Share

Bab 36

Pelakor Itu Tanteku

Sedikitpun tak kualihkan pandangan ini dari Panji. Aku merasa ada yang aneh dari sikapnya, apalagi setelah mendengar dia menyebut tanteku dengan sebutan 'Lili' seakan-akan begitu akrab.

"Ngga enak banget lho, diliatin sampai segitunya," ucap Panji dengan memberi senyum tipis.

"Kamu sedang tidak menyembunyikan sesuatu dariku 'kan?" tanyaku tanpa basa-basi.

Panji terdiam sejenak.

"Maksudmu aku berbohong?"

"Aku ngga bilang kamu berbohong. Memangnya kamu sedang berbohong?" Kuputar balik ucapan dari Panji.

Suasana jadi terasa tegang dan kaku.

"Ini sudah sampai pertigaan lho, Fa. Masa iya, kamu mau ngeliatin aku terus seperti itu?" terangnya dengan mengalihkan pertanyaan.

Ekhem ... seketika pandangan kualihkan ke depan.

"Kita berhenti di depan Coffee Shop."

Hmhh ... sudahlah, lebih baik aku fokus soal Tante Lili dulu. Sudah terlalu banyak masalah yang aku hadapi saat ini.

"Makasih. Aku turun dulu, Nji."

Aku langsung turun menuju Coffee Shop tempat ketemuan dengan Tant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status