LOGINTerima kasih atas dukungan dan hadiahnya. Semoga suka dengan kisah Keyla.
Yibo benar-benar tidak protes dengan lembur karena pria itu sudah terbiasa, tetapi tidak dengan yang lain yang pulang di sore hari. Kai yang marah dan kesal benar-benar menyiksa karyawannya.“Yi, aku tidak sanggup lagi. Aku mau kencan dan sekarang sudah jam delapan.” Lusi memberanikan diri mendekati Kai yang fokus pada layar computer.“Tuan Kai, menurut saya. Ketika wanita marah harus dibujuk. Tidak bisa didiamkan. Aku sudah memesan bunga mawar merah asli dan cokelat.” Lusi meletakkan barang-barang di atas meja.“Keyla pasti belum tidur. Bersihkan diri Anda dan pulang,” tegas Lusi tanpa ragu. Dia tidak peduli dengan tatapan tajam Kai.“Apa ini berhasil?” tanya Kai memperhatikan buket bunga mawar merah yang harum dan sekotak cokelat italia.“Jika hanya didiamkan. Masalah Anda dan Non Keyla tidak akan selesai hingga dunia kiamat,” jelas Lusi.“Baiklah. Kalian bisa pulang setelah aku pergi.” Kai masuk ke ruangan pribadinya. Dia benar-benar membersihkan diri dan berganti pakaian.“Mmm.” Y
Mobil hitam berhenti di depan pintu utama. Kai turun dan berjalan dengan cepat masuk perusahaannya.“Selamat datang, Tuan.” Semua orang membungkuk menyambut kedatangan Kai, tetapi tidak ada respon sama sekali oleh pria itu. Dia berjalan masuk ke dalam lift didamping Yibo.“Oh tidak. Wajah Tuan Kai mengerikan,” ucap seorang pegawai.“Kamu benar. Sorot matanya tajam dan raut muka yang keras. Terlihat jelas sedang marah.” Para wanita mulai bergosip.“Apa yang membuat Tuan Kai marah? Apa karena tidak ada Nona Keyla?” tanya yang lain.“Benar. Kenapa Nona Keyla tidak ikut? Apa mereka bertengkar?” tanya seorang rekan.“Apa?” Beberapa wanita tampak saling pandang.“Apa kamu pikir seorang pelayan kecil bisa membuat Tuan Kai marah?” tanya yang lain dan tertawa.“Keyla itu hanya penerjemah dan bukan siapa-siapa Tuan Kai. Kalau bertengkar pasti langsung dipecat dan tidak akan berpengaruh pada mood Tuan Kai,” sambung yang lain.“Benar.” Para wanita mengangguk.“Tapi apa yang membuat Tuan Kai marah
Yibo melaporkan kedatangan Yasmin ke klinik dan ke rumah utama. Wanita itu bertemu dengan Yanti.“Sepertinya dia masih mau bercinta.” Kai tersenyum.“Buatkan janji dengan Yasmin di hotel. Pastikan lampu kamar tidak menyala dan biarkan pria itu menunggunya sebagai aku,” jelas Kai.“Baik, Tuan.” Yibo mengeluarkan ponsel.“Pilih hotel yang dekat dengan rumah mereka agar Yasmin lebih mudah datang menemui ku.” Kai tersenyum.“Kenapa dia janjian dengan Yasmin?” Keyla yang sedang tidur terbangun dan hanya mendengarkan kalimat terakhir Kai.“Malam minggu di jam sembilan kamar nomor serratus tujuh puluh delapan,” ucap Yibo.“Ya. Biarkan wanita itu bisa membentuk janin dengan sempurna. Hahaha.” Kai tertawa puas karena bisa membalas Yasmin.“Apa Tuan Kai sudah ingin memiliki anak dan dia memilih Kak Yasmin menjadi ibu dari anak-anaknya?” Dada Keyla terasa sesak. Dia sangat ingin menangis. Rasanya hatinya begitu sakit mendengar ucapan Kai yang akan bertemu dengan Yasmin di hotel untuk mendapatkan
Keyla terlelap dalam tidur karena pengaruh obat. Wanita muda itu butuh ketenangan setelah malam panas yang ganas. Mungkin ada trauma yang tidak sengaja tercipta ketika bercinta. Kai masih sibuk dengan pekerjaannya. Pria itu hampir tidak pernah libur. Walaupun sudah di akhir pekan.“Tuan Kai,” sapa Keyla dan Kai tidak peduli karena pria itu tidak mau dipanggil Tuan oleh istrinya.“Aku haus,” ucap Keyla manja dan Kai menoleh. Pria itu beranjak dari sofa.“Jika kamu memanggil, Tuan. Itu artinya aku adalah majikan kamu yang tidak mungkin mengambilkan minuman untuk seorang pelayan.” Kai menatap tajam pada Keyla.“Bukankah kita sudah ada perjanjian untuk panggilan?” tanya Kai.“Mmm.” Keyla cemberut.“Ulangi,” tegas Kai.“Sayang, aku haus,” ucap Keyla tersipu.“Itu baru benar.” Wajah seram Kai berubah tersenyum. Pria itu mengambil segelas air dan membantu Keyla untuk minum.“Apa Anda sibuk. Em, apa Sayangku sibuk?” tanya Keyla tersenyum melihat tatapan tajam Kai.“Tentu saja, Sayang. Sekarang
Keyla menghabiskan bubur. Dia meletakkan mangkuk kosong di atas meja dan berjalan kembali ke tempat tidur. Gadis itu tidak ingin berbicara dengan Kai.“Jika aku tidak menyelamatkan kamu malam itu. Kamu akan mati,” tegas Kai melihat pada Keyla. Dia tidak mau gadis itu membencinya.“Aku tahu. Terima kasih,” ucap Keyla merebahkan tubuh di tempat tidur dan membelakangi Kai.“Mereka meracuniku karena dekat dengan Anda,” balas Keyla. “Keyla, Sayang. Jangan marah. Aku sangat mencintai kamu. Maaf karena sikap kasarku.” Kai naik ke tempat tidur dan memeluk Keyla dari belakang.“Maaf atas pernikahan yang tidak aku bicarakan terlebih dahulu dengan kamu. Aku juga sudah mengganti kewarganegaraan kamu,” jelas Kai.“Apa?” Keyla memutar tubuh menghadap Kai. “Aku mau pulang. Aku tidak mau mati di sini,” ucap Keyla.“Kamu tidak akan mati, Key. Aku akan melindungi kamu.” Kai memeluk erat tubuh Keyla.“Setelah lulus kuliah. Bagaimana jika kita program bagi kembar?” tanya Kai.“Apa?” Keyla terkejut dan l
Kai keluar dari kamar mandi. Dia pergi ke ruang makan untuk memastikan menu sehat yang telah tersaji.“Selamat pagi, Tuan. Sarapan sudah siap. Apa ada yang Anda butuhkan?” tanya bibi.“Buatkan bubur untuk Nyonya.” Kai memeriksa menu sarapan.“Baik, Tuan.” Bibi kembali ke dapur untuk membuatkan bubur.Kai kembali ke kamar dan duduk di sofa. Pria itu memeriksa pekerjaan dan laporan dari anak buahnya.“Ah. Sakit sekali.” Keyla buang air kecil dan melihat darah ikut turun di lantai.“Ihh. Perihnya. Apa kehilangan keperawanan sesakit ini?” Keyla meringis. Dia membersihkan diri dan melepaskan pakaian dari tubuhnya. Masuk ke dalam bak mandi yang telah diisi air hangat.“Tubuhku sakit semua. Pria itu benar-benar ganas. Dia mematahkan semua tulangku dan memutuskan otot serta syaraf. Rasanya benar-benar aneh.” Keyla memejamkan mata. Dia berharap air hangat dapat menyembuhkan luka dan memulihkan kondisi tubuhnya.“Hah!” Mata Keyla terbuka. Bayangan panas dan bergairah bersama Kai benar-benar tida







