Share

Bab 82

Suryawijaya mengerang. Kepalanya terasa berat saat Pandu mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.

"Mas, boleh aku masuk?" izinnya dengan ragu.

Suryawijaya membuka pintu kamarnya dengan kesal. Terlihat dengan jelas kekhawatirannya hanya semata-mata belahan jiwanya hilang radar seolah setahun lamanya kuat berpisah sia-sia.

"Mau apa?" tanya Suryawijaya dengan suara datar.

"Kami mau berangkat. Mas yakin tetap tidak ingin ikut?" Pandu memastikan.

"Aku sedang ingin sendiri." ucap Suryawijaya cepat-cepat, "Bawa Citra dan Bimo untuk menemani kalian. Ajak pula pengawal Ayah dan mintalah penjagaan ketat dari pihak rumah sakit. Ayahanda jangan sampai kenapa-kenapa."

"Mas khawatir?" tukas Pandu, "Kalau iya ayo ikut saja, Mas. Kita bisa jaga Ibunda dan Ayahanda bersama-sama." bujuknya lagi dengan tatapan memohon.

"Tidak bisa, aku sedang tidak bersahabat dengan Ayahanda dan Ibunda!" ucapnya sambil menarik daun pintu.

"Kenapa?" sahut Pandu sambil menempelkan kaki kanannya di kusen pintu, menghalangi pintu te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
nyesek,,,, ayolah ndomas,, semangat dan jgn putus asa,,, ya bener jgn terbawa arus,, krn permainan belum berahir... sedih banget..
goodnovel comment avatar
Dian Susantie
Nawang... dimana kamu???
goodnovel comment avatar
Kurniasari Kurniasari
mas uya harus punya stok sabar dobel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status