Share

Samuel...?

Author: Al Vieandra
last update Last Updated: 2023-04-11 15:49:18

Sontak Syahira langsung mendongakkan wajahnya, menatap tajam wajah Luna. Ia sama sekali tak terima jika dirinya dituduh sebagai wanita panggilan. Karena, ia tak seperti apa yang dituduhkan oleh atasannya. 

"Maaf, Bu Luna. Aku bukan wanita seperti itu!" sanggah Syahira. 

"Oh, ya? Lalu, apa namanya jika bukan wanita panggilan, hah? Datang ke hotel bersama dengan seorang pria beristri, bahkan, lihat, tanganmu saja digandeng seperti itu oleh Tuan Rinto," ucap Rena dengan suara yang cukup keras, sehingga membuat beberapa pengunjung yang berada di hotel itu menatap ke arah Syahira. Sepertinya, Rena memang sengaja melakukan hal itu untuk mempermalukan Syahira. 

"Aku ...."

Tuan Rinto langsung memotong perkataan Syahira.

"Ini bukan urusanmu, Luna. Jadi, kamu tidak perlu capek-capek untuk mengurusi Syahira!" tegasnya. "Ayo kita naik, Syahira!"

Tuan Rinto kembali menarik tangan Syahira untuk segera pergi meninggalkan Luna dan langsung memasuki lift.

"Iiiihh ... siapa juga yang mau mengurusi pelayan kampung itu. Gak ada kerjaan banget!" gerutu Luna sepeninggal Tuan Rinto. "Tapi, ini kabar bagus. Sekarang, aku punya ide," gumamnya kemudian ia tersenyum menyeringai. 

Luna mengambil ponselnya lalu mengambil gambar Syahira dari belakang yang sedang digandeng tangannya oleh Tuan Rinto. Setelah mendapatkan foto Syahira, Luna tersenyum puas. 

Luna segera mengirim foto Syahira pada Samuel lewat aplikasi berwarna hijau. Ia tersenyum sangat puas setelah foto Syahira sedang bersama dengan Tuan Rinto, kini sudah terkirim pada ponsel Samuel.

"Mampus kamu, Syahira. Samuel pasti akan membencimu." 

****

"Pakaikan gaun itu padanya dan dandani dia!" titah Tuan Rinto pada Della, yang tak lain adalah asisten pribadinya. 

Kemudian, pengusaha kaya raya itu duduk di atas sofa menghadap televisi. 

Della segera mengangguk dan menjawab hormat. "Baik, Tuan...."  

Perempuan itu lalu mendekati Syahira yang sedari tadi masih berdiri di ambang pintu. Ia sama sekali tak ingin masuk ke dalam kamar hotel tersebut. 

"Ayo, ikut aku!" Dengan kasar, Della langsung menarik tangan Syahira. 

"Aku tidak mau! Aku mohon, izinkan aku pergi dari sini." Syahira berbicara dengan berurai air mata. Ia benar-benar takut sekarang. 

Namun, Della tidak peduli. "Gak usah banyak protes, deh! Harusnya kamu senang bisa diajak kesini oleh Tuan Rinto. Kalau kamu bisa memuaskan Tuan Rinto, hidupmu dijamin bahagia dan bergelimang harta!" seru Della. 

"Tapi, aku bukan perempuan seperti itu." Syahira mencoba menjelaskan. 

Tanpa menunggu lagi, Della langsung menarik tangan Syahira dan masuk ke dalam. 

"Ayo, buka bajumu!" titah Della. 

Syahira membelalakan matanya. "Di sini?" tanyanya. Ia tak mau jika harus berganti pakaian di tempat itu, sementara ada Tuan Rinto yang akan melihatnya. 

Della menganggukkan kepalanya dan tersenyum sinis. "Iya! Terus di mana lagi?" hardiknya. 

Syahira mengedarkan pandangannya. Tak ada ruangan lagi di tempat itu. Hanya ada kamar mandi. 

"Aku ganti di kamar mandi saja," ucapnya. 

Asisten Tuan Rinto itu mengehela nafasnya, malas. "Huh, bikin repot aja! Nanti juga seluruh tubuhmu itu akan dilihat oleh Tuan Rinto!" desisnya. 

Namun, Syahira tak memperdulikan perkataan Della. Ia segera masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Syahira sudah memakai gaun seksi pemberian Tuan Rinto. 

"Ya ampun, gaunnya seksi banget. Aku gak mau keluar memakai baju kayak gini," gumam Syahira. 

Ia melihat bayangan dirinya di depan cermin yang ada di dalam toilet tersebut.

Gaun berwarna hitam itu memang sangat seksi, sehingga memperlihatkan beberapa bagian tubuh Syahira. Dada dan lengannyanya tereskpos dengan sempurna. Panjang gaun itu juga tak hanya sampai selutut, hingga memperlihatkan kakinya yang jenjang. 

"Hei, buka pintunya, aku akan mendandanimu!" teriak Della dari depan pintu kamar mandi tiba-tiba. Wanita itu terdengar kesal karena Syahira tampak sengaja mengunci pintunya. 

Bahkan, Della terus saja menggedor pintu kamar mandi terus-menerus. 

Syahira pun tidak ada pilihan lain.

Perlahan, ia membuka pintu kamar mandi. 

Namun, Della sudah menatapnya tajam "Heh, jangan sampai kamu membuat Tuan Rinto kecewa, ya. Kalau tidak, dia tidak segan untuk menghancurkan hidupmu!" ancam wanita itu.

Tuan Rinto memang terkenal sangat kejam, dia tak segan akan menghancurkan orang yang berani melawannya. 

Della tahu itu dan merasa malas jika harus mendapat tugas tambahan karena Syahira. "Pokoknya, jangan berani melawannya!"

****** 

Sementara itu, di sebuah rumah mewah. Samuel yang sedang makan malam dengan ayahnya dikejutkan dengan pesan yang masuk lewat aplikasi berwarna hijau.

Kedua matanya membulat sempurna saat melihat siapa yang ada di dalam foto tersebut. 

"Kamu kenapa, Sam?" tanya Romi yang penasaran dengan perubahan ekspresi wajah putranya. 

"Yah, lihat ini!" 

Samuel lantas menyerahkan benda pipih itu pada ayahnya. 

"Apakah benar itu Syahira? tanyanya untuk memastikan. 

Romi menautkan kedua alisnya. "Ya, ini memang Syahira. Dan Ayah juga kenal siapa pria yang menggandeng tangannya."

"Siapa pria itu, Yah? Lalu kenapa Syahira bersama dengan pria itu di hotel?" tanya Samuel yang sangat penasaran. 

Romi melihat siapa yang mengirim pesan itu. "Luna?" gumamnya.

Wajah ayah dari Samuel tiba-tiba berubah. "Sekarang, kamu harus selamatkan Syahira dari pria itu. Nanti, Ayah akan menjelaskan kepadamu alasannya." 

Tanpa menjawab lagi, Samuel lantas segera pergi menuju hotel Sahara. 

****

"Kamu memang sangat cantik, Syahira. Tak sia-sia aku mengeluarkan banyak uang untukmu. Setelah malam ini, kamu akan menjadi milikku selamanya. Hahahaha ...." 

Tuan Rinto memindai penampilan Syahira dari ujung kaki, hingga ujung rambutnya. Syahira benar-benar terlihat sangat cantik dan juga seksi. 

Sementara itu, Syahira merasa sangat risih dengan penampilannya saat ini. Ini kali pertama dalam hidupnya memakai gaun yang seksi. 

"Maksud Tuan, apa?" 

"Ayo kita menuju restoran. Aku sudah sangat lapar. Nanti, kamu makan yang banyak, ya, cantik. Agar tubuhmu fit saat melayaniku nanti." Tuan Rinto tak menjawab pertanyaan Syahira. Ia justru langsung menarik tangan Syahira untuk segera turun dan menuju restoran. 

Sementara itu, Luna tak sabar untuk menunggu kedatangan Samuel. Ia yakin jika Samuel pasti akan datang. 

"Nah, itu dia," ucapnya saat melihat Samuel yang sudah masuk ke dalam hotel. 

"Di mana Syahira?" tanya Samuel. 

"Ayo ikut aku!" 

Luna tersenyum penuh kemenangan. Ia yakin Samuel pasti akan sangat marah mengetahui jika Syahira ternyata adalah seorang wanita panggilan. 

Sebuah kebetulan .... ternyata, Syahira dan Tuan Rinto pun baru saja keluar dari lift.

Mereka berpapasan dengan Luna dan juga Samuel.

"Syahira!" 

Samuel langsung memanggil Syahira. 

Luna tersenyum menyeringai. 'Mampus kamu, Syahira!' batinnya. 

Namun, tanpa diduga Samuel langsung menarik tangan Syahira. Pria itu bahkan membuka jasnya dan langsung memakaikannya pada Syahira. "Ikut aku sekarang!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Alnayra
kesel banget sama luna
goodnovel comment avatar
Inthary
akhirnya pangeran datang
goodnovel comment avatar
Zi Aldina
tuh kan mulai2
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pelayan Kampungan Milik CEO Arogan   Terperangkap di Kamar Mandi

    "Ayo cepat mandinya, jangan lama-lama!" seru Romi. Kemudian ia pun kembali ke ruang tengah dan duduk si sofa semula. Sambil menunggu anak dan menantunya bersiap-siap, Romi memainkan ponselnya.Samuel segera mengetuk pintu kamar mandi yang memang hanya ada satu di dalam villa itu. Tok ...tok ... tok ..."Syahira, apa kamu bisa lebih cepat di kamar mandinya?" Samuel sedikit berteriak tepat di depan pintu kamar mandi. "I--iya, ini sebentar lagi juga udah selesai, kok," sahut Syahira dari dalam kamar mandi. Kemudian ia pun segera menyelesaikan ritual mandinya dengan tergesa-gesa. 'Huh, ga enak banget mandi aja di tungguin.' Syahira menggerutu di hatinya. Menit berikutnya, pintu kamar mandi pun terbuka, dan Samuel masih berdiri di depan pintu, membuat Syahira merasa malu, karena saat ini Syahira hanya mengenakan handuk. Tubuh polosnya kini hanya berbalut handuk. Syahira dan Samuel sama-sama mematung dan saling pandang. Samuel sampai meneguk air liurnya b

  • Pelayan Kampungan Milik CEO Arogan   Ganggu Saja!

    "Pagi, pengantin baru," sapa Romi yang sepagi ini sudah berada di depan pintu villa yang ditempati oleh Syahira dan Samuel. Syahira yang baru bangun, sangat terkejut melihat kedatangan ayah mertuanya yang tiba-tiba, dan sepagi ini pria paruh baya yang masih terlihat tampan diusianya itu sudah datang ke villa. Entah untuk apa Romi datang sepagi ini. "Pa ... Pak Romi?" pekik Syahira terkejut. "Ayolah, Syahira. Jangan panggil 'pak'. Panggil Ayah saja. Kamu ini sekarang adalah istri dari Samuel, putra Ayah satu-satunya. Jadi, Ayah juga sudah menganggap kamu sebagai putri Ayah."Romi mengacak rambut Syahira. Pria itu memperlakukan Syahira sudah seperti anak kandungnya sendiri. Karena memang sedari Syahira kecil, Romi sudah menganggap gadis itu sebagai anaknya sendiri. Dan betapa bahagianya Romi saat ini, setelah keinginannya terwujud untuk menikahkan putranya dengan Syahira. 'Ish, kenapa ayah sama anak itu tingkahnya sama saja. Sama-sama suka mengacak rambutku,' g

  • Pelayan Kampungan Milik CEO Arogan   Hadiah Bulan Madu

    "Kamu kenapa, Syahira? Kok ngeliatin aku kayak gitu?" Samuel memicingkan matanya. Menatap wajah perempuan yang baru saja dinikahinya itu. "Eh ... siapa yang ngeliatin Bapak. Kepedean, deh," sanggah Syahira sembari memalingkan wajahnya, menatap hamparan lautan di depannya. Terlihat sekali jika Syahira berusaha untuk menutupinya. Perempuan yang kini sudah sah menjadi istri dari Samuel itu, saat ini pasti sedang merasakan malu.Samuel tersenyum. Laki-laki yang kini berkulit putih itu masih terus memandangi wajah Syahira. Ekspresi wajah istrinya sungguh sangat menggemaskan bagi Samuel. Baginya, Syahira masih sama seperti dulu. Syahira kecil yang manja dan menggemaskan. Rasanya, Samuel masih tak percaya jika saat ini ia telah menikahi gadis kecilnya. "Kenapa jadi sekarang Bapak yang ngeliatin aku kayak gitu?" protes Syahira yang merasa dirinya sedang diperhatikan oleh Samuel. Kali ini giliran Samuel yang terlihat salah tingkah. Ia merasa termakan oleh omongannya s

  • Pelayan Kampungan Milik CEO Arogan   Sisi Lain Samuel

    "Cellin!" pekik Rena begitu terkejutnya, saat ia melihat putri kesayangannya itu tiba-tiba jatuh pingsan di dekatnya.Kedua matanya langsung membelalak lebar. Wajah Rena pun sudah terlihat begitu panik dan kebingungan, tak mengerti kenapa putrinya jadi seperti ini lagi.Rena berjalan cepat menghampiri Cellin yang sudah terpejam tak berdaya. Lekas ia duduk bertekuk lutut di samping sang putri dan menepuk-nepuk pipi Cellin dengan pelan."Astaga, Cellin! Apa yang terjadi sama kamu? Kenapa kamu jadi seperti ini, Nak?" Rena masih panik dan mengguncang-guncangkan tubuh Cellin supaya mau terbangun."Ayo bangun, Cellin. Jangan buat ibu jadi cemas begini," panik Rena, karena putrinya itu tak kunjung membuka matanya.Rena benar-benar kebingungan dan kalang kabut. Dia tak tahu apa yang telah terjadi kepada putrinya, kenapa akhir-akhir ini Cellin seringkali mendadak pingsan seperti saat ini.Melihat Cellin yang tiba-tiba jatuh pingsan, membuat hati bersih Syahira pun ter

  • Pelayan Kampungan Milik CEO Arogan   Memperkenalkan Syahira

    "Ya ampun, Cellin. Apa yang terjadi sama kamu?"Rena tengah duduk di atas tempat tidur dengan wajahnya yang terlihat begitu cemas. Di sampingnya tampak sang putri kesayangan yang sedang berbaring miring membelakanginya.Selimut tebal nampak menutupi tubuh gadis remaja itu hingga sebatas telinganya. Di balik selimut tebal itu, terlihat bahunya naik turun dan suara isakan pelan terdengar."Hiks, hiks," isak tangis Cellin tergugu, membuat dadanya terasa kian sesak.Menyaksikan putrinya yang sedang menangis tertahan, tentu saja membuat Rena semakin merasa cemas. Perlahan ia menyentuh punggung Cellin dan mengusap-usapnya."Cellin, ada apa, Nak? Katakan sama ibu, apa yang terjadi sama kamu?" bujuk Rena.Akan tetapi, Cellin sama sekali tak mau menjawab pertanyaan ibunya dan memilih untuk tetap diam meringkuk sambil terus menangis. Rena menjadi kebingungan dengan sikap sang putri. Tangannya kemudian terulur meraih kepala Cellin, tetapi tiba-tiba Rena merasa sangat te

  • Pelayan Kampungan Milik CEO Arogan   Manja

    Dengan langkah berjingkat, Syahira berjalan keluar dari kamar. Sengaja ia berjalan pelan seperti itu agar tak menimbulkan suara yang bisa mengganggu istirahat Samuel saat ini."Aku harus segera masak, mumpung dia masih tidur," gumam Syahira, sembari membuka pintu kamar dengan pelan dan menutupnya kembali dengan berhati-hati.Kritt!Begitu pintu kamar tertutup, Syahira kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur. Ruangan luas yang tampak rapi itu menyambut kedatangan Syahira di sana. Pasti Mbak Siti yang sudah merapikan tempat itu sebelumnya. Syahira pun kemudian mulai berjalan mendekati lemari es yang berada di sudut dapur."Mungkin ada sesuatu yang bisa aku masak pagi ini," gumam Syahira, berucap pada dirinya sendiri.Perlahan tangannya mulai meraih gagang pintu lemari es tersebut dan lekas menariknya. Kulkas pun terbuka lebar, tetapi ketika suhu dingin dari lemari es itu menguar menerpa wajah Syahira, seketika kedua mata gadis itu membelalak lebar. Kedua bibirn

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status