Share

Tuduhan Asal

Walau Khalingga harus mendapatkan hantaman dari tangan kekar milik Tama, tapi kini perasaannya sedikit lebih lega, ia bisa berterus terang kepada Tama.

Disisi lain ia pun merasa khawatir, apa persahabatan yang selama ini terjalin erat akan terputus begitu saja?.

Entahlah, intinya ia sudah mengatakan semuanya.

"Kayanya lu lagi menabuh genderang perang ya, Ga?" Suara Kavi membuyarkan lamunan Khalingga.

Kavi baru saja kembali dari dapur mengambil air hangat untuk mengompres luka Khalingga. Ia meletakan baskom berisikan air hangat dan handuk kecil itu.

Mendengar perkataan Kavi, Khalingga hanya tersenyum kecut seraya meraih baskom yang sudah diletakkan diatasi meja.

"Secara ngak langsung lu udah ngumumin perasaan lu," sambung Kavi yang ikut duduk di samping Khalingga.

Khalingga tetap diam, ia hanya fokus terhadap handuk kecil yang tengah ia peras lalu ia gunakan untuk menutup seluruh wajah. Mungkin itu cara Khalingga mengompres atau menenggelamkan diri.

"Sial lu," maki Kavi kesal, "egois
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status