Share

PART EMPAT BELAS

Merasa bujukannya diabaikan, Nek Kamsiah mendobrak pintu dengan kasar, hingga bergetarlah seisi gubuk. Tak butuh kekuatan lebih, terlepaslah daun pintu yang telah lapuk itu dari tiang penyanggahnya, dan hampir saja mengenai Imus dan anaknya. Nek Kamsiah mengulum senyum menyaksikan Imus yang begitu ketakutan.

Tak ada pilihan lain, posisi Wanita itu sudah terdesak, tak ada celah untuk melarikan diri. Dengan sudut matanya, Imus terpaksa menilik Nek Kamsiah yang terus saja meyakinkannya jika dia belum meninggal. Dengan hati-hati, ditatapnya Nek Kamsiah dari kepala sempai kaki berulang kali, sambil komat kamit membaca surah Al-Ikhlas.

“K-Kau benar Inyiak Kamsiah?” tanyanya dengan rasa takut kian memudar melihat bagaimana rupa Nek Kamsiah saat ini.

“Benar, Indak usah takut. Aku manusia. Sampai berbusa pun mulut kau tu membaca Kul Huwolloh indak akan berpengaruh padaku,” tekan Nek Kamsiah menahan amarah di dadanya yang hendak meledak ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status