Share

Bab 456

Author: Lilia
"Kak Aska?" panggil Anggi. Dia melihat Aska merenungkan sesuatu.

Lamunan Aska buyar. Dia memandangi Anggi seraya tersenyum dan berkata, "Nggak ada wanita yang kusukai di dunia ini."

Kenapa Aska begitu yakin? Anggi bertanya, "Jadi, apa yang kamu sukai di dunia ini?"

Aska berpikir untuk waktu yang lama, lalu asal menjawab, "Aku suka uang."

Anggi menanggapi, "Kesukaan Kak Aska memang nggak biasa. Banyak orang jelas-jelas menganggap uang seperti nyawa mereka, tapi mereka nggak mau mengakuinya."

Setelah berpikir sejenak, Anggi melanjutkan, "Dulu aku juga suka uang. Tapi, setelah pernah kehilangan nyawa, aku merasa aku suka hidup."

Untuk masalah mencari istri Aska, sebaiknya tunggu sampai Luis mendapatkan kekuasaan itu terlebih dahulu.

Anggi mendekati Aska untuk membisikkan ucapan itu padanya. Bagaimanapun, kemungkinan besar Sura, Pati, Mina, dan lainnya di bagian luar kereta kuda bisa mendengar pembicaraan mereka.

Aska melihat mata Anggi yang bersinar. Anggi juga mendekati Aska dengan ekspr
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
RaHmi
anggi kapan hamilnya thoor..??
goodnovel comment avatar
Tety Vivo
Tolong ya Thor, jangan buat Ada kisah perselingkuhan antara Anggi dan Aska, Kalau bisa buat kharakter wanita lain yg bisa dicintai Aska dan mereka hidup bahagia, begitu juga Anggi dan Luis, Buat mereka hidup bahagia dengan anak-anak mereka, walau sejatinya, jarang bangett kisah Raja happy ending...
goodnovel comment avatar
Lenny Niwayan
anggi ngak bisa hamil anak luis ya.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 717

    Anggi mengangkat tangan meminta Gilang menerjemahkannya. Gilang mengangguk dan siap menjadi penerjemah.Dukun itu berbicara sambil menggerakkan tangan cukup lama pada Gilang. Gilang mengangguk dan menanggapi, "Oh."Setelah beberapa saat, Gilang menjelaskan, "Dukun bilang, racun kutukan ini memang diciptakan untuk mencelakai, bukan untuk menyelamatkan. Tapi, dia dengar bahwa sifat tubuh Tuan Aska sangat istimewa. Jadi, justru bisa menyeimbangkan. Seharusnya nggak akan ada masalah."Mendengar kalimat terakhir Gilang, Anggi berkeringat dingin. Dia menatap Luis seraya bertanya, "Kaisar, bagaimana menurutmu?"Luis menimpali, "Sepertinya, lebih baik Aska saja yang memutuskan hal ini.""Baik. Kalau begitu, mohon Kaisar memerintahkan orang untuk memanggilnya," sahut Anggi.Luis memanggil Torus dengan lantang sebelum memerintah, "Perintahkan Aska untuk segera datang ke Istana Abadi. Kalau dia nggak mau, katakan bahwa aku nggak keberatan untuk menerobos Biro Falak sekali lagi."Torus seketika te

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 716

    "Aduh, Zahra. Kenapa? Ada apa denganmu?" tanya Anggi.Mendengar tangisan Zahra, hati Anggi terasa hancur. Dia berujar, "Ibunda ada urusan di luar istana. Nanti Ibunda akan sering pulang melihatmu ya?""Nggak mau. Bukan itu," sahut Zahra.Jika bukan itu, lalu apa alasannya? Rasa bersalah Anggi sedikit berkurang. Kemudian, dia menenangkan Zahra sambil bertanya, "Terus, kenapa Zahra menangis?""Ayahanda setiap hari suruh Guru Ilham untuk ajari aku menulis. Aku masih sekecil ini, nggak mau mengenal huruf," jawab Zahra."Tapi kalau nggak mengenal huruf, kamu akan melewatkan banyak cerita dan pengetahuan yang menakjubkan lho," balas Anggi."Biarkan saja. Aku mau cari Kak Ishaq. Aku mau jalan-jalan menikmati pemandangan sama Kak Ishaq," ucap Zahra.Anggi memeluk Zahra. Dia juga ingin pergi mencari Ishaq."Ibunda…," panggil Zahra.Anggi merangkul Zahra sembari berujar, "Kalau begitu, hari ini nggak usah belajar. Besok saja, bagaimana?""Zahra maunya besok, besok, besok …," sahut Zahra. Dia ter

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 715

    Mina mengangguk. Mengenai Jelita, dia merasa Kaisar dan Permaisuri hanya ingin menuntaskan dendam untuk mendiang Kaisar sebelumnya. Meski dibiarkan hidup di dunia, orang seperti itu hanya akan terus menimbulkan bahaya.Malam itu. Setelah Luis datang, Anggi pun menceritakan padanya apa yang dikatakan Sura siang tadi.Luis berkata, "Aku sudah tahu." Dia merangkul istrinya, lalu menatap ke arah langit-langit tenda, "Semua itu disampaikan Dika padaku. Seperti kata para menteri, orang yang bukan dari suku kita, hatinya pasti berbeda. Putri Negara Darmo itu, hatinya pasti tetap untuk Negara Darmo."Sama seperti Putri Negeri Cakrabirawa yang dikirim menikah ke Negara Darmo, bukankah mereka juga tetap berpihak pada negeri asalnya?Saat Luis masih kecil, bibinya juga pernah menikah dengan Khan di Negara Darmo. Setelah Khan itu wafat, dia kembali dinikahkan dengan putra Khan yang sekarang. Hingga sepuluh tahun lalu, bibinya pun wafat ....Sayang, bibinya tidak meninggalkan keturunan. Namun selam

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 714

    "Jangan-jangan Kaisar kembali ke bekas kediaman Putra Mahkota setiap malam? Kaisar dan Permaisuri sebenarnya nggak pernah berpisah?" Akhirnya Daud tersadar.Dika menuangkan arak untuknya. "Setidaknya kamu cukup pintar, akhirnya bisa menebak juga."Daud tertawa kecil, "Memang aku yang terlalu banyak khawatir." Hubungan mesra antara Kaisar dan Permaisuri adalah berkah bagi seluruh rakyat Negara Cakrabirawa.Sura tidak berani minum terlalu banyak arak. Sekarang dia bertugas menjaga keselamatan Permaisuri.Begitu kembali ke kediaman, Mina langsung menyambutnya. "Kamu baru pulang ya, Permaisuri sudah lama menunggumu."Sura tahu, Permaisuri ingin menanyakan apakah ada petunjuk baru."Baik, aku akan segera masuk."Keduanya pun menuju ruang utama. Saat itu hari masih cukup awal dan Kaisar belum datang.Di depan pintu ruang utama, Ando memberi tahu dari luar, "Lapor pada Permaisuri, Sura sudah datang.""Biarkan dia masuk." Suara Anggi terdengar dari dalam.Mina berjalan lebih dulu, Sura mengiku

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 713

    Beberapa orang meninggalkan Penginapan Damai, lalu mencari sebuah rumah makan untuk makan bersama.Dika dan Sura menatap Daud. "Apa sebenarnya yang ingin kamu katakan?""Kalian berdua pernah melihat sendiri ruas tulang milik Jelita itu. Tapi, bisa saja saat jasadnya dibuang, ada orang yang lebih dulu memeriksa dan mengambilnya, bukan?""Itu sama sekali nggak mungkin. Semua yang mengurus saat itu adalah pengawal pribadiku." Dika berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Apalagi, waktu itu tubuh mereka bahkan nggak ada emas atau perak sedikit pun, bahkan perhiasan yang bagus saja nggak ada. Bagaimana mungkin ada orang yang sengaja hanya mengambil ruas tulang yang nggak bernilai itu?""Kalau hilang di jalan bagaimana?""Apakah kamu bermaksud menyuruh kita mengawasi keluarga Yasa seumur hidup?"Dika dan Sura saling memandang."Awalnya kami berdua memang nggak merasa ada kejanggalan," kata Dika, "Tapi, firasat Permaisuri selalu sangat tepat. Jadi ...." Dia menarik napas dan melanjutkan, "Aku per

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 712

    Dika menemani Shiriya menunggang kuda hampir sepanjang hari.Shiriya merasa sangat lega, dia berkata terus terang, "Sejak meninggalkan Negara Darmo, sudah lama aku nggak pernah merasa sebebas ini."Dika menjawab, "Kalau Putri suka, kelak juga bisa sering datang menikmati kebebasan seperti ini.""Kalau ucapanmu itu benar ...." Dia tersenyum memandang Dika, "Maka aku sungguh akan sangat mengagumimu."Keduanya lalu pergi ke Restoran Aroma untuk makan malam.Ketika Dika mengantar Shiriya kembali ke istana, Shiriya bertanya, "Harus dapat izin Kaisar nggak?""Benar.""Jenderal Dika adalah panglima hebat Negara Cakrabirawa, masa nggak punya wewenang untuk hal sekecil ini?" Shiriya tampak sedikit kecewa.Dika tersenyum, "Negara Cakrabirawa punya aturannya sendiri. Putri adalah tamu agung, tentu harus diperlakukan dengan hati-hati. Tinggal di luar istana adalah perkara besar, wajar bila harus sepengetahuan Kaisar.""Tapi aku dengar Permaisuri Anggi bahkan sudah keluar istana untuk mencarikan is

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status