Share

Pesan yang Indah

"Kenapa Mas Nata peduli dengan luka ini?" tanyaku, sontak Mas Nata tercengang. Seolah menyadari sesuatu.

Kenapa, Mas? Kenapa kau seolah peduli dengan luka di wajahku, namun tak peduli dengan luka yang di hatiku?

"Mas khawatir?" tanyaku lagi.

"T-tidak. Maksudku iya."

"Kenapa?" tanyaku lagi.

Mas Nata tak segera menjawab, lalu selanjutnya menghela nafas. "Karena aku saja tak pernah menyentuhmu untuk menyakiti apalagi melukai. Makanya, meskipun aku sudah tak lagi bersamamu, aku tak terima," ucapnya sambil membuang pandangan ke arah lain.

Aku tersenyum seraya menunduk. Ada rasa kecewa dengan jawabannya. Tadi sempat berpikir ia tak terima sebab sayang, tak tahunya hanya sebatas peduli tak lebih. Itu pun karena ia sendiri memang tak pernah menyakitiku. Secara fisik, tidak dengan batin.

Ya, Mas Nata sudah menyakitiku dengan membuangku setelah bertemu kembali dengan Anes. Sekalipun aku salah, tetap saja aku merasa tersakiti di sini. Dibuang begitu saja.

Aku segera menguasai keadaan. Tak ingin
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status