Share

Bab 2 Karena kakak jatuh cinta pada Leya?

Seorang pria tampan saat ini tengah berbaring lemah di Villa kepunyaannya, siapa lagi kalau bukan Aldrich, pria yang memaksa untuk pulang dari rumah sakit karena alasan tidak betah.

Matanya menatap pada langit langit kamarnya itu, rasanya membosankan bagi dia yang setiap harinya sibuk dengan banyaknya aktivitas.

"Tuan aku bawa bubur" Leya datang ke sana dengan membawa satu mangkuk bubur yang dia buat khusus untuk Aldrich.

Hanya tatapan sinis yang menyambut kedatangan Leya saat masuk ke dalam kamar yang hawanya terasa mencekam itu.

Leya bahkan antusias menyuapi Aldrich yang bahkan menolak mentah-mentah kedatangan dirinya.

"Buka mulut mu tuan" pinta Leya dengan penuh harap.

Aldrich membuka mulutnya dia menerima suapan dari Leya,

"Perlahan Leya, itu panas" Aldrich marah pada Leya.

"Maaf tuan" tunduk leya merasa bersalah.

Suapan demi suapan sudah Aldrich habiskan, saat ini pria arogan itu akan masuk ke dalam kamar mandi tapi sayang dia tidak bisa berjalan karena kakinya terasa sangat sakit saat dia gerakan.

"Antar aku ke kamar mandi" pinta Aldrich dengan tangannya yang sudah menyodorkan pada Leya.

Namun Leya ragu dia memundurkan langkahnya takut kalau Aldrich akan kasar padanya.

"Bantu aku" bentak Aldrich melotot pada Leya.

"Aku akan panggil anak buah mu" gugup Leya.

"Aku mau kamu" bentak Aldrich lagi.

Kesabaran Aldrich setipis tissue, dia akan marah pada orang yang berani menolak dia.

Dengan ketakutan Leya meraih tangan Aldrich dan memapah pria berbadan kekar itu menuju ke kamar mandi.

Langkah Leya sempoyongan Karena tidak kuat menanggung beban tubuh Aldrich.

Leya membawa majikannya ke kamar mandi mewah yang terhubung dari kamar itu.

"Saya tunggu di luar tuan" ucap Leya meninggalkan Aldrich yang saat ini duduk di atas toilet duduk.

Aldrich merasakan sesuatu jika berdekatan dengan Leya, maka dari itu dia selalu berusaha menahannya, namun sayang Aldrich juga seorang pria normal.

"Ck kenapa hasrat ini tidak pernah bisa aku tahan, apa yang istimewa dari tubuh pelayan itu, bahkan badannya tertutup seperti teroris" Aldrich menggerutu.

Hingga selesai Aldrich mencoba untuk berdiri tapi sayang kakinya masih sakit saat di gerakan, bahkan lukanya pun terasa perih mungkin karena banyak pergerakan yang Aldrich ciptakan.

"Pelayan bantu aku lagi" teriak Aldrich dari dalam kamar mandi mewah itu.

Leya datang lagi ke sana, dia mengangkat tubuh Aldrich membawa pria kejam itu kembali ke tempat tidur.

"Tuan kata Dokter Radit akan ada suster yang datang untuk mengantikan perban" ujar Leya di sela sela aktivitas dia memapah Aldrich ke tempat tidur.

"Tidak bisakah aku di obati kamu" ketus Aldrich seolah tak suka jika ada orang lain yang datang ke kamarnya.

"Tuan saya tidak bisa, kalau saya salah kasih obat bagaimana?" tanya Leya.

"Maka aku akan meninggal, dan aku akan menghantui kamu" ketus Aldrich, terdengar seperti bercandaan tapi beda lagi jika keluar dari mulut pria ketus itu.

Leya akan mendudukkan Aldrich ke atas ranjang dengan ukuran king size itu.

Namun sayang badan Leya terbawa oleh Aldrich, hingga membuat Leya terjatuh bersama dengan Aldrich di atas ranjang.

Brughh

Leya menutup matanya, hembusan nafas Aldrich beberapa kali menerpa wajahnya, karena saat ini Leya tepatnya ada di bawah badan kekar Aldrich.

Mata Leya perlahan terbuka dia terkejut dengan posisinya saat itu, tanpa sengaja Leya mendorong badan Aldrich sehingga membuat Aldrich terjatuh ke lantai.

Bughh

"Awwss" ringis Aldrich kesakitan, Leya merasa kalau saat ini dia salah karena mendorong Aldrich.

Leya langsung turun dari ranjang dan langsung membantu Aldrich untuk bangun.

"Dasar kurang ajar, apa kau mau aku mati ya?" Bentak Aldrich dengan suara nyaringnya mampu membuat anak buahnya datang ke sana.

Klek

Pintu terbuka nampak anak buah Aldrich sudah berdiri di sana menatap pada Leya yang saat ini hanya berdiri ketakutan.

"Maafkan aku tuan" lirih Leya takut.

"Bawa wanita sialan ini keluar" titah Aldrich yang sudah benar benar kesal pada apa yang Leya lakukan padanya.

Leya di seret dari sana layaknya seorang pencuri, sedangkan anak buah yang lain membantu Aldrich untuk naik lagi ke atas ranjang.

"Maafkan aku" ujar Leya yang saat ini sudah menangis karena takut.

Bukan karena takut pada Aldrich, tapi Leya takut di pecat apa lagi saat ini dia punya seorang putra yang bernama Kenan yang baru saja berusia 4 tahun.

Anak buah Aldrich menghadap pada Aldrich yang saat ini menahan sakit pada pinggang dia.

"Tuan setelah saya selidiki ternyata orang yang menculik Nona Emly adalah suruhan dari musuh anda" ungkap anak buahnya itu.

"Siapa? Granida si Mafia pajak itu" tanya Aldrich yang langsung di balas anggukan oleh Anak buahnya.

"Namun tuan, sepertinya orang orang yang ada di sana itu tidak tau kalau yang mereka lawan adalah anda, Karena setelah aku selidiki orang orang itu hanyalah seorang preman" ujarnya.

"Tak apa aku tau hal itu, perketat keamanan untuk aku atau Emly" titah Aldrich.

"Baik tuan".

**

Leya Kalyana adalah seorang janda dengan satu anak, suaminya selingkuh bahkan Leya juga dulunya adalah korban kdrt.

Leya di seret ke dapur dengan sangat kasar, para anak buah Aldrich yang ada di sana terbilang kasar dan tidak punya perasaan, sama seperti bosnya yang bahkan tidak mengenal kata maaf.

"Diamlah di sini, lakukan tugas mu dengan benar" geram anak buah Aldrich sembari mendorong Leya.

"Maafkan aku tuan" ujar Leya.

Leya mengusap air matanya saat anak buah Aldrich sudah pergi dari sana.

"Ada apa Leya" tanya ibu Ani dengan suara keibuannya bertanya pada Leya yang baru saja menangis.

"Bu, aku tidak salah, tadi aku tidak sengaja mendorong Tuan Al, sumpah demi Alloh bu, aku tidak melakukannya" ujar Leya yang saat ini merasa takut untuk di pecat dari sana.

"Apa yang kamu lakukan" tanya Ririn rekan kerja Leya.

"Aku mendorong Tuan Al" gumam Leya berucap dengan bibir yang bergetar karena takut.

"Minta maaflah Leya, kamu tau kan kalau Tuan Al itu menyeramkan" ucap Ririn dengan suara tegas dan keras, bahkan wajahnya pun seakan menuntut Leya untuk segera meminta maaf.

"Aku sudah minta maaf" ketakutan Leya semakin menjadi jadi saat dia mengingat wajah Aldrich yang sejak tadi menyeramkan.

"Aku akan bantu" sahut Emly adik Aldrich yang saat ini sudah ada di sana dengan satu gelas berisi minuman di tangannya, di duga kalau Emly baru saja mengambil minum.

"Nona" gumam Leya yang langsung menatap pada Emly dan berjalan mendekat pada wanita yang usianya lebih muda darinya itu.

"Jangan takut aku akan bantu kamu minta maaf pada Kakak" sahutnya lagi.

"Terima kasih Nona" Leya merasa senang karena adik dari tuannya itu mau membantu dia, karena setau Leya kalau selama ini Aldrich sangat patuh pada Emly.

"Tak apa, oh ya apa kakak menyakiti mu lagi" bisik Emly sengaja agar tak ada yang mendengarnya.

Anggukan dari Leya cukup menjelaskan bahwa Aldrich menyakiti Leya lagi.

Padahal kemarin Emly sudah ingatkan kakaknya untuk tidak kasar pada Leya.

"Leya" Teriak Aldrich menggelegar di Villa yang sepi itu.

Leya menjadi ketakutan setengah mati saat mendengar suara Aldrich.

"Ayo aku antar" ucap Emly.

Mereka masuk ke dalam kamar Aldrich yang ada di lantai atas itu, Emly memegang tangan Leya mencoba menguatkan Leya untuk tidak takut pada kakaknya yang bahkan tidak ada apa apanya di hadapan Emly.

Saat masuk ke dalam Aldrich menatap tajam pada Leya yang sembunyi di balik tubuh Emly.

"Pasangkan aku perban, aku sudah suruh suster itu agar tidak datang" geram Aldrich.

"Kak apa bagusnya menyakiti Leya" tanya Emly yang malah kesal pada kakaknya itu.

"Bukan urusan kamu" Ketus Aldrich.

"Kenapa hanya Leya yang kamu sakiti kak, apa tidak ada rasa kasihan pada Leya" tanya Emly dengan suara beratnya.

"Salah siapa? bukankah dia yang mau bekerja di sini" tanya Aldrich.

"Ya, salah dia, karena bekerja di sini, dan aku juga tau alasan kakak menyakiti Leya" ujar Emly yang ikut kesal pada sikap kakaknya itu.

"Apa yang kamu tau" tanya Aldrich.

"Karena kakak jatuh cinta pada Leya kan" ungkap Emly.

"Hah".

Comments (5)
goodnovel comment avatar
dian muh
suka tapi kok nyakitin...
goodnovel comment avatar
Megarita
ketahuan deh wkwkwk
goodnovel comment avatar
Cindi82
benci tapi cinta
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status