Share

PART 22

Tepuk tangan pun makin menggemuruh. Pegawai istana pun makin banyak yang berkerumun karena ingin menyaksikan peristiwa yang langka itu.

“Baiklah, Sahabatku, sekarang angkat kedua kaki depanmu tinggi-tinggi sembari meringkik yang keras!” pinta Panji lagi, yang lagi-lagi diikuti oleh sang kuda. Kuda itu pun mengangkat tinggi-tinggi kedua kaki depannya sembari mengeluarkan ringkikan yang yang keras.

Untuk yang kesekian kalinya tepuk tangan kembali bergemuruh. Kali ini malah diselingi dengan teriakan-teriakan yang menyebutkan nama Panji Jagat.

Panji turun dari punggung sang kuda dan memintanya dengan bahasa pikiran agar ia kembali ke dalam kandang. Kuda itu pun patuh dan kembali masuk ke dalam kandang dengan sendirinya.

Selesai menyajikan kepiwaiannya yang luar biasa itu, Panji Jagat menghadap ke seluruh orang-orang yang menyaksikan lalu memberi tabik hormat sembari menundukkan kepalanya. Tepuk tangan yang disertai teriakan-teriakan menyebut namanya kembali memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status