Next bab disusul besok ya :) Thankyou
โJangan begini, istriku โฆ aku percaya padamu. Yang tidak aku percaya adalah kakakku.โBagaimana John bisa marah jika istrinya malah merajuk? Melihat bibir Lyra yang mengerucut, John serasa ingin menggigit kecil bibir itu.โIya, aku tahu. Maaf karena aku tidak ikut papa dan mama pergi, dan harus makan siang berdua dengan kakakmu.โBibir Lyra masih cemberut. Membuat John tak tahan melihat istrinya yang sebenarnya hanya pura-pura marah.John menghentikan langkah. Lyra yang memegang lengannya pun ikut berhenti.โAda apaโโJohn membungkam bibir Lyra dengan ciuman mesra. Mata Lyra terbelalak, lalu melihat ke kanan dan kiri.Lyra sontak berkelit tatkala melihat pelayan yang kebetulan ada di dekat mereka. Dua pelayan tersebut langsung memalingkan wajah sambil berjalan cepat meninggalkan tempat itu.โJohn, ada orangโโ John kembali mencium Lyra.โSudah, John!โ Lyra mendorong John hingga terhuyung dan segera menangkap lengan sang suami. โBanyak mata yang bisa melihat kita.โ Dia melirik pada kame
Asher dan Laura Smith mengirimkan sekotak penuh dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan. Dari suplemen, vitamin, buku-buku tentang kehamilan, serta rekomendasi dokter kandungan yang akan mengurus program hamil untuk Lyra.John terkekeh kecil melihat judul pada buku tipis yang menarik perhatiannya. โAku baru tahu ada yang yang menulis ini. Ada-ada saja!โNamun, tawa John langsung sirna. Wajahnya mendadak serius tatkala membaca penulis dari buku itu.โAsher Smith โฆ,โ gumam John tak percaya.Ada catatan yang ditinggalkan di buku cetak yang hanya ada satu di dunia itu. โAku khusus menulis buku ini hanya untuk kalian!โJohn terharu bukan main. Asher Smith sampai mencetak buku khusus untuknya. Dia yang pada mulanya tak memercayai ada cara khusus mendapatkan bayi perempuan, langsung tertarik membaca buku tersebut setelah tahu nama si penulis adalah orang yang dapat percaya.โLihat ini, Sayang โฆ.โ John menunjuk pada gambar-gambar pose bercinta sesuai rekomendasi Asher. โKita
โSuatu kehormatan bagiku diundang oleh penerus baru Foster Corp,โ tutur Ivanna lembut dengan senyuman anggun. โKau seperti yang dibicarakan orang-orang, Tuan Max Foster.โโKuharap kau hanya mendengar yang baik-baik saja tentangku.โโTentu saja! Senang bisa bertatap muka secara langsung denganmu.โMax memicingkan mata dalam sekejap. Meski baru pertama kali bertemu Ivanna, Max jelas merasakan sensasi mendebarkan ketika menatap lawan bicaranya.Bukan debaran jatuh cinta pada pandangan pertama, melainkan debaran yang memicu adrenalin tatkala berhadapan dengan lawan yang setara.Tak ada kecacatan yang ditunjukkan Ivanna. Perilaku dan tutur katanya bagaikan wanita terhormat, yang justru membuat Max merasa tertantang karena dia pun juga sering menggunakan โtopengโ yang sama dengan Ivanna.โJustru aku yang merasa terhormat. Kau sampai rela datang kemari walaupun aku sudah menawarkan diri untuk mendatangimu.โ Max membalas jabatan tangan Ivanna dengan singkat. โSilakan duduk.โDi lain sisi, Iva
Sementara itu, di dalam kamar, John sedang duduk berhadapan dengan salah satu pengawal kepercayaannya. Sudah lama dia menunggu Marco memberikan informasi. Tapi, John tak mendapat satu pun informasi dari para bawahannya.โMaaf, Tuan, saya baru bisa mendatangi Anda sekarang. Tuan Max akhir-akhir ini begitu ketat sehingga saya tidak bisa keluar jika bukan hari libur,โ sesal Marco sambil menunduk.Marco yang ditugaskan mengikuti Max tersebut hanya bisa bertatap muka dengan John sesekali. Itu pun dengan penyamaran agar tak terlihat orang lain jika dia menemui John, atau hanya melalui sambungan telepon.Bahkan, Lyra tak sadar ketika sempat berpapasan dengan Marco. Pengawal itu mengenakan jas dokter, kacamata tebal, dan rambut palsu yang beruban, sehingga tak mirip dengan sosok Marco yang sebenarnya.โTidak masalah. Justru aku yang bersikap egois karena mengambil waktu liburmu.โโTidak masalah, Tuan.โMarco semakin menekuk wajahnya. Hati dan pikiran Marco dilanda kegelisahan karena rasa bers
Di pagi hari yang cerah, Lyra membuka mata dan langsung melihat wajah suaminya yang tampak resah. John Foster menatap luar jendela dengan tangan terpaut di belakang badan sambil melamun.Mendengar suara Lyra menendang selimut, John sontak berbalik sambil tersenyum. Lyra hanya melihat siluet sang suami sehingga tak bisa melihat senyum sendu itu.โJohn? Kenapa kau terlihat murung?โNamun, Lyra merasa ada yang berbeda dari John ketika mendekat ke ranjang. Mata John agak sayu seperti kurang tidur, padahal Lyra menemani John hingga terlelap semalam.โSungguh?โ John mengusap wajahnya sambil duduk di tepi ranjang. โApa mungkin kau yang sudah bosan dengan wajah ini?โLyra mengerling, lalu menggeliat dan duduk di samping sang suami. โMana mungkin aku bosan dengan wajah tampan ini!โ Lalu mencubit hidung mancung John.โWah, wah, dari mana istriku belajar merayu?โ John terkekeh kecil.Walaupun tertawa begitu, Lyra masih merasa ada yang disembunyikan oleh John. Lyra lantas memeluk pinggang sang su
Lyra Bell sudah memikirkan dengan matang selama mandi. Dia tidak seharusnya membiarkan sang suami kesulitan bekerja, yang akan memperlambat proses penyembuhannya. Perusahaan yang John Foster kelola pun sesuai dengan jurusannya. Lyra merasa percaya diri jika dirinya sanggup membantu John meringankan pekerjaan. Selain itu, Lyra juga memiliki pengalaman selama bekerja di perusahaan keluarga. Pun, dia hanya perlu mengecek beberapa dokumen seperti yang selalu John lakukan, bukan? โKenapa โฆ kau tiba-tiba ingin bekerja โฆ menggantikanku?โ John tak menyembunyikan raut wajah terkejut. Lyra mengangkat sebelah alis keheranan. โAku bukan ingin menggantikan posisimu. Kubilang, izinkan aku bekerja sementara di perusahaanmu. Artinya, aku akan berhenti setelah kau sembuh.โ Lyra kemudian menjelaskan pendapatnya, serta alasan dirinya ingin bekerja di perusahaan John & Smith. Namun, setelah Lyra bicara panjang lebar, kening John justru semakin berkerut. โBagaimana menurutmu? Apa kau keberatan jika a
โMama! Kau mengacaukan segalanya!โ jerit Lyra dalam hati.Di lain sisi, John Foster masih tercengang dengan pemberitahuan mama mertuanya. Sama seperti Thomas yang terkejut, tetapi kemudian tersenyum lebar setelah mengingat tanda di awal kehamilan Beth ketika mengandung Lyra.โBenar. Lyra mungkin sedang hamil. Dulu kau juga sering marah-marah tidak jelas saat sedang mengandung.โ Thomas membenarkan sekaligus berharap jika ucapan istrinya benar.Beth mengangguk sambil membusungkan dada dengan bangga. Mereka akhirnya akan segera memiliki cucu yang lucu.โSungguh? Apa kau benar-benar sedang mengandung โฆ putriku?โ John memutar badan menghadap Lyra. Berusaha memegang tangan Lyra. Namun, Lyra segera menepisnya.โTidak, John. Mama hanya sembarangan bicara. Mana mungkin aku hamil di saat kita โฆ.โ Lyra melirik ke arah kedua orang tuanya. Ragu untuk melanjutkan pemikirannya.โMana mungkin aku hamil! Kami saja baru berhubungan badan belum lama ini!โ sambung Lyra dalam hati.Walaupun Lyra belum per
Manik John, Thomas, dan Beth berkilauan penuh harap. Namun, terlihat juga kegugupan yang tak bisa disembunyikan dari raut wajah mereka ketika menanti jawaban dokter.Dokter paruh baya itu menurunkan stetoskop, kemudian mengalungkan di lehernya. Dia belum menjawab pertanyaan Lyra dan malah memberikan benda kecil padanya.โSilakan menggunakan alat ini terlebih dulu agar hasilnya lebih akurat.โDari raut wajah dokter tersebut, Lyra tahu jika jawabannya sudah sesuai perkiraan. Meskipun begitu, Lyra tetap menurut dan segera ke kamar mandi dengan membawa alat tes kehamilan.โAku bantu, SayangโโโTidak usah. Apa kau mau melihat aku buang air?โ Lyra berdecak sebal untuk menyembunyikan rasa takutnya melihat sang suami yang akan segera kecewa.Beberapa menit kemudian, Lyra keluar dari kamar mandi dan menyerahkan test pack itu kepada dokter. Suami dan orang tua Lyra pun ikut melihat hasilnya.Wajah-wajah yang tadinya bahagia, penuh harap, dan gugup itu, mendadak berubah sendu. Bibir mereka serem
โKak, aku ingin menyusul mama. Tapi, aku nanti akan menunggu sendirian di kantor.โ Justin Foster merengek pada Jolie dengan mata berkaca-kaca akan menangis. Dia tiba-tiba merindukan ibunya dan ingin pergi ke alun-alun bersama orang tuanya dan Jolie. Seperti yang sudah-sudah, Jolie selalu memilih untuk menuruti keinginan sepupunya. Dia tak lagi bimbang dengan banyaknya pilihan yang menggiurkan. Justin akan selalu menjadi prioritas utama. โAku akan menemanimu ke tempat kerja Bibi Selene, tapi kita harus minta izin dulu kepada mama dan papaku.โ Jolie lantas memperhatikan ketiga lelaki yang lebih tua darinya. โKalian bermain bertiga dulu, ya โฆ aku akan pergi dengan adikku.โ Setiap kali menemani Justin, Jolie tak mau mengajak mereka. Pernah satu kali, ketiga lelaki yang ingin lebih dekat dengan Jolie itu ikut mengantar Justin, namun mereka berakhir dimarahi Max Foster tanpa sebab yang jelas. Max tampaknya masih tak suka pada semua yang berhubungan dengan Asher dan Billy. Dia pun sel
Suara anak perempuan berusia lima tahun terdengar di halaman belakang kediaman John Foster. Mata Jolie tertutup kain hitam, kedua tangannya bergerak tak tentu arah seperti sedang mencari pegangan, mulutnya tak bisa menutup saat memamerkan tawa yang tak kunjung menghilang. โDi mana kalian?!โ seru Jolie. Saat ini, Jolie yang telah berusia lima tahun itu sedang berusaha menangkap teman-temannya. Dua anak kembar lelaki Asher Smith, putra angkat Billy Volker, serta bocah lelaki yang berumur satu tahun lebih muda darinya dan tak lain adalah sepupunya, putra pertama Max Foster. Jolie terlihat sangat bahagia. Sejak satu minggu yang lalu, keempat temannya menginap di kediaman. Dia jadi tidak kesepian dengan hadirnya bocah-bocah lelaki itu. Namun, kesenangan Jolie tak sejalan dari gerutuan ibunya. Lyra pusing melihat anak-anak itu tak mau berhenti bermain, bahkan Jolie pernah membantahnya hanya agar bisa terus bermain. โRumah kita jadi seperti penampungan anak, Sayang. Maksudku, aku tidak
John telah berada di kota lain untuk melakukan operasi. Lyra tak bisa ikut menemani John karena tak bisa meninggalkan Jolie, serta ikut membantu persiapan pernikahan kakak iparnya.Penggabungan perusahaan Bell dan Foster pun sudah terlaksana atas bantuan Peter dan Thomas. Mereka akan menggantikan tugas John selama John masih memulihkan diri. Max masih ikut membantu di perusahaan, tetapi lebih sering meliburkan diri untuk menemani calon istrinya membeli perlengkapan hidup baru mereka. Perusahaan di gedung tingkat empat milik Max pun telah resmi dibuka, sehingga waktu berkumpul keluarga sangat sulit dilakukan dengan semua anggota keluarga yang lengkap.โMama, John akan pulang hari ini. Di mana Dom? Dia harus menjemput suamiku.โTanpa terasa, satu setengah bulan berlalu. John telah mengabari jika proses pemulihan luka bakarnya hampir berakhir, meski belum kembali sempurna seperti sediakala. Namun, John harus pulang hari ini, karena akan ada hari spesial keesokan paginya.โDom sedang mem
โKau tidak perlu melihat istriku waktu mengatakan rencanamu itu. Lyra tidak akan sedih mendengar kau akan menikah.โ John menangkap gelagat aneh kakaknya, namun sebenarnya hanya pikirannya sendiri.โAku melihat semua orang dan kau menatapku waktu bola mataku berhenti searah dengan Lyra!โ sanggah Max, tak mau dituduh karena memang itulah kenyataannya. Dia bukan sengaja ingin memandangi Lyra.Lyra menegur John dengan tepukan halus di lengan suaminya itu. Namun, tampaknya John masih teringat kejadian di taman yang membuatnya cemburu buta.โApa kau mengharapkan pelukan istriku untuk memberimu selamat?โMax berdiri dengan mulut sedikit terbuka. Amarahnya terpancing karena John membahas masalah yang sama berulang kali.Benar, tak hanya sekali John mengungkit masalah itu. Max hanya diam mendengar kata-kata sinis adiknya, namun tidak untuk sekarang, di saat dia ingin membahas rencana pernikahannya.โKau masih membicarakan itu, hah? Lalu kenapa kalau aku memeluk istrimu? Dia adik iparku! Pikira
Jasad Ivanna baru berhasil diidentifikasi seluruhnya tiga hari lalu. Namun, karena masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Alaric Parker tak bisa menguburkan jasad putrinya begitu saja.Satu minggu berlalu setelah kebakaran yang diakibatkan oleh Ivanna Parker. Saat ini, kediaman Parker sangat ramai oleh orang-orang yang hadir untuk berkabung.Selain para pengusaha, rekan-rekan bisnis Alaric maupun Ivanna, banyak pula wartawan yang meliput proses pemakaman Ivanna Parker. Namun, hanya sedikit awak media yang datang untuk berduka, sebab telah ditemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Ivanna adalah pelaku kebakaran tersebut.Dari layar televisi berukuran besar, Lyra dan keluarganya sedang menyaksikan proses pemakaman Ivanna. Kamera lebih sering menyorot Sasha Parker yang saat ini sedang naik daun di dunia bisnis.โWanita sialan itu pasti sedang berakting, aku sangat yakin itu!โ geram Max saat melihat Sasha Parker sedang bicara di depan para wartawan sambil berlinang air mata, m
Lyra merasakan hangat di punggungnya. Udara dingin dari penyejuk ruangan mendadak tertutup oleh sesuatu. Namun, dia tetap terlelap dan tak menyadari keberadaan orang di belakangnya yang menghangatkan tubuhnya dengan dekapan penuh kerinduan.Pada dini hari, John baru sampai di kediaman. Dia langsung masuk ke kamar tanpa menimbulkan suara agar Lyra tak terbangun. Setelah membersihkan diri dengan cepat, dia ikut berbaring di dekat Lyra yang tidur meringkuk, tanpa melepaskan masker yang menutup sebagian wajahnya. Dari informasi para pengawal di kediaman, John akhirnya tahu jika Lyra tak pergi ke mana pun. Dia lega karena pikiran buruknya tak pernah terjadi. Awalnya John ingin langsung kembali ke rumah sakit, tetapi dia begitu merindukan pelukan hangat istrinya dan berniat mampir sebentar selagi Lyra tidur.โAku sangat merindukanmu, Sayang,โ bisik John.John terlalu nyaman mendekap Lyra hingga jatuh ketiduran dan lupa harus segera pergi sebelum Lyra bangun โฆ.โUgh โฆ,โ erang Lyra, merasak
John mondar-mandir di ruang pemeriksaan. Bukan gelisah menunggu dokter, tetapi resah membayangkan Lyra masih berduaan bersama Max.โApa saja yang mereka lakukan setelah aku meninggalkan mereka?โSebelumnya saat masih di taman, John masih ingin mengikuti Lyra sampai kediaman. Namun, Peter menyeret John untuk segera ke rumah sakit.โJohn Foster! Berhentilah mondar-mandir!โ sergah Peter, lelah melihat tingkah kekanakan anaknya. โAku perlu mendapatkan riasan penuh seperti kekasih Max itu, dan segera bertemu Lyra. Max bisa saja menculik dan menyekap Lyra seperti dulu.โSaat mengamati Lyra, John melihat sosok mencurigakan Selene. Setelah menyuruh Dom mencari informasi sosok mencurigakan itu, dia akhirnya tahu identitas Selene yang menyamar sebagai perempuan tua.โTsk! Hentikan, John! Kau sudah mendengar sendiri kalau mereka sudah berbaikan dan melupakan masa lalu! Lagi pula, lukamu masih baru dan tidak bisa ditutupi dengan riasan!โPeter yang menunggu John di mobil saat di taman tadi juga
Lyra mengangguk setuju. Hanya pelukan biasa bukan suatu hal yang besar. Orang-orang juga terbiasa menyapa dengan pelukan. Lagi pula, mereka masih keluarga.โTerima kasih, Lyra.โ Max Foster tanpa ragu memeluk Lyra dengan erat, memejamkan mata selagi merasakan debaran dalam dadanya.Dengan pelukan itu, Max ingin mengembalikan perasaan yang telah berlalu. Kemudian, pelan-pelan melupakan Lyra sebagai wanita pertama yang pernah mengisi hatinya. Tidak, Max tidak mungkin bisa melupakan Lyra. Dia akan menyimpan perasaan itu, mengunci rapat-rapat cintanya, dan melihat Lyra dengan cara yang berbeda, yaitu sebagai keluarga, istri dari adiknya.โMaaf kalau aku banyak berbuat salah padamu, Max. Banyak hal buruk yang sudah kulakukan untuk membalasmu, termasuk kejadian malam di pesta waktu itu. Aku yakin kau juga sudah mengetahuinya.โLyra pun ingin membuang dendam yang dulu pernah bersarang di hatinya kepada kakak iparnya itu. Berharap setelah waktu berlalu, mereka bisa bicara dan tertawa seperti k
โMaafkan aku, Max. Waktu itu aku tidak bisa menahan diri untuk terus bersamamu atau membuka hati untukmu, sehingga mengambil pilihan lain.โMax mengusap air matanya. Meski bisa menahan tangisan kesedihan, hatinya menangis dan terluka mendengar ucapan Lyra yang sudah pasti.โAku tahu, aku tidak menyalahkanmu, Lyra. Semua memang salahku dan aku sangat menyesali perbuatanku sendiri,โ ujar Max dengan suara serak.Max memutar badan ke arah Lyra. Melihat adik iparnya ikut merasa buruk karena pengakuannya.โAku hanya ingin mengungkap perasaanku dengan benar, di mana dulu aku hanya menipumu. Aku tidak berniat merebutmu dari adikku โฆ sungguh โฆ.โโTerima kasih telah mencintaiku, Max. Mulai hari ini, aku berharap kau bisa melupakan cinta itu sepenuhnya โฆ.โโAku sedang mencobanya, tapi kalau malah mengajakku bertemu dan memaksaku menyatakan cintaku.โMereka diam sejenak saling menatap secara intens. Mendadak, tawa lebar dan lepas menghiasi wajah keduanya.โJohn akan menghajarku kalau dia sampai t