Share

28. Pembunuh

( PoV Andira )

"Kemana saja kamu?" Bapak langsung saja menjambak rambutku yang basah kuyup karena kehujanan waktu pulang sekolah tadi. Aku ketakutan. Aku hanya menunduk. Merasakan kulit kepalaku yang seakan tercabik-cabik karena ulah Bapak.

"Pak, jangan kasar-kasar ya Pak sama Dira. Kasihan Pak. Dia kan juga anak Bapak." Aksara mencoba membuat Bapak tenang. Ya. Lelaki keras kepala itu tak bisa aku larang. Dia terus saja mengikutiku hingga aku sampai di rumah. Yah, meskipun dia mengendarai sepeda motor miliknya setelah kami baru mengambilnya dari bengkel sepulang sekolah tadi.

"Siapa kamu ngatur-ngatur aku? Mau aku kasarin kek. Mau aku hajar kek. Mau aku gantung. Bahkan seandainya mau aku kubur dia hidup-hidup pun, bukan urusan kamu!" Bapak menatap Aksara dengan begitu tajam. Beliau marah karena aku pulang terlambat. Ya. Mungkin dengan ini, Aksara menjadi bisa mengerti mengapa aku harus buru-buru pulang selepas dari sekolah.

"Saya nggak ngatur Bapak. Tapi Bapak nggak bisa berbuat kaya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status