Share

BAB 2 RASA SAKIT

Author: MIHA29
last update Huling Na-update: 2024-11-01 17:30:00

Pemandangan itu membuat Bima tidak menyukainya dan langsung meneriaki Tiara, suara kerasnya itu mengejutkan wanita yang sedang melamun di depan jendela.

"Ah ... Aku ...?" ucap Tiara terbata-bata karena saking terkejutnya.

"Kubilang keluar dari kamarku?" lagi-lagi Bima meneriaki Tiara untuk segera keluar dari kamarnya.

Mau tidak mau Tiara segera keluar dari kamar, setelah menutup pintu air matanya jatuh begitu saja! Pria yang teramat dia cintai sangat menbencinya saat ini, entah mengapa sikapnya berubah begitu drastis kepadanya, apa yang telah diperbuat sehingga Lelaki itu begitu membencinya?

"Kak Tiara." panggil seorang wanita muda.

Mendengar namanya dipanggil Tiara segera menghapus air matanya dia tidak ingin kalau ada orang lain yang melihatnya menangis, mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang telah memanggilnya, ternyata itu adalah adik iparnya.

"Kak Tiara, kenapa Kakak, menangis di sini?" tanya Sarah setelah menghampiri.

"Ah tidak apa-apa sepertinya debu memasuki mata Kakak, kamu tidak perlu khawatir ya," ucapnya dengan berbohong karena tidak ingin kalau adik iparnya itu khawatir.

Diantara semua makhluk yang hidup di dalam rumah ini hanya Sarah yang selalu memperhatikan Tiara dan peduli. Gadis remaja itu memiliki hati yang lembut dan baik hati dia selalu menyayangi kakak iparnya.

Sarah selalu tidak tega melihat kakak iparnya yang dia sayangi selalu tidur di lantai di setiap malamnya, dia berusaha mengajak Tiara untuk tidur ke dalam kamar bersamanya tetapi wanita yang dia sebut sebagai kakak ipar itu menolak untuk tidur bersamanya, dengan beralasan kalau takut ibu mertuanya marah, tapi disetiap malam Sarah selalu membujuk dan mengatakan kalau ibu tidak akan mengetahui hal itu, tapi tetap saja Tiara selalu menolaknya.

"Kamu baru pulang ya, mau Kakak, buatkan sesuatu" Tiara menawarkan dirinya untuk membuatkan sesuatu untuk Sarah yang baru saja pulang.

"Tidak Perluh Kak, lebih baik sekarang Kakak, istirahat ya, Kakak, pasti sangat lelah sepanjang hari harus menbersihkan rumah karena perintah Ibu."

"Dan aku nggak mau membuat Kakak, tambah lelah gara-gara aku, kalau aku menbutuhkan sesuatu nanti Sarah, akan mengambilnya sendiri." Sarah dengan sopan menolak tawaran dari Tiara karena menghawatirkan wanita yang seharian bekerja itu tambah lelah.

Tiara sangat bersyukur meskipun ibu mertua dan suaminya sangat membencinya, tetapi ada Sarah yang selalu perhatian kepadanya.

Diam-diam gadis itu selalu membawakan sesuatu untuknya dari luar saat pulang serta mengajaknya untuk makan bersama di dalam kamar miliknya.

Baru saja Tiara akan merebahkan tubuhnya tetapi suara ibu mertuanya terus berteriak memanggil namanya, meski merasa sangat lelah dirinya tidak bisa mengabaikan panggilan dari mertuanya begitu saja.

Dengan tubuh yang lelah Tiara berusaha bangkit dan menuruni tangga untuk menemui ibu mertuanya. Sesampainya dibawah dia bisa melihat wajah kesal Sintia yang menatapnya penuh rasa kebencian.

''Apakah kamu tuli sedari tadi aku memanggilmu tapi kamu tidak menyahuti pangilan ku.'' Sintia berteriak setelah Tiara berada dihadapannya, karena merasa kalau menantunya itu sengaja mengabaikan panggilan darinya.

''Maafkan aku Ibu. aku sangat lelah." Tiara mencoba menjelaskan alasanya tetapi Sintia sepertinya tidak peduli dengan semua yang di katakan oleh wanita yang saat ini menahan rasa kantuknya.

''Aku tidak peduli tentangmu, disaat aku memanggilmu kau harus datang dalam sepuluh detik. Apa kamu paham?" lagi- lagi Sintia meneriaki Tiara dan tidak menerima alasan apa pun.

Ingin rasanya Tiara meneriaki ibu mertuanya yang sudah semena-mena padanya, tetapi apalah dayanya dia hanya wanita yang lemah tidak mampu melawan Sintia yang notabenenya adalah ibu mertuanya.

''Ambir air hangat dan remdam kaki ku, seteleh itu pijat aku sampai tertidur,'' setelah mengatakan itu Sintia lalu berlalu ke ruang keluarga menyalakan TV dan memutar acara favoritnya meninggalkan Tiara yang masih berada di tempat nya.

Tiara berusaha membawa tubuhnya yang lelah berjalan ke dapur untuk melakukan perintah dari Sintia, padahal Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Saat ini yang paling dia inginkan adalah terbaring di atas tempat tidurnya agar saat bangun besok pagi tubuhnya akan jauh lebih ringan untuk beraktivitas melakukan banyak pekerjaan rumah.

Setelah menyiapkan air hangat di dalam ember. Tiara lalu membawa air hangat itu ke Sintia dan menaruh kaki wanita yang selalu jahat kepadanya kedalam ember yang berisi air hangat.

''Bagaimana dengan Bima, apakah dia sudah tidur? Jangan sampai kamu membuatnya marah lagi,'' Sintia menanyakan soal Bima apakah Tiara tidak melakukan kesalahan sehingga membuat putra kesayangannya marah.

''Aku juga tidak tahu Ibu, setelah aku menyiapkan semua keperluannya dia menyuruhku untuk keluar dari kamar dan aku tidak melihat apa yang dilakukan lagi setelah itu?" Tiara memang benar-benar tidak mengetahui apakah Bima sudah tidur atau belum Karena setelah dia menyelesaikan tugasnya pria itu menyuruhnya untuk keluar dari kamar.

''Aku tidak heran jika Bima, mengusirmu dari kamar karena kamu begitu menjijikan di mata kami." Sintia menatap Tiara dengan penuh perasaan jijik.

Tiara hanya bisa mengabaikan tatapan mertuanya dan melanjutkan tugasnya, dia hanya ingin segera merebahkan tubuhnya karena saking lelahnya, tapi sepertinya mertuanya belum merasa mengantuk karena masih saja tertawa sambil terus menatap TV.

Setelah berapa lama Tiara yang menyadari kalau Sintia telah tertidur, dia berniat ingin beranjak dari tempat duduknya dan segera menaiki lantai dua sebelum suara Sintia terdengar memanggilnya.

Seketika langkahnya berhenti dan berbalik melihat ke arah ibu mertuanya, tetapi saat berbalik dirinya hanya melihat kalau wanita itu tengah terlelap dengan terus mengigau memanggil-manggil namanya, karena merasa aman Tiara melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Saat sampai di lantai dua Tiara langsung merebahkan tubuhnya di atas karpet yang selalu ditiduri di setiap malamnya semenjak datang kerumah ini, tak lama mata gadis itu tertutup dan tertidur dengan sangat pulas saking lelahnya.

Terdengar suara pintu berderit yang ternyata itu pintu kamar Bima yang terbuka, tiba-tiba saja pria itu merasa sangat haus karena Tiara belum menyiapkan air untuknya.

Dirinya hendak mmenyuruh wanita yang sedang terlelap di atas karpet untuk mengambilkannya air minum tetapi setelah melihat bahwa wanita itu sepertihnya sangat kelelahan dan sedang tidur dengan lelapnya.

"Rupanya dia sudah tidur!"

Bima mengurungkan niatnya karena merasa kasihan melihat Tiara yang sudah terlelap, lalu memutuskan untuk turun mengambilnya sendiri.

Meskipun Bima sangat jahat kepada Tiara tapi dia juga tidak tegah mengganggu tidur wanita yang belum lama ini di nikahinya karena sudah sangat larut.

Sebenarnya Bima masih sangat mencintai Tiara tetapi rasa benci dan demdam nya lebih besar daripada rasa cintanya, sehingga membuat dirinya hilang kendali jika mengingat semua apa yang telah di katakan oleh ibunya Sintia. Sejak pertama kali pertemuan mereka dia sudah sangat mengagumi Tiara tetapi pertemuanya saat itu telah di rencanakan oleh pria itu sendiri.

***

Dua hari telah berlalu seorang pria baru saja turun dari sebuah pesawat yang baru saja mendara, dia segera berjalan mencari seseorang yang akan menjemputnya ternyata disana sekretarisnya telah menunggumenunggu.

Sang sekretaris langsung menyuruh pria itu untuk masuk ke dalam mobil agar bisa segera mengantarkannya kembali ke rumah yang dia tinggali bersama kedua orang tuanya.

''Bagaimana dengan perjalanan anda pak? Apakah semuanya berjalan dengan lancar?" tanya sekretarisnya yang sedang mengemudikan mobil.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • PERJALANAN CINTA TIARA   Bab 39

    Betapa kagetnya Alex setelah membuka horden. Dia mengenali sosok yang terbaring disana dia adalah Louis yang terbarin tak berdaya dengan beberapa alat yang menempel di tubuhnya. Alex diam seribu bahasa setelah melihat itu semua. Apa yang terjadi sebenarnya?''Apa kamu masih mau marah melihat itu?'' Hana mendekati Alex da menggoyangkan lenganya.''Kenapa kamu hanya diam saja?'' Hana tidak hentinya menggoyankang tangan Alex saking kesalnya. Alex yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam saja sepertinya dia merasah bersalah. Karena datang dengan marah-marah tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Alex tidak menyangkah harus melihat Louis terbaring dirumah sakit tak berdaya seperti itu, ''Apa yang terjadi dengan Louis?'' dengan suara yang sangat pelan Alex menanyakan tentang Louis yang saat ini sedang terbaring dengan bantuan beberapa alat ditubuhnya.''Seharusnya pertanyaan itu kamu tanyakan sejak tadi Lex?'' tidak terasa air mata yang sejak tadi dia tahan kini jatuh juga mem

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 38

    ''Bima, ternyata kamu yang datang Mama, pikir siapa?''Diana menghela nafas karena yang datang adalah Bima dia pikir tadi siapa, tapi lain halnya dengan Tiara yang merasa kikuk dan merasa sangat gugup. Bima mendekti Tiara untuk menyentuh dahinya apakah panasnya sudah turung atau belum, karena sebelum berangkat kantor tadi panasnya belum meredah.''Kata Dokter, panasnya sudah mulai menurun dan mungkin besok suddah bisa pulang.'' Diana mencoba menjelaskan mengenai keadaan Tiara kepada Bima.''Baguslah, Papa, dimana Ma?'' Sejak datang kesini dia tidak melihat kehadiran Indra diruangan ini, karena tadi pagi dia disini bersama dengan Diana.''Papa, lagi ada urusan jadi tadi siang dia pulang lebih awal.'' Sambil menjawab pertanyaan Bima. Diana juga mengupas buah untuk Tiara.''Bagaimana perasaan kamu,'' Bima tiba-tiba menggengam tangan Tiara didepan Diana.Tiara yang diperlakukan seperti itu merasa tidk nyaman karena tau kalau Bima sedang berpura-pura baik padanya, tapi sebenarnya Bima sed

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 37

    ''Ada apa?'' Devan heran dengan kediaman Laura, wanita itu hanya menunduk saja tanpa mau menjawab.'Apakah dia sungkang dan malu menjawab dimana dia tinggal dan menyebutkan alamatnya dimana.' ucap Devan didalam hatinya.''Kenapa diam saja?'' Devan kembaali bertanya, ''Ada apa? Apa kamu tidak memiliki tempat tinggal?'' pertanyaan Devan sontak membuat Laura langsung meliriknya sekilas.''Jadi benar, kamu tidak memiliki tempat tinggal?'' begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh Devan.Namun, tak satu pun yang dijawab oleh Laura, gadis itu terlihat sangat kasihan bahkan pakaiaanya saja tidak karuan menurut Devan, bahkan baju dilengan kirinya terdapat sobetan kecil disana. 'Apa dia tidak memperhatikan pakaiaanya saat keluar rumah, dia terlihat sangat menyedihkan.' Devan berkali-kali berbicara didalam hatinya.''Jawab lah, bagaimana aku bisa mengantaarkan kamu kalau, aku tidak tau dimana alamat kamu.''''kemarin aku memiliki tujuan, tapi tidak lagi?'' Laura tiba-tiba berkata dengan me

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 36

    Devan sangat terkejut dan segera meninggalkan kantornya, dia tidak menyangkah kalau wanita yang tadi pagi hampir dirinya tabrak jatuh pingsan. Sebenarnya dia sudah menduganya kalau hal ini akan terjadi.Namun, wanita itu terlalu keras kepala dan memilih untuk kekampus dalam keadaan tidak sehat, untungnya tadi dia sempat memberikan kartu namanya kepada wanita itu. Devan menambah lajuh kendaraannya agar segera tiba dikampus diimana wanita itu berada.''Permisi, apa kalian tau dimana ruangan wanita yang jatuh pingsang tadi dimana dia sekarang?'' Devan telah tiba dikampus gadis itu dan menanyai beberapa mahasiswa yang kebetulan berpapasan denganya.''Oh, gadis yang tadi sepertinya dia berada diruangan dosen disebelah sana yang pintunya berwarna coklat, karena kami tadi sekelas jadi saya mengetahuinya.'' jawab seorang gadis yang memakai kacamata lensa.''Terimakasih.'' Devan segera berlari menuju ruangan yang ditunjuk oleh gadis berkacamata tadi.Devan hanya mengetuk pintu satu kali dan m

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 35

    Saat mendengar kabar tentang Louis mereka semua terkejut dan panik, terutama Hana dia sangat syok sampai ingin jatu pingsan untungnya Axel ada dibelakanya sehingga bisa menhanya agar tidak terjatuh.''Suster, apa yang terjadi kepada anak kami?'' Axel mencoba untuk tenang.Jika mereka berdua sama-sama panik siapa yang akan menangani keadaan ini, Lisa juga sedang di rawat disini jadi sala satu dari mereka harus ada yang kuat.''Sayang, tenanglah ingat kalau Lisa masih dirawat disini.''''Aku, sangat takut kalau putra kita kenapa-napa. Louis, apa yang sebenarnya terjadi sama kamu nak?''''Padahal baru saja dia meninggalkaan ruangan ini dan kita sudah mendapatkan kabar buruk tentangnya''''Sayang, sabarlah Louis, pasti akan baik-aik saja dia anak yang kuat'' Axel terus saja menenankan istrinya yang terus menangis.''Ada apa?'' Lisa tiba-tiba terbangun mungkin karena mendengar suara Hana yang menangis.''Lisa?''''Kakek, apa yang terjadi kenapa Nenek, menangis seperti itu?'' dan benar saja

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 34

    Tubuh Louis jatuh dengan darah yang mulai mengalir disekitarnya. Keempat pria tadi meninggalkan Louis yang sudah tergeletak diatas tanah. Louis masih sadar sehingga berusaha bangkit, akan tetapi tubuhnya terlalu lemah untuk bangun dari tanah. Dia masih tidak menyangkah kalau pria yang menusuknya tadi membawa pisau. "Tolong...?"Louis mencoba untuk teriak meminta tolong disisa tenaganya yang masih tersisa. "Tolong... Akh..."Namun, tak ada satupun yang mendengarkan teriakanya yang meminta tolong. Louis semakin lemah rasanya sudah tidak sanggup lagi untuk berteriak hingga kesadarannya mulai hilang dan pingsan. Namun, kebetulan salah satu mobil yang berada disamping mobilnya sang pemiliknya datang, saat akan hendak membuka pintu mobil matanya tertuju kepada Louis yang sudah tidak sadarkan diri. Karena sangat terkejut pria itu segera menghampiri tubuh Louis yang sudah bersimbah dara segar. "Pak, Pak bangun, Pak...?" Pria itu berusaha membangunkan Louis. "Huk... Huk...?" "Pak? Apa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status