Share

Mengikuti Alur Kehidupan

Di kamar, sepulang dari kafe bersama Mbak Honey, Prameswari melepas kasar wig cantiknya. Kata Mbak Honey sih begitu meskipun sampai saat ini dia nggak tahu, dimana letak kecantikan rambut imitasi itu. Geram, marah, kecewa dan benci, Prameswari mencampakkan di lantai lalu menginjak-injaknya tanpa ampun. Dia merasa, sudah benar-benar menjadi robot mainan Mbak Honey sekarang. Benar, dia yang telah menolong dan menyelamatkan dirinya dari kejahatan---apapun itu namanya---tapi nggak harus seperti itu, kan? Nggak harus memaksakan kehendak. Apalagi kan, sebenarnya dia nggak malu dengan kondisi kepalanya yang plontos. Untuk apa ditutup-tutupi?  Kalaupun harus, kenapa nggak dengan jilbab saja, kenapa harus wig? Benda asing yang baru beberapa jam yang lalu dikenalnya di internet. Itu pun karena Mbak Honey terus memaksa. 

"Ya Allah, tolong katakan padaku, siapakah Mbak Honey yang sebenarnya?" P

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status