Share

Positif

"Kamu kenapa menangis? Hei, apa aku menakutiku?" tanya Bima, dia mulai cemas karena melihat sikap Kasih.

"Kamu berbicara seperti itu hanya bercanda, kan?"

"Bercanda?" tanya Bima balik sambil mengernyitkan dahi. "Aku tidak bermaksud untuk bercanda, aku mengatakan yang sejujurnya," ucap Bima meyakinkan.

"Memangnya kamu tahu dari mana kalau aku ini hamil? Kamu itu laki-laki, mana mungkin bisa menebak seperti itu." Kasih masih tak percaya, kendati demikian hatinya mulai was-was.

Bima menghela napas panjang, dia benar-benar heran karena ternyata Kasih tak menyadari jika wanita itu hamil. Pantas saja wanita itu terkejut.

"Gini ya, aku memang laki-laki, tapi kalau untuk memastikan kamu hamil atau tidak, aku mengetahuinya."

"Gimana caranya?"

"Oke, yang pertama, sewaktu pertama kali kita bertemu, badan kamu nggak seberisi ini, kalau nggak salah itu sudah empat bulan lalu, kan, ya? Nah yang kedua, waktu pertama kali kita bertemu, perut kamu tidak sebuncit sekarang, waktu itu perut kamu masih ra
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
cek gobloxe Kasih ngapain tespex dibawa pulang ...
goodnovel comment avatar
Irsaliena Liena
Alamak. Kantoi. Gmana. Jgn bertengkar yg parah2 ya. Kasih lagi mengandung sulung.. Kasian ada. Tp yang salah itu bukan bayinya. Cuma kesilapan org dewasa.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status