Share

OBROLAN MALAM

Author: LilyAnnie
last update Last Updated: 2025-07-04 09:59:55

“Pak Maha!”

Mahameru–adik Arjuna yang juga Kakak Akash itu perlahan mengangkat kepalanya saat mendengar suara perempuan memanggilnya. Penampilannya acak-acakan, rambutnya berantakan, matanya merah.

“K-kalian sedang apa disini?” tanya Maha gelagapan.

“Kami ada janji dengan Arjuna dan Akash, mau ikut gabung?” ajak Sizy.

Maha menggeleng pelan. “Gak, aku ada urusan. Kalian masuk saja.” 

Sizy dan Asha saling tatap untuk beberapa saat, sebenarnya sedikit penasaran dengan kondisi Maha saat itu, tapi mereka tidak punya keberanian untuk bertanya atau membujuk Maha untuk bercerita. Akhirnya mereka memilih meninggalkan Maha di sana.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   PERMINTAAN ASHA

    Waktu berlalu cukup lambat di ruang perawatan VIP. Dua minggu sudah Asha terbaring di rumah sakit. Pucat di pipinya mulai tergantikan semburat merah muda, dan senyum kecil sudah berani bertengger di sudut bibirnya. Meski tubuhnya belum sekuat dulu, semangatnya perlahan bangkit, terutama sejak ia mulai bisa memompa ASI untuk putra kecilnya.Setiap pagi dan sore, dengan penuh kelembutan, suster akan membawakan alat pompa dan menyemangatinya. Asha melakukannya dengan sabar, kadang diiringi tangis haru diantara senyum yang tertahan. Akash tidak pernah berhenti mendampinginya. Lupakan soal pekerjaan yang entah bagaimana kabarnya sekarang, bahkan kalau karena lebih memilih Asha dia dianggap tidak lagi mumpuni memimpin timnya, maka itu pun tidak apa. Fokusnya saat ini, hanya Asha dan Atha Raka.Memompa asi menjadi rutinitas harian Asha selama sepekan terakhir. Setelah dipompa ASi akan dikirim ke ruang NICU, ke ruang inkubator tempat bayi kecilnya berjuang menyempurnakan nafasnya.Dokter meny

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   ATHA RAKA

    Beberapa jam setelah kesadarannya perlahan pulih, Asha dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan VIP. Ruangan itu tenang, bersih, dengan jendela lebar yang memandangkan langit Jakarta. Aroma antiseptik masih kuat tercium, tapi jauh lebih bersahabat dibanding detak mesin-mesin ICU yang mencekam sebelumnya.Asha berbaring dengan posisi setengah duduk, wajahnya masih pucat, tapi rona hidup mulai kembali tampak di pipinya. Di sisi kanan tempat tidur, Akash duduk tenang dan terus memandangi wajah pucat istrinya, kemeja yang ia pakai tidak serapi biasanya, pertanda beberapa hari ini dia tidak mengurus diri dengan baik. Di sisi lain Kinasih, duduk dengan tatapan penuh haru dan syukur. Setelah beberapa hari terakhir diliputi rasa was-was karena kondisi Asha yang tidak menentu, hari ini… senyum bahagia itu hadir.“Ibu bersyukur kamu sudah sadar Sha,” ucap Kinasih lembut sambil menyentuh pelan lengan putrinya.Asha tersenyum lemah. “Iya Bu, Asha juga senang banget bisa lihat kalian semua la

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   SADAR

    Amora terpaksa menuruti permintaan ayahnya untuk ikut ke rumah sakit. Dengan setengah terpaksa Ia berlutut di hadapan Akash yang sedang duduk di ruang tunggu saat dokter memeriksa kondisi Asha di dalam ruangan. Tubuhnya membungkuk rendah, hingga dahinya hampir menyentuh lutut pria itu. Tidak ada tangisan yang terdengar, hanya ucapan maaf yang terdengar lemah.“Akash... aku mohon maaf...” ucapnya dengan nada parau. “Aku… aku terlalu cemburu. Aku gak terima kalau Asha mengandung anakmu, karena itu aku datang ke rumahmu dan meminta dia meninggalkanmu. Aku gak berniat menyakitinya sama sekali Kash, aku cuma—”Kalimat Amora terhenti saat ia mendongak dan melihat Akash menatapnya tajam, tanpa berkata apa pun. Hatinya dingin.“Aku cuma mau mengingatkan perempuan itu kalau dia tidak pantas untukmu.” Akash menatap nyalang pada Amora. Tidak hanya Akash, Kinasih dan Amerta yang berada di sana pun melihatnya dengan sorot mata marah.“Pergi, sebelum aku berbuat kasar Amora,” ucap Akash dengan sua

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   ANCAMAN CHAKRA

    Adrian Bramantyo–Ayah dari Amora Chandrakirana datang ke CMP untuk memenuhi undangan Chakra. Tidak pernah terbersit dalam kepalanya akan mendapat undangan dari Chakra. Dulu sekali, dia cukup sering datang ke CMP untuk bertemu dengan Shandy–sahabat lamanya, terutama setelah rencana pertunangan Akash dan Amora tercetus. Tapi setelah pertunangan itu ditolak mentah-mentah oleh Akash, sejak itu hubungannya dengan Shandy cukup renggang.Tapi setelah mengetahui apa alasan Chakra memanggilnya dan memintanya datang sendiri, Adrian meradang.“Pak Chakra, apa kau ingin menuduh putriku telah melukai menantumu?” tanya Adrian dengan nada penuh penekanan.Adrian benar-benar tersulut emosinya saat mendengar ucapan Chakra yang mengatakan kalau Amora telah melukai Asha secara sengaja.

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   REKAMAN CCTV

    Cantika benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Sekarang, dia mulai bisa menarik benang merah yang kusut di dalam kepalanya. Bagaimana hubungan yang terlihat serasi di depan orang banyak saat itu tiba-tiba kandas tanpa alasan.Banyak desas-desus yang terdengar setiap reuni datang. Tentang Amora dan Akash yang tiba-tiba putus. Dari berita Akash punya pacar lain, Amora punya gebetan baru atau sekedar mereka berdua ingin rehat saja dari hubungan asmara.Tidak pernah ada yang tahu alasan sebenarnya apa, termasuk Cantika yang terbilang dekat dengan Akash.Baru kali ini dia mendengar kisah yang sebenarnya. Pantas saja setiap ada reuni Akash lebih memilih pergi lebih dulu dari tempat acara setiap kali melihat kedatangan Amora. Dia tidak pernah burkat apappun, setiap ditanya kenapa. Bahkan setiap ada yang bilang dia gamon karena Amora selalu membawa gandengan baru ke acara reuni, dia juga tidak pernah menanggapi.“Sejak mereka putus, Akash gak pernah kelihatan dekat dengan peremp

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   WHAT THE...

    Senja belum sepenuhnya jatuh ketika Cantika berdiri gelisah di pojok sebuah kafe kecil yang tak jauh dari kantor tempat Farid bekerja. Jemarinya yang dingin menggenggam gelas kopi, matanya terus menatap pintu masuk, berharap pria itu segera datang.Setelah mendengar pengakuan Amora, ia menjadi tidak tenang. Ia seperti merasa dihantui rasa takut. Apalagi setelah semalam dia mendapat kabar dari ayahnya kalau Asha berada di ICU dan belum sadarkan diri setelah kejadian itu. Belum lagi, bayi kecilnya lahir prematur dan saat ini berjuang di ruang NICU.Setelah cukup lama menunggu, Farid akhirnya muncul, mengenakan kemeja biru langit yang sedikit kusut dan wajah lelah yang tak bisa ia sembunyikan. Ia tersenyum kecil melihat Cantika, lalu duduk di hadapannya tanpa banyak kata.“Ada apa, tumben ngajak ketemu?” ta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status