Share

Mayat di rumah mas Robi

Aku masukkan gugatan perceraian beberapa hari lalu, dan pagi ini mas Fandi menghubungiku. Entah betapa kali ponsel di dalam tas berbunyi, tapi aku masih enggan menerimanya.

Aku terlalu sibuk mengurusi semua laporan yang sempat tak tersentuh beberapa hari ini. Bahkan hingga malam menjelang, setumpuk map berbahan kulit itu masih harus ku bawa pulang lagi ke rumah.

"Mas Robi sudah mengembalikan saham kita Man?"

Aku bertanya pada Arman, mengingat waktu yang ku berikan pada kakak mas Fandi itu sudah habis beberapa hari lalu.

"Belum Nyonya, dia masih meminta waktu."

"Waktu untuk apa lagi ? Besok kita ambil paksa!"

"Baik Nyonya." Arman keluar dari ruang kerjaku.

Ponselku kembali berbunyi, hilang sudah sabar ku membiarkan manusia satu itu. Aku angkat dengan kesal.

"Ada apa mas? Aku sedang sibuk. Jika kau ingin bertanya tentang gugatan ceraiku, akan aku hubungi jika aku sudah senggang!"

'Galak sekali!' Suara di seberang membuatku terkejut. Ku perhatikan layar di ponsel dan bukan nama mas Fand
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status