Share

Bab 229

Author: Elenor
Clara tidak terkejut melihatnya, dan mengulurkan tangan untuk mengusap kepalanya, "Apa kamu datang ke sini sepulang sekolah?"

"Iya!" Elsa sangat gembira melihatnya, lalu menyapa nenek buyutnya, “Nenek buyut.”

Begitu Nenek Hermosa menjawab, Edward keluar dari kamar pasien.

Melihat mereka datang, dia mengangguk kepada mereka.

Nenek Hermosa tampak acuh tak acuh, namun tidak mengatakan apa pun.

Clara hanya meliriknya lalu mengalihkan pandangannya.

Melihat Elsa sepertinya ingin mengatakan sesuatu padanya, dia berkata, "Mama dan Nenek Hermosa mau melihat nenek buyutmu dulu ya."

"Iya, Ma."

Setelah mendengar hal itu, Elsa terpaksa mengesampingkan keinginan untuk berbicara sementara waktu, mengulurkan tangan untuk memegang tangan Clara, dan masuk ke kamar pasien bersamanya.

Edward mengambil bunga dan keranjang buah yang dibawa oleh Clara dan nenek, mengikuti mereka masuk kembali ke kamar pasien.

Ketika Nenek Anggasta melihat Clara dan Nenek Hermosa datang, dia tersenyum heran, "Kenapa kalian bi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Keysa Keysi
apa edward sudah membaca berkas perceraian dari clara atau belum y
goodnovel comment avatar
Roroh Siti Rochmah
ah sielsa bermuka dua nyebelin m ibuny bgtu pntes clara dingin m ankny
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 230

    Dia menatap Edward yang duduk di samping dan memperhatikan mereka, "Ayah, aku mau makan di sini. Apa kita bisa minta seseorang membawakan makanan ke sini?"Edward berkata, "Oke."Elsa menjadi gembira dan memeluk Clara lebih erat.Nenek Hermosa dan Nenek Anggasta masih punya banyak hal untuk dibicarakan.Clara duduk di samping dan hanya sesekali menyela.Setelah beberapa saat, Elsa merasa lelah dan berkata kepada Clara, "Ma, kapan pekerjaan Mama selesai?"Clara tidak ingin Nenek Hermosa mendengar, jadi dia menggendongnya dan duduk di sofa di kamar pasien sebelum berkata, "Mama belum yakin, tapi kalau nggak ada masalah, Mama pasti lebih sibuk.""Apa?"Elsa tidak menyangka akan seperti itu, dia sangat kecewa."Kalau begitu, kapan Mama punya waktu untuk mengajakku bermain ski?" Dia masih ingat kejadian itu.Clara berpikir sejenak dan berkata, "Bulan depan ya.""Yang benar?""Iya." Clara berkata, “Mama akan memberitahumu kalau Mama sudah nggak sibuk.”"Oke!" Elsa menjadi bahagia.Teringat k

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 231

    Clara sangat tenang.Tidak berkata apapun.Dengan ingatan Edward, mampu mengingat semua makanan kesukaannya itu bukanlah hal susah.Alasan mengapa Edward mempersiapkan semua itu mungkin hanya untuk berterima kasih kepada mereka karena sudah datang mengunjungi Nenek Anggasta.Itu tidak mewakili apa pun.Setelah makan malam, Clara dan Nenek Hermosa duduk selama lebih dari satu jam dan kemudian bersiap untuk pulang.Melihat hari sudah mulai malam, Nenek Anggasta tidak ingin menahan mereka lebih lama lagi dan berkata kepada Edward, "Kamu dan Elsa sebaiknya juga pulang sekarang.""Oke." Edward berkata, "Aku akan datang lagi besok pagi."Mereka berempat keluar kamar pasien bersama.Setelah memasuki lift, Edward bertanya, "Apa kamu menyetir sendiri ke sini?"Clara menjawab, "Iya."Edward tidak berkata apa-apa lagi, namun Elsa terpikirkan sesuatu dan buru-buru bertanya pada Clara, "Berarti Mama nggak pulang malam ini?"Clara berkata, "Iya, Mama harus mengantar nenek buyutmu pulang dan akan men

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 232

    Elsa juga datang dan melihat Edward, lalu berkata, "Hei, itu Ayah! Ma, cepat suruh Ayah masuk."Clara menurunkan pandangannya, "Iya."Anggota Keluarga Hermosa lainnya mendengar percakapan antara Clara dan Elsa.Mereka sedikit terkejut saat mengetahui Edward datang. Namun, karena Elsa ada di sana, mereka tidak bertanya pada Clara mengapa Edward datang.Setelah beberapa waktu, Edward sampai di rumah Keluarga Hermosa.Clara keluar untuk menemuinya dan bertanya, "Apa kamu ke sini untuk menjemput nenekku ke rumah sakit?"Edward berkata, "Iya."Clara mengangguk dan berkata, "Tunggu sebentar."Edward mendengarnya dan berkata, "Oke."Dia tidak keluar dari mobil.Lebih dari sepuluh menit kemudian, Nenek Hermosa keluar dari rumah.Melihatnya datang, Edward keluar dari mobil dan membukakan pintu untuknya.Elsa juga bersiap untuk pergi ke sekolah, dan berkata kepada Edward, "Sampai jumpa, Ayah.""Sampai jumpa."Dia mengangguk dan menyapa Clara dan anggota Keluarga Hermosa lainnya, lalu masuk ke mo

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 233

    Melihat Edward mengulurkan tangannya, dia tidak punya pilihan selain menyerahkan bunga di tangannya.Dia bahkan tidak melihat ke arah Gading dan Dani.Dia berjalan ke samping tempat tidur dan bertanya pada Nenek Anggasta, "Bagaimana keadaanmu sekarang, Nek?""Masih sedikit sakit, tapi sudah enakan." Lagi pula, Nenek Anggasta baru saja menyelesaikan operasinya, dia pasti merasa lelah. Dia mengulurkan tangannya, memegang tangan Clara, dan berkata, "Apa kamu lelah setelah seharian bekerja? Apa kamu sudah makan? Ayo makan bersama Edward dan yang lainnya nanti."Clara berkata, "Nggak perlu, Nek. Aku sudah makan tadi di kantor sebelum datang ke sini."Melihat Clara masih menolak Edward, Nenek Anggasta berpikir sejenak dan tidak memaksanya lagi.Clara mengobrol dengan Nenek Anggasta sebentar.Ketika nenek sudah lelah dan ingin beristirahat, dia pun bersiap untuk pergi.Nenek meminta Edward untuk mengantarnya turun. Edward dan yang lainnya juga bersiap untuk pergi makan malam, jadi dia turun b

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 234

    Elsa berlari mendekat dan berkata dengan gembira, "Wah, ada banyak sekali makanan lezat! Dan ada teh susu!""Iya." Edward berkata, "Karena tahu kalian mau datang, jadi Ayah minta orang untuk menyiapkannya."Sambil berbicara, dia memandang ke arah Clara. Ketika melihat Clara mengabaikannya, pandangannya tertuju pada Rana dan Sandy. Dia mengangguk kepada mereka, lalu berdiri dan berkata, "Duduklah."Edward memiliki aura yang sangat kuat. Setelah memberi salam pada Nenek Anggasta, Sandy dan Rana tanpa sadar mengikuti kata-katanya dan pergi ke samping Elsa dan duduk bersama, lalu memakan makanan yang diberikan Elsa dan Edward kepada mereka.Setelah anak-anak makan, Edward memberikan sesuatu kepada Clara, "Mau coba ini?"Melihat Nenek Anggasta menatapnya, Clara mengambilnya dan berkata, "Terima kasih."Setelah itu, dia meminumnya dan menemukan bahwa itu adalah minuman rasa stroberi yang sangat sesuai dengan seleranya.Ketika mengetahui mereka akan pergi bermain ski, Nenek Anggasta berkata k

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 235

    Dia berkata pada Edward, "Pamanku bilang seseorang dari Anggasta Group menghubunginya dan ingin kerja sama dalam sebuah proyek dengannya."Edward hendak berbicara.Clara lalu menambahkan, "Aku tahu kamu nggak mau berutang kepada aku dan nenek, dan mau berterima kasih dengan cara ini, tapi aku dan nenek pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Nenek Anggasta bukan karena kamu, jadi kamu nggak perlu melakukan hal itu."Kalau mereka berbisnis dengan Anggasta Group, Keluarga Gori dan Keluarga Sanjaya pasti tidak akan terima dan akan menimbulkan masalah untuk mereka.Bahkan jika Edward benar-benar ingin mengucapkan terima kasih kepadanya dan nenek, dia cukup mengusulkan proyek yang bisa dilakukan pamannya untuk membantunya.Tetapi orang yang dicintainya adalah Vanessa.Kalau suatu hari dia bersikap lunak hati, bantuannya hari ini akan sia-sia.Apapun akibat yang timbul pada saat itu, Keluarga Hermosa lah yang akan menanggung akibatnya.Dia tidak berani menerima proyek yang diberikannya.Dia ber

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 236

    Fani berkata dengan cemas, "Katanya dua atau tiga hari ini sejak Nenek Anggasta terluka, Edward, Clara dan bahkan anggota Keluarga Hermosa lainnya sering berhubungan. Kemarin, seseorang melihat Edward makan bersama Nenek Hermosa. Apa mungkin mereka sedang merajut kembali cinta lama mereka?""Mereka nggak pernah saling cinta sejak awal, jadi bagaimana mungkin hubungan mereka bisa terjalin kembali?" Vanessa tetap tenang, tetapi tidak menyukai pilihan kata-kata Fani.Melihat Fani begitu cemas, dia harus menjelaskan kepadanya, "Nenek Anggasta memiliki hubungan yang baik dengan Keluarga Hermosa. Edward harus baik pada mereka dan meminta mereka untuk menjenguk Nenek Anggasta. Dengan begitu, Nenek Anggasta nggak akan mengambil kesempatan untuk memaksa Edward agar memutuskan hubungan denganku, dengan mengatakan dia nggak akan melakukan operasi."Fani tidak menyangka akan seperti itu.Karena insiden itu, Nenek Anggasta telah berhasil menendang kedua keluarga itu keluar dari Anggasta Group.Dala

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 237

    Saat Elsa, Sandy dan Rana sedang makan siang, Clara membeli tiket film.Setelah makan dan menonton film, mereka berbelanja sebentar.Ketika Sandy masuk ke ruang pas untuk mencoba pakaian dan Rana pergi membeli figur karakter, Clara berkata kepada Elsa, "Mama akan mengantarmu pulang nanti.""Pulang?" Elsa duduk di sebelahnya dan berkata, "Aku nggak mau pulang. Aku mau menginap di rumah nenek semalam lagi dan pulang besok malam."Clara meneguk air dan berkata, "Sandy dan Rana sudah menemanimu sepanjang hari. Mereka harus fokus mengerjakan pekerjaan rumah mereka besok. Kamu akan mengganggu mereka kalau tinggal di sana.""Aku nggak perlu ditemani. Aku bisa bermain dengan tablet sendiri."Clara tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi dia mencari waktu dan mengirim pesan kepada Edward, memintanya untuk mengirim seseorang untuk menjemput Elsa nanti.Edward mungkin sedang sibuk karena dia sudah lama tidak membalasnya.Setelah Sandy membeli pakaian, mereka berbelanja lagi sebentar dan kemudian ke

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 278

    Setelah makan dan menonton film, ketika melewati arena permainan arkade, Elsa teringat dia sudah lama tidak bermain gim dengan Clara, jadi dia menarik Clara ke tempat permainan itu.Berbelanja, makan, menonton film, dan bermain gim di arkade sebenarnya adalah kegiatan yang cukup umum bagi Elsa.Tetapi dia sudah lama sekali tidak pernah keluar bermain bersama Clara, dan dia sangat bersenang-senang meskipun itu merupakan kegiatan yang sangat biasa.Clara dan Gunawan sudah membuat janji untuk makan bersama nanti malam.Setelah keluar dari arena permainan, Clara ingin mengantar Elsa pulang dulu ke rumah Keluarga Hermosa sebelum pergi ke tempat pertemuan.Elsa tidak ingin meninggalkan Clara, jadi dia memegang tangannya dan cemberut, "Apa Mama nggak bisa mengajakku?"Clara berpikir.Gunawan mengajaknya keluar hanya untuk makan bersama, tidak ada yang penting.Seharusnya tidak masalah bawa Elsa.Memikirkan hal itu, Clara menelepon Gunawan dan bertanya apakah dia keberatan jika Clara bawa anak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 277

    Pada hari berikutnya.Ketika Clara selesai sarapan dan naik ke kamar, Elsa sedang melakukan panggilan video dengan Edward.Melihatnya kembali, Elsa mendongak dan berteriak, "Ma!""Iya."Clara menanggapi dan menyalakan komputer.Di ujung telepon lainnya, Edward bertanya, "Apa rencanamu hari ini?"Elsa berbaring di tempat tidur dan berkata dengan gembira, "Aku mau nonton film. Aku dan Mama bakal pergi ke bioskop nanti siang!"Clara memperhatikan materi-materi yang telah disortirnya kemarin dengan penuh konsentrasi.Setelah beberapa saat, Elsa datang sambil membawa ponselnya, "Ma, Ayah suruh aku berikan ponsel ini ke Mama."Clara berhenti sejenak, mengambilnya, dan melirik Edward di seberang telepon. Dia tidak ingin melakukan panggilan video dengannya, jadi dia meletakkan telepon di atas meja, menghadapkan kamera ke langit-langit, dan bertanya, "Ada apa?"Edward berkata, "Beberapa hari ini, Elsa aku titipkan ya."Clara tidak menjawab, matanya masih tertuju pada komputer, mengetik di keybo

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 276

    Clara tidak punya pilihan lain selain mengulurkan tangan dan memeluknya untuk mencegahnya terjatuh.Namun, begitu dia memeluknya, aroma parfum Vanessa sekali lagi menembus hidungnya.Dia mengambil tas sekolahnya dan meletakkannya di sofa di sampingnya. Saat dia hendak berlari ke tempat tidur, dia menghentikannya dan bertanya, "Apa kamu sudah mandi?""Sudah."Setelah mandi pun masih ada aroma Vanessa di tubuhnya, itu berarti Vanessa tinggal bersamanya dan Edward, atau Edward dan Vanessa yang mengantarnya ke sini bersama.Mereka tidak pernah mengantarnya ke sini bersama-sama sebelumnya.Clara berkata dengan tenang, "Bajumu kotor, ganti dulu pakaianmu."Elsa ingat dia berlari-lari setelah mandi dan sedikit berkeringat.Dia mengangguk dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.Clara melanjutkan pekerjaannya.Elsa mengganti pakaiannya dan keluar dari kamar mandi. Dia mengeluarkan lentera kelinci kecil dari tas sekolahnya dan berkata, "Ma, lihat lentera kecil ini!"Clara melihatnya

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 275

    Clara pindah restoran dan baru saja mulai makan ketika ponselnya berdering dua kali.Itu pesan yang dikirim oleh Raisa.Clara mengkliknya dengan santai dan menemukan Raisa telah mengiriminya dua foto.Orang-orang dalam foto itu adalah Edward dan Vanessa.Dia mengerutkan bibirnya, tidak melihat dengan seksama, lalu menutup pesannya.Setelah itu, Raisa langsung meneleponnya.Clara berpikir sesaat, lalu berdiri dan keluar untuk menjawab panggilan, "Raisa.""Clara, apa kamu sudah lihat dua foto yang baru saja kukirim?"Clara hanya melihat satu, masih ada satu lagi yang belum dilihatnya dan dia tidak berminat untuk melihatnya.Namun dia berkata, “Iya, sudah.”Raisa berkata, "Temanku kirim foto pertama semalam, katanya dia lihat mereka di hotel. Dasar, itu pas malam liburan, dan mereka benar-benar pergi ke hotel untuk pesan kamar? Sungguh nggak tahu malu!"Ekspresi Clara tidak berubah, dia bahkan tidak mengerutkan kening, dia hanya berkata "Iya." dengan ringan."Yang kedua bahkan lebih menji

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 274

    Saat itu, sudah hampir tengah hari.Mereka tidak berminat memasak saat tiba di rumah.Walaupun sebenarnya tidak ada seorang pun yang berminat untuk makan siang.Tetapi, mereka tetap harus makan.Clara berkata, "Ayo kita makan di luar."Nenek Hermosa mengangguk, "Iya. Terserah kamu saja, Clara."Setelah tiba di restoran dan memarkir mobil, Clara, Bagas dan yang lainnya melihat Keluarga Gori dan Keluarga Sanjaya segera setelah mereka keluar dari mobil.Mereka juga datang ke sana untuk makan.Namun, saat mereka tiba, seseorang yang mengenali Vanessa dan Ervan, dan menghampiri mereka dengan antusias untuk berbicara, ingin mengundang mereka makan bersama.Keluarga Gori dan Sanjaya juga melihat Clara dan keluarganya.Nenek Sanjaya memandang mereka sambil mencibir.Rita hanya melirik sekilas lalu mengalihkan pandangannya.Vanessa pun sama, pada dasarnya dia memperlakukan Keluarga Hermosa seolah-olah mereka tidak ada dan tidak peduli pada mereka sama sekali.Pada saat itu, manajer restoran kel

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 273

    Keluarga Clara tidak memiliki kebiasaan begadang semalaman untuk liburan tahun baru. Ketika Clara, Sandy dan Rana sampai di rumah, Nenek Hermosa dan yang lainnya sudah tertidur.Tepat tengah malam ketika Clara naik dan kembali ke kamarnya.Ponselnya berdering beberapa saat.Dylan, Dani, dan beberapa mitra yang memiliki hubungan baik dengannya dan Morti Group, yaitu Gunawan dan Henry, semuanya mengirimkan ucapan selamat liburan tahun baru padanya.Clara membaca pesan semua orang, termasuk Dani, dia membalas satu per satu, dan juga berinisiatif untuk mengirimkan ucapan selamat liburan kepada Prof Nian dan Raisa.Pada saat itu, Gunawan mengirim pesan lain, menanyakan apakah dia punya waktu luang. Dia berkata bahwa dia lumayan sibuk beberapa saat ini, jadi belum sempat berterima kasih dengan benar, kebetulan dia punya waktu luang beberapa hari ini, jadi dia ingin mentraktirnya makan.Setelah berbicara dengan Gunawan, Clara meletakkan ponselnya dan pergi ke kamar mandi.Meskipun tetap menya

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 272

    Setelah Clara, Sandy dan Rana selesai menyalakan kembang api, mereka berpamitan kepada Nenek Hermosa dan yang lainnya lalu pergi keluar.Mereka akan pergi ke Pusat Menara Pemancar.Pusat Menara Pemancar merupakan tempat yang sangat bagus untuk menyaksikan pemandangan malam seluruh ibu kota.Pada malam liburan tahun baru, akan ada pertunjukan lampu yang indah dan pertunjukan lainnya.Ketika mereka tiba di sana, sudah banyak orang berkumpul.Terdengar tawa di mana-mana.Saat itu pertunjukan lampunya belum dimulai.Beberapa teman sekelas Rana telah membuat janji untuk melewati liburan tahun baru bersama di sana malam itu.Setelah mereka tiba beberapa saat, Rana bertemu dengan teman-temannya.Melihat dia dan Sandy, teman-teman sekelas Rana mengikutinya dan memanggil mereka ‘Kakak’. Kemudian mereka tidak dapat menahan diri untuk tidak melirik Clara dan berkata kepada Rana, "Kakak-kakakmu semuanya cantik-cantik ya! Sangat cantik!"Rana menjawab, “Tentu saja!”Beberapa anak muda bermain-main,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 271

    Dani baru saja menutup telepon ketika Tania berlari ke arahnya lagi, memegang lentera kecil, "Om, aku mau menelepon video dengan Elsa!"Dani berpikir sejenak sebelum berkata, "Oke."Panggilan video dilakukan dan Elsa segera mengangkat telepon.Begitu dia mengangkat telepon, Tania dengan senang hati berbagi dengannya, "Elsa, lihat ini, aku punya lentera kecil!"Khawatir Elsa tidak bisa melihat dengan jelas dalam video, Tania meminta Dani untuk memegangi ponselnya lagi. Dia lari sambil membawa lentera kecil itu dan memperlihatkan lenteranya secara utuh.Dani dan Tania sedang berada di taman kecil. Cahaya di taman agak redup, sehingga lenteranya semakin terlihat jelas.Elsa menatapnya, tetapi sebelum dia sempat bereaksi, Tania berlari kembali dan berkata, "Ini hadiah Tahun Baru yang diberi tanteku. Lenteranya bagus dan lucu, ‘kan?"Elsa tidak dapat mengingat banyak hal yang terjadi dua atau tiga tahun lalu.Namun saat dia melihat Tania memegang lentera itu, beberapa gambaran terlintas di

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 270

    Elsa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tersambung."Edward memeluknya, mengusap dahinya dengan ujung jarinya, menatap alis dan mata gadis itu yang mirip dengannya, "Apa kamu masih nggak senang walaupun tersambung?"Elsa mengerutkan kening, "Senang, tapi..."Aku sudah lama tidak menelepon mama. Setelah berbicara dengannya, dia merasa sangat senang, tetapi...Edward berkata, "Tapi apa?"Elsa berkata dengan suara tertahan, "Tapi Mama seperti nggak terlalu senang.""Kedengarannya agak serius? Tapi..." Edward menopang dagunya dan tersenyum, "Mungkin kamu sudah lama nggak bertemu mama dan sangat merindukannya. Saat mama selesai bekerja, dia akan menghabiskan lebih banyak waktu denganmu."Elsa mengangguk, tetapi berkata dengan tidak senang, "Tapi mama sangat sibuk. Mama bilang baru bisa menemaniku bulan depan...""Kalau begitu, Ayah akan menemanimu sampai bulan depan.""Oke."Elsa juga lelah. Setelah mengobrol sebentar, dia menguap, turun dari pelukannya, dan kembali ke kamarnya untuk ber

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status