Share

29. Maafkan

"Nikah! Itu yang harus kamu lakukan. Kalau tidak sanggup, jauhi saja. Jangan memberikan seseorang harapan palsu, itu menyakitkan." Jawab Rere yang memasukkan sesendok nasi dan lauknya ke dalam mulut Alman.

Tak ada kotak nasi yang tersisa lagi, karena Rere hanya memesan tiga bungkus saja tadi. Untuk dirinya sendiri dan kedua sekretarisnya.

"Tapi ...." Alman hendak menyanggah ucapan Rere, namun terhenti karena melihat perempuan di depannya sudah melotot, saat melihat mulutnya masih penuh, membuatnya hanya tersenyum sambil mengunyah makanan.

"Kamu tahu nggak, Man? Betapa indahnya saat nanti kita pacaran setelah menikah, semua yang awalnya dosa, akan berubah menjadi pahala dan rejeki." ujar Rere sambil memandang lekat pria pemilik mata yang sangat ia sukai.

"Mana aku tahu, kamu juga jangan sok tahu, deh!" Sungut Alman, yang kembali membuka mulutnya ke arah Rere.

"Aku tahu, Man. Banyak ustad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status