Share

Bab 27

Penulis: Mrs.Jeon
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-14 02:01:12

Tristan bertanya, "Sudah tidak tertarik lagi dengan proyek Digital Springs?"

Scarlett langsung membuka pintu di sisi penumpang dan masuk sambil tersenyum, "Bicara bisnis juga tidak masalah bagiku."

Ekspresi Tristan tetap menunjukkan ketidaksukaan. Scarlett memang selalu menginginkan hal-hal yang nyata dan bisa digenggam.

Ketika mesin mobil mulai menyala, Scarlett melirik ke arahnya dengan tatapan penuh kekaguman yang ambigu, senyumnya lebar, seolah-olah penuh rasa sayang. Dari sudut matanya, Tristan menangkap tatapan itu dan merinding. Siapa pun yang tidak mengenal Scarlett pasti akan mengira wanita itu tergila-gila padanya.

Tristan menarik kerah bajunya dengan tangan kanan, mencoba mengusir perasaan aneh itu, lalu berkata dingin, "Kamu memutuskan sambungan teleponku, bahkan mematikan ponselmu. Apa kau sudah menemukan pilihan lain? Yakin dia bisa memberimu anak?"

Senyuman Scarlett memudar. Tidak perlu bertanya—pasti ulah Bruce. Pria itu kembali menyelinap, entah bagaimana, dengan menu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 33

    “Scarlett,” panggil Audrey sambil melambaikan tangan begitu melihatnya mendekat.Scarlett melangkah lebih dekat dan berbisik pelan, “Apa Bruce ‘dipermalukan’?”Audrey menggeleng. “Tidak, tidak sampai separah itu.”Dalam keluarga King, rapat keluarga semacam ini biasanya hanya diadakan jika ada masalah serius. Dahulu pertemuan semacam ini jarang sekali terjadi, tetapi sejak Scarlett menikah dengan Tristan, frekuensinya seolah bertambah.Henry, sang kepala keluarga, duduk di kursi utama. Tatapannya mengikuti langkah Scarlett yang baru masuk. “Scarlett,” ujarnya, “keluarga Oswald menuduhmu memprovokasi Nancy dan Camilla untuk melakukan kekerasan tadi malam.”Scarlett mengangkat bahu dengan santai. “Kakek, aku ini bukan siapa-siapa sampai bisa mempengaruhi mereka. Aku hanya mengungkapkan sedikit kebenaran. Apa yang mereka lakukan setelahnya, itu keputusan mereka sendiri.”Perkataan Scarlett membuat raut wajah Henry sedikit mengeras, meski dalam hatinya ia paham betul bahwa gadis itu meman

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 32

    Setelah memeriksa di bawah tempat tidur dan di kamar mandi, akhirnya Scarlett membuka lemari, lalu menutupnya kembali. “Apa maumu sekarang?” tanyanya.Setiap sudut ruangan sudah diperiksa, tapi tetap tidak menemukan apa pun.Tristan menatap Scarlett lama, lalu perlahan mendekati tempat tidur. Pandangannya tertuju pada ranjang yang sudah rapi, sebelum akhirnya berhenti pada sesuatu di ujung kaki ranjang.Scarlett mengamatinya, menunggu penjelasan. Setelah diam cukup lama, tepat ketika Tristan hendak pergi, dia terhenti. Ia membungkuk, lalu mengambil sehelai rambut pendek dari ujung tempat tidur.Dengan tenang, Scarlett mengaku bahwa itu rambutnya.Namun Tristan tidak begitu saja percaya. Ia bergerak menuju lemari pakaian, mendorong Scarlett ke samping, lalu membukanya. Di atas lemari, Bruce membeku, menatap Tristan seperti patung.Ketika Tristan melihat ada seseorang di lemari, rasanya seperti seember air es disiramkan ke tubuhnya. Tapi setelah menyadari bahwa orang itu adalah Bruce, i

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 31

    Saham milik Camilla akan dikelola oleh kakaknya, dan hal itu sepenuhnya disetujui oleh Camilla. Ia memang bukan tipe perempuan yang gemar terlibat dalam urusan perusahaan—baginya, selama keuntungan tetap mengalir, itu sudah cukup. Siapa yang mengurus saham tersebut bukanlah persoalan, asalkan semuanya terkelola dengan baik. Terlebih lagi, ia memiliki kepercayaan penuh kepada kakaknya. Ia yakin, kakaknya tidak akan membiarkannya kekurangan. Kakaknya pasti akan menjaga adik perempuannya dengan baik.Setelah membaca sekilas isi perjanjian itu, Camilla segera berpihak kepada Eric. “Ayah, Eric benar. Tanda tangani saja, ya?”Dengan Eric yang mengambil alih kendali, beban di pundak Nancy terasa sedikit terangkat.Namun, Hunter masih tampak ragu. Dahinya berkerut. “Eric, aku selalu mengabdikan diri untuk keluarga ini. Segala yang dimiliki keluarga Oswald tentu akan menjadi milikmu dan Camilla. Tapi aku baru 53 tahun. Bukankah ini terlalu cepat untuk menandatangani surat pengalihan saham?”Hu

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 30

    Wajah Nancy berubah pucat, seolah disapu gelombang badai yang tak kunjung reda. Di sisi lain, Scarlett tetap tenang seperti biasa. Dengan gerakan santai, ia merogoh tas tangan, mengambil ponsel, dan membuka galeri foto sebelum menyodorkannya kepada Nancy dengan sentuhan ringan. “Bukankah itu Tuan Hunter dalam foto-foto ini?”Dengan tatapan penuh curiga, Nancy menerima ponsel itu, ujung jarinya menyentuh layar yang terasa dingin.“Geser saja ke kiri atau ke kanan untuk melihat lebih banyak,” ujar Scarlett, suaranya mengandung nada ringan, seolah menyimpan kepuasan tersendiri.Nancy mendongak sejenak, lalu kembali menatap layar ponsel, matanya mulai menelusuri gambar demi gambar yang seketika mengoyak pertahanannya. Dalam hitungan detik, rona wajahnya menghilang, tubuhnya mulai bergetar, dan ponsel di tangannya hampir terlepas.Foto-foto itu jelas menunjukkan sosok Hunter, berjalan santai bersama Shopie, makan malam berdua di kafe sederhana, berbelanja bersama, dan yang paling menusuk—t

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 29

    Scarlett mengikuti arah pandangan banyak orang, dan di sanalah dia—Tristan telah tiba, dengan Nicole berjalan di sampingnya mengenakan gaun koktail biru muda yang mempesona.“Tristan terlihat sangat tampan malam ini. Siapa wanita di sebelahnya?”“Sepertinya itu sekretaris pribadinya. Kudengar Tristan sangat memperlakukannya dengan baik, dia seperti bayangannya.”“Sekretaris pribadi? Aku iri sekali. Bisa melihat Tristan setiap hari pasti seperti mimpi.”Percakapan para tamu wanita terdengar seperti dengungan di telinga Zoe. Dengan sedikit menoleh, ia memperhatikan ekspresi Scarlett. Sial, tidak bisakah pria itu sedikit menahan diri demi menjaga harga diri Scarlett? Separuh tamu di ruangan ini tahu riwayat mereka.Di samping Scarlett, Eric menyunggingkan senyum penuh arti. “Bertahan dengan Tristan itu sia-sia, Scarlett.”Scarlett melangkah maju, menyelipkan jemarinya ke dalam ikat pinggang Eric. “Mari kita lihat, berani tidak kamu berhadapan langsung dengan Tristan.”Tubuh Eric menegang

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 28

    Masih merasa kesal, Scarlett dengan cepat membuka pintu kamar. “Aku akan tidur di kamar sebelah. Selamat malam,” ujarnya santai sebelum berlalu.Di dalam kamar, ekspresi Tristan sudah dapat ditebak—gelap dan penuh amarah. Begitu ia menyusul ke kamar sebelah, Scarlett sudah terlebih dahulu mengunci pintunya dari dalam.Keesokan paginya, Tristan bangun dengan raut wajah masam dan mendapati Scarlett telah lebih dulu berangkat ke kantor firma hukum. Suasana hatinya semakin memburuk, bahkan ia melewati sarapan begitu saja sebelum menuju kantornya.Sementara itu, di Oswald Corporation, Hunter menerima laporan bahwa Wilson Group tidak hanya menolak menurunkan anggaran proyek konstruksi, tetapi malah menaikkan kualitas material dengan harga tetap. Wajah Hunter mengeras. Kini mereka dihadapkan pada dua pilihan: mundur, atau mengambil risiko kerugian dengan menyamai kualitas material tersebut. Jelas, Chris tidak main-main.Di sisi lain, Eric yang tengah memeriksa anggaran proyek dari Wilson han

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status