik-baik di dalam Bola Abadi ini malah dengan sengaja dan cepat sekali berusaha mengkhianati kami semua!” teriak Raskar yang terus menghindar satu demi satu serangan yang dilancarkan kepadanya.“Hah…! Banyak omong kosong belaka kau! Terima seranganku ini! Jurus Sabit Tunggal Fase 7! Hiyaah…!”“Hmph…! Lemah sekali…! Terima ini…!”“Huh…? Ti–tidak…! Argh…!”“Serang dia lagi! Jangan sam–, urgh! Argh…!”

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 127 : Alamak (Part 7)

    “Tidak ada istimewanya? Heh…, tidak disangka kalau kau juga bisa berterus terang dengan kata-kata yang tidak lucu sama sekali! Bagaimana mungkin Jurus Utama Wilayah Purnama bisa dikatakan tidak istimewa? Benar-benar omong kosong!”“Ceh…! Kau ingat aku sedang bercanda, begitu? Sudah aku bilang tidak istimewa, maka itulah kebenarannya. Lebih baik kau diam saja dan tidak perlu ikut campur lagi!”“Hadeh…! Pokoknya jangan sampai berlebihan dengan membunuhnya! Aku tidak peduli caramu seperti apa, tapi itulah batasannya yang telah aku tetapkan dan kamu harus mematuhinya. Kalau tidak, kamu pasti akan menyesal!”“Menyesal? Hmph…! Aku juga tahu batasanku sendiri dan tidak perlu kau ingatkan sama sekali!”Mereka berdua kembali berdebat satu dengan yang lainnya di mana Jurus Utama Wilayah Purnama yang telah dikeluarkan oleh Natasha hanya berbentuk seperti bola kecil berwarna hitam pekat dan tidak ada warnanya sama sekali.Terlihat aneh dan tidak menawan sama sekali apalagi memberikan semacam teka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status