Home / Young Adult / Pak Dosen Jangan Nakal, Ah! / 51. Drama Queen Sasmita

Share

51. Drama Queen Sasmita

Author: Dewi masitoh
last update Last Updated: 2025-10-13 11:11:18

“Terus?” Reno datar.

“Dia sangat mencintaimu, Reno!” Sasmita masih saja yang menangis.

“Aku sudah ada tunangan. Tante urus saja Anak Tante itu,” ucap Reno cuek.

Reno meninggalkan ruangan itu karena muak. Yasmine sebenarnya benci dengan Shita. Namun, ini nyawa taruhannya. Yasmine sedikit terketuk hatinya.

“Nanti saya akan coba bicara dengan Pak Reno. Agar mau menjenguk Shita, Tante.” Yasmine mendekati Sasmita.

“Siapa kamu? Sampai mau merayu Reno.” Sasmita menatap remeh lalu pergi dari ruangan itu.

“Hah!” Yasmine tidak dipedulikan.

Brak …

Yasmine yang kesal lalu menutup pintu dengan kencang. Ia memilih pergi juga dari ruangan itu.

***

Leo sengaja mengajak makan di restoran mewah. Ranti tidak menyangka di sana ada Heru dan Sasmita
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Farida Alfaradi
luar biasa ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   69. Tertangkap Basah

    Ting … tung … Suara bel berbunyi berulang kali. Membuat Yasmine membuka pintu. “Kalian sudah siap?” Yasmine terlihat masih ada yang kurang. “Sudahlah. Kamu ada yang kurang.” Ranti mengamati wajah Yasmine kurang bersinar. “Aku ambil anting dulu, dan tasku!” ucap Yasmine berlari masuk ke dalam kamar. “Jangan lari-lari! Kasian keponakanku!” Sesil mengomel. “Iya-iya, Tante.” Yasmine tertawa. “Girls! Let's go!” Yasmine berseru bak pemimpin perang. Mereka turun ke lantai bawah untuk ke bar. Sampai lift terbuka menuju bar Sesil merinding. “Kamu nggak takut kalo Kak Reno marah?” Sesil ragu. “Sesil besok aku pulang, aku ingin bersenang-senang bersamamu.” Yasmine santai seolah tidak takut dengan suaminya itu. “Baiklah.” Mereka masuk ke dalam bar terlihat banyak pria tampan di sana. Membuat mereka bertiga bersemanga

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   68. Pertemuan Para Wanita

    “Mau kamu gimana?” tanya Sesil, ia menatap lekat mata Ebra. “Kamu menjadi teman hidupku,” ucap Ebra dengan detak jantungnya yang memburu. “Jadi cuma temen nih?” canda Sesil. “Bukan itu maksudku,” balas Ebra gugup. Cup … Sesil mengecup bibir Ebra yang membuatnya mabuk cinta. Yasmine yang melihat dengan kedua matanya langsung menarik sang suami ke arah lain. “Kak!” ucap Yasmine sambil menarik tangan Reno. “Kenapa balik lagi?” Reno bingung. “Kita ke sana yuk!” ajak Yasmine deg-degan karena takut Reno tahu. “Mau lihat burung lagi?” tanya Reno menatap burung kakak tua. “Bagus, warnanya ya, aku enggan berpaling.” Jawaban Yasmine absurd. “Aku kira kamu cinta burungku,” balas Reno datar. “Sejak kapan, Kakak punya burung?” tanya Yasmine polos. “Ah, masak Kamu lupa! Tiap malam kamu mainkan.” Reno mena

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   67. Ebra Menuntut Kejelasan

    “Sayang!” Yasmine berteriak membuat Reno menghentikan aksinya. “Kamu nggak pa-pa?” tanya Ebra. “Baik, kok.” Sesil sudah berdiri dengan tegap. “Kamu memanggil aku ada apa?” tanya Leo datar. “Nggak pa-pa kok, tadi bercandaan saja sama Ranti.” Sesil tersenyum. Sesil merasa kakinya sakit. Jalan sedikit pincang membuat Ebra khawatir. “Tunggu sebentar!” Ebra berlari mengejar Sesil. “Sesil tunggu!” Ebra tanpa aba-aba menggendong bridal style. “Aku nggak pa-pa.” Sesil awalnya memberontak. “Nggak, kakimu sakit nanti.” Ebra tetap membawa Sesil di tempat teduh. Yasmine terpukau dengan kejantanan Ebra. Tanpa sadar mulut Yasmine memuji Ebra. “Uh, so sweet banget,” ucap Yasmine sambil menautkan kedua tangannya. “Iya, tanpa kode udah jalan! Enaknya pacaran sama yang seumuran,” sahut Ranti ikut-ikutan. Pana

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   66. Pengakuan Ebra

    Suasana menjadi mencekam setelah Reno marah. Yasmine turun tangan untuk menenangkan bayi tuanya. “Sayang, ayo makan.” Yasmine menarik Reno agar berjalan ke lift. Reno tidak menjawab ia mengikuti Yasmine. Di dalam lift Ebra mencoba berbicara hati ke hati dengan mereka. “Sebenarnya, aku mencintai Sesil, Kak. Tapi aku diabaikan,” ucap Ebra. Reno yang menghadap pintu lift mulai memancing masalah. “Semalam kamu cium Adikku ‘kan?” “Sayang,” lirih Yasmine sambil menyenggol lengan Reno. Reno tidak peduli dengan itu. Ia tetap dengan pendiriannya. Deg … Ebra dan Sesil saling pandang. Ebra menjawab dengan santai. “Di sini aku korbannya Kak, orang aku cium Sesil. Jadi, aku hanya terbawa suasana.” Ebra menang banyak. “Ebra.” Sesil memukul bahunya. Ebra memasang wajah sendu seperti korban. Reno membalikkan tubuhnya ke arah Sesil.

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   65. Pertikaian

    “Dia adalah mata-mata Kakakku,” ucap Sesil dengan percaya diri.“Lalu? Kenapa kamu menciumku?” Ebra menatap tanpa berkedip. “Jadi bukan salahku, di sini aku adalah korban.”“Bodoh.” Sesil meninggalkan Ebra.“Kita pacaran?” celetuk Ebra melihat Sesil berjalan pergi.“Entahlah!” Sesil pergi tanpa menoleh.Leo menatap tajam ke arah Sesil yang berjalan ke arahnya. Sesil mengabaikan Leo lalu ia mengedipkan mata ke arah Ranti.“Ayo, kita ke kamar!” ajak Ranti.“Nggak mau, aku mau ngomong sama kamu!” Leo menunjuk wajah Sesil.“Jaga Pacarmu, Ranti! Aku mau tidur! Bye!” Sesil berlari meninggalkan mereka berdua.Sesil di depan lift, entah mengapa tiba-tiba keringat dingin. Ia ragu ingin menekan tombol lift.“Apa aku naik tangga aja ya,” batin Sesil menatap lift masih tertutup.Ada tangan menekan tombol lift. Sesil menoleh ke samping membuat dirinya membeku.Tring …Pintu lift t

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   64. Gangguan Olahraga Malam

    “Dia Kakakmu?” tanya Ebra. “Kakak sepupu,” balas Sesil dingin. “Kamu kenapa?” tanya Ebra lagi. “Nggak pa-pa.” Sesil berjalan ke prasmanan untuk makan malam. Ebra mengikutinya dari belakang. Sesil merasa risih jika Ebra mengikuti dari belakang. “Kamu bisa diem nggak?” Sesil melirik sinis. “Aku mau ngambil makanan,” jawab Ebra jujur. “Awas kamu ngikut mulu.” Sesil berjalan kembali untuk mengambil makanan. Selesai mengambil makan malam. Ebra tetap mengekori Sesil. Membuat Yasmine tersenyum melihat mereka berdua. “Kamu kenapa Sayang?” tanya Reno yang memperhatikan sang istri. “Lihat mereka lucu,” ucap Yasmine. Reno pun melihat apa yang dilihat oleh Yasmine. Reno malas sekali untuk menanggapi jadi kesal sendiri. Acara out door pria itu melepaskan jasnya untuk menutupi tubuh Yasmine. “Thank you, Baby!” Yasmine t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status