Share

Mahira bersikap tegas

"Iya, Man! Kamu doakan saja masalah adikmu ini cepat selesai. Ibu Kasihan juga melihat Mahira seperti ini. Punya suami tapi seperti tidak punya suami!" ucap Bu Hartini.

"Pasti, Bu! Pasti Rahman doakan semoga Mahira dapat melalui semua cobaan ini. Agar dia bisa lebih dewasa lagi menghadapi segala masalah. Apapun keputusannya, apapun hasilnya, Rahman akan mendukung Mahira. Dia adik satu-satunya Rahman. Gak akan Rahman biarkan dia tersakiti oleh siapapun termasuk oleh Nizam, suaminya.

Bu Hartini tersenyum menatap putra sulungnya. Dia merasa lebih mantap lagi untuk menemani Mahira di rumah ini.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul dua belas siang. Mahira pun telah selesai memasak sesuai dengan request anaknya. Semur daging, tumis kangkung dan ditambah dengan balado telur campur terong kesukaan Bu Hartini.

Rahman pamit untuk salat ke Masjid terlebih dahulu dan nanti akan makan siang di rumah. Mahira dan Bu Hartini pun bersiap-siap untuk melaksanakan salat zuhur.

Baru saja Mahira meletakk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status