Beranda / Romansa / Pacar Kedua & Istri Rahasia / Part 5 Kembali ke Indonesia

Share

Part 5 Kembali ke Indonesia

Penulis: prisma wati
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-30 13:00:46

Keesokan harinya, Agatha dan Rafka suda berada di pesawat untuk kembali pulang ke Indonesia. Selama di penerbangan, Agatha lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Perjalanan panjang sangat membuatnya bosan dan mengantuk. Apalagi yang  Rafka lakukan hanyalah bekerja dan membaca dokumen-dokumen penting yang telah dikirimkan seseorang bernama David sebelumnya. 

Agatha hanya bangun sesekali untuk menikmati beberapa makanan dan camilan yang disediakan oleh maskapai penerbangan ini. Namun yang gadis itu inginkan saat ini adalah menyesap segelas anggur merah. Sudah beberapa hari ini ia tidak merasakannya karena Rafka yang melarangnya. Dan sekarang Rafka selalu menolak pramugari yang menawarinya minuman yang cukup memabukkan itu. Alhasil Agatha menjadi kesal dan membuang pandangannya. 

“Ada apa?” tanya Rafka dengan lembut setelah menyadari perubahan mood Agatha.

“Mau minum,” rengek Agatha seperti anak kecil.

“Minum apa?” tanya Rafka lagi. 

“Mau itu.” Agatha menunjuk segelas wine yang terletak di seberang mereka. 

“Aku kira kamu nggak suka,” ujar Rafka sambil tak henti menatap gadis itu.

Ditatap seperti itu cukup membuat Agatha gugup. “Ya … mungkin dulu nggak suka. Tapi, sekarang suka banget,” balas Agatha dengan raut wajah memelas.

Rafka tampak berpikir sejenak. “Okay, tapi satu gelas aja ya.” 

Agatha refleks memeluk dan mencium pipi Rafka sekilas. “Thank you.”

Sementara Rafka tersenyum melihat perubahan sikap gadis yang ia kira adalah Adiva karena gadis di sampingnya ini menjadi ekspresif dan ceria. 

“Kamu jangan kerja terus dong, bosan tahu lihatnya,” ujar Agatha sambil mencari-cari film yang bagus untuk ditonton. 

Rafka segera menuruti Agatha dan membereskan pekerjaannya. “Okay, sekarang mau apa?” tanya Rafka membuat jantung Agatha tiba-tiba berdetak lebih kencang. 

“Nggak jadi, sekarang aku ngantuk. Mau tidur aja,” kata Agatha sembari menarik selimut untuk menutupi wajahnya. 

***

Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, akhirnya mereka tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar jam setengah delapan malam. Rafka hanya sibuk dengan ponselnya setelah turun dari pesawat. Sementara Agatha mengedarkan pandangannya ke sekeliling bandara, sudah beberapa tahun sejak Darren mengajaknya pindah ke Amerika, Agatha belum pernah kembali lagi ke Indonesia sejak itu. 

“Nanti David akan jemput kamu karena aku harus kembali dulu ke rumah Papa,” ujar Rafka setelah mematikan sambungan teleponnya.

“Kenapa nggak bareng aja?” tanya Agatha dengan polosnya. Sementara Rafka hanya menundukkan kepalanya sambil memegang tangan Agatha.

“Aku mau, Div. Tapi, untuk saat ini aku belum bisa. Nggak boleh ada yang tahu kamu kembali dan ada di sini,” jelas Rafka.

“Sebenarnya apa yang dialami gadis itu sampai Rafka bersikap seperti ini.”

“Okay, aku ngerti,” balas Agatha kemudian mereka saling memandang dan berpelukan.

Tak lama, Rafka melepas pelukannya saat melihat David datang dan berjalan ke arahnya dan Agatha. “Maaf, sedikit terlambat Bos. Seperti biasa, jalanan cukup macet.” 

Rafka menepuk pundak David. “It’s okay Vid. Tolong jaga dia ya,” bisik Rafka kepada David.

“Siap Bos,” balasnya singkat. 

“Hai, sudah lama nggak ketemu,” sapa Agatha pura-pura mengakrabkan dirinya pada David. Ia merasa kalau David dapat membantunya dan dapat menjadi sumber informasi atas rasa penasarannya pada gadis bernama Adiva.

David terdiam sejenak, merasa aneh dengan sikap Agatha karena tidak biasanya Adiva menyapanya dan berbicara kepadanya lebih dulu.  “Mari saya antar,” pungkas David.

“Kamu jaga diri baik-baik ya. Untuk sementara David akan mengawasimu, nanti aku akan menemui kamu kalau urusanku sudah selesai,” kata Rafka sembari mengecup singkat puncak kepala Agatha yang dibalas dengan anggukan oleh Agatha. 

“Kamu tenang aja, aku bisa jaga diri baik-baik,” ujar Agatha sebelum melangkah pergi mengikuti David menuju ke mobilnya. 

Agatha mengurungkan niatnya masuk ke dalam mobil,  saat ia melihat dari kejauhan seorang wanita seusianya yang berlari ke arah Rafka dan langsung memeluknya. 

“Siapa gadis itu?” tanya Agatha kepada David yang tak menjawab dan hanya berdiri di sampingnya.

“Ayo masuk!” ujar David kepada Agatha.

“Saya nggak akan masuk, kalau kamu belum menjawab pertanyaan saya,” kesal Agatha akan sikap David yang begitu kaku.

“Itu bukan hak saya untuk menjelaskan,” balasnya dengan tanpa ekspresi. 

Saat David lengah, Agatha mencoba berlari ke arah mereka. Namun, sayangnya Agatha jatuh ketika menabrak seseorang, saat ia bangun Rafka dan gadis yang bersamanya sudah menghilang. Dengan perasaan kesal dan penasaran Agatha kembali dan langsung masuk ke dalam mobil. 

Selama perjalanan, Agatha berusaha untuk mendapatkan informasi mengenai kehidupan Adiva, tetapi David hanya berbicara seperlunya saja membuat Agatha lelah dan kesal. 

Satu jam kemudian, mereka tiba di sebuah apartemen mewah yang ada di Jakarta. David membangungkan Agatha yang tertidur. “Kita sudah sampai.” ujar David sambil menggerakan pundak Agatha. 

Agatha membuka matanya perlahan, tanpa banyak bicara David berjalan lebih dulu. Agatha yang masih mengantuk terpaksa mengikuti David dengan malas. 

Setelah menaiki lift mereka sampai di sebuah kamar apartemen. “Anda akan tinggal disini, semua kebutuhan anda juga sudah disiapkan. Jika anda butuh sesuatu anda bisa ….”

Agatha langsung menutup mulut David, setelah untuk pertama kalinya David mengeluarkan perkataan panjang, tetapi tidak ingin Agatha dengar. 

“Ya baiklah, saya sudah tahu. Kamu boleh pergi, saya lelah sekarang dan ingin istirahat!” seru Agatha yang langsung merebahkan dirinya di atas sofa. 

“Malam ini Bos belum bisa datang, masih ada urusan yang harus diselesaikan,” ujar David sebelum meninggalkan Agatha di kamar apartemennya. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pacar Kedua & Istri Rahasia    Part 147 Akhir Segalanya (Tamat)

    Rafka menatapnya dengan mata penuh air mata. Tangannya yang besar dan kuat menggenggam tangan Agatha dengan lembut. "Aku mencintai kamu. Aku selalu mencintai kamu, dan aku akan terus mencintai kamu, Tha."Agatha merasa hatinya hangat mendengar kata-kata itu. Meskipun dalam kondisi yang rapuh, cinta mereka tetap mengalir begitu kuat di antara mereka. Agatha menatap mata Rafka dengan pandangan lembut, bibirnya terangkat dalam senyuman yang penuh makna. "Aku juga mencintai kamu, Rafka."Tangan mereka saling berpegangan erat, menyampaikan dukungan, cinta, dan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Agatha merasakan kehangatan dalam genggaman tangan Rafka, seolah-olah itu adalah tali yang mengikat hati mereka.Agatha merasakan rasa sakit yang semakin memburuk. Dia tahu bahwa waktu mereka sangatlah terbatas. Dengan suara yang lemah, ia berbicara lagi, kali ini dengan serius, "Rafka, kamu harus kuat."Rafka menatap Agatha dengan rasa takut yang tidak tersembunyi. "Apa yang kamu bic

  • Pacar Kedua & Istri Rahasia    Part 146 Harapan

    Beberapa hari berlalu, kondisi Agatha tetap kritis. Rafka terus menghabiskan waktu di rumah sakit, bergantian menjaga bayi perempuannya dan mengunjungi Agatha. Dia merasa seolah hidupnya berada dalam titik balik yang kritis. Perasaannya bercampur antara rasa harapan dan kegelisahan yang tak terbayangkan.Selama berhari-hari ini, Rafka terus menjaga putrinya dengan penuh kecintaan dan tekad. Dia bersama keluarganya dan keluarga Agatha bergantian menjaga Agatha, berdoa dan berharap agar wanita itu segera pulih dan bisa bersama mereka lagi.Ruang perawatan Agatha juga menjadi tempat di mana para keluarga mereka bergantian menjaga. Karina dan Ravindra, yang penuh kehangatan, seringkali mengambil giliran menjaga Agatha ketika Rafka perlu beristirahat sejenak. Adiva juga ada di sana, membantu dengan segala hal yang dibutuhkan. Meskipun situasinya tidak mudah, atmosfer di dalam ruangan itu penuh dengan kasih sayang dan semangat perjuangan.Ketika hari beranjak malam, Rafka masih terjaga, mem

  • Pacar Kedua & Istri Rahasia    Part 145 Akhir Segalanya?

    Rafka berusaha untuk tenang dan kuat di hadapan Ayra. Gadis kecil itu masih belum paham betapa seriusnya situasi ini, dan Rafka ingin melindungi perasaannya. Dia menundukkan badan untuk berada pada tingkat mata Ayra ketika gadis kecil itu menatapnya dengan mata penuh pertanyaan. "Papa, apa yang terjadi sama Mama?" tanyanya dengan nada khawatir.Rafka membungkukkan tubuhnya untuk berada sejajar dengan Ayra. Dia menyeka air mata yang hampir jatuh dari mata kecil Ayra dengan lembut, mencoba memberikan senyum lembut. "Ayra, Mama sedang sakit dan sedang dirawat oleh dokter. Papa dan semua orang sedang berusaha yang terbaik untuk membantu Mama."Ayra menggigit bibirnya, terlihat cemas. "Mama akan baik-baik saja, kan, Papa?" tanyanya dengan penuh harapan.Rafka mengecup kening Ayra lembut. "Kita berdoa bersama-sama, sayang. Mama sangat kuat dan Mama juga ingin cepat kembali bersama kita."Tak lama kemudian, semua keluarga berdatangan ke rumah sakit. Karina dan Ravindra datang dengan wajah pe

  • Pacar Kedua & Istri Rahasia    Part 144 Terbaring Lemah

    Agatha terus menjalani rawat inap di rumah sakit, dipantau dengan ketat oleh para dokter dan perawat. Setiap detik waktu terasa berharga bagi Rafka dan semua orang yang peduli dengan Agatha. Rafka duduk di samping tempat tidur Agatha, matanya tidak pernah lepas dari wanita yang sedang berjuang ini. Dia merasakan ketidakpastian yang semakin mendalam, kekhawatiran yang tak terkendali.Agatha terbaring lemah di tempat tidurnya, wajahnya pucat dan matanya terlihat letih. Pendarahan yang dialaminya telah membuat kondisinya semakin memburuk. Meskipun Agatha mencoba menjaga semangatnya, tetapi tubuhnya semakin tak mampu mempertahankan. Rafka merasa frustasi karena merasa tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu Agatha. Dia ingin sekali bisa menghapus semua rasa sakit yang Agatha rasakan, namun dia tahu dia hanya bisa berdoa dan berharap yang terbaik.Rafka menggenggam tangan Agatha dengan erat, merasakan getaran kelemahan dalam genggaman itu. Dia merasa hatinya teriris melihat Agatha yang

  • Pacar Kedua & Istri Rahasia    Part 143 Menebus Kesalahan

    Di dalam ruang perawatan yang hening, mata Agatha perlahan terbuka dan tatapannya memandang wajah lelah Rafka. Luka lebam di pipi pria itu memperoleh perhatiannya, dan segera Agatha mengeluarkan pertanyaan khawatir dari bibirnya. "Wajah kamu kenapa?"Namun, jawaban yang ia terima bukanlah tentang luka lebam itu. Rafka hanya menatapnya dengan ekspresi yang rumit, seolah ada banyak hal yang ingin ia sampaikan, tetapi dia kesulitan menemukan kata-kata yang tepat. Agatha bisa merasakan kecemasan yang menghantui Rafka, dan ia tahu bahwa saat ini mereka harus menghadapi kenyataan bersama."Bagaimana kondisimu?" tanya Rafka, suaranya lembut namun penuh dengan kekhawatiran. Agatha terpancar kekaguman dalam tatapannya saat melihat perasaan Rafka yang terangkum dalam raut wajahnya.Agatha mencoba tersenyum lemah, meskipun rasa sakit dan kebingungannya masih menghantui. "Aku baik-baik saja," jawabnya pelan.Namun, perhatian Rafka beralih dari kesehatannya sendiri dan dengan penuh kekhawatiran ia

  • Pacar Kedua & Istri Rahasia    Part 142 Gelombang Perasaan

    Dalam keheningan ruang perawatan, setelah berbicara dengan Agatha, Ivan merasa seolah dia tenggelam dalam gelombang perasaan yang tak tertahankan. Dia berusaha memproses semua yang telah terjadi, memahami pilihan-pilihan yang sulit yang telah dibuat oleh Agatha, dan merasa terhempas oleh kemungkinan terburuk yang dapat terjadi pada wanita itu dan bayi yang dikandungnya.Namun, pandangannya tiba-tiba terganggu oleh sosok yang mendekat dari kejauhan. Rafka, dengan wajah yang penuh kekhawatiran, berjalan menuju Ivan dengan langkah tergesa-gesa. Ivan bisa merasakan adanya ketegangan di udara saat Rafka semakin mendekat. Tatapan mereka bertemu dalam keheningan yang berat.Tak lama setelah Rafka berada di depan Ivan, pria itu seolah melepaskan semua ketegangan yang ada dalam dirinya. Ia langsung mencengkeram kerah baju Ivan dengan kasar, menggeramkan pertanyaan yang memancar dari dalam hatinya. "Apa yang kamu lakukan kali ini?"Ivan menatap tajam Rafka, mencoba membaca perasaan yang ada di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status