Share

Bab 2 : Selingkuh

Sama halnya dengan Agni, Airin sendiri juga berasal dari keluarga kaya, Wanita itu pertama kali bertemu Kai saat mereka menghadiri sebuah pameran lukisan seorang pelukis ternama bernama Aililea De Luna sekitar dua tahun yang lalu. 

Saat itu Kaisar sudah menikah, tapi Airin seperti dibutakan dengan sosok Kaisar yang dianggapnya begitu berwibawa dan berwawasan luas. Meskipun setelahnya Airin tahu kalau Kaisar sudah menikah, entah kenapa dia masih tetap jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan pria beristri itu.

Setelah Airin menjalin hubungan dengan Kaisar. Ayah Airin—Wijaya, mengetahui hubungan keduanya, saat itu Wijaya sangat marah karena putrinya menyukai pria beristri, yang lebih membuat murka adalah karena Airin menyukai putra saingan bisnisnya, karena itulah Wijaya berpikir untuk menjodohkan Airin dengan seorang pria yang tak berasal dari keluarga pebisnis, berharap agar posisinya sebagai pengusaha tidak terancam.

Airin dijodohkan dengan seorang pria bernama Giovanni Dewa Brata, yang kerap disapa dengan nama Dewa. Pria itu bukan dari kalangan pengusaha, ayahnya seorang politikus dan Dewa memiliki sebuah yayasan dan lembaga peduli lingkungan. Ia adalah sosok pria yang memiliki jiwa sosial sangat tinggi.

Namun, yang tidak semua orang ketahui, pernikahan yang dilakukan oleh Dewa dan Airin hanya sebatas perjanjian dan kepura-puraan saja. Keduanya menikah karena memiliki tujuan masing-masing.

Dewa menikahi Airin karena ingin menyelamatkan dan melindungi sebuah pulau bernama Lepa yang dibeli oleh wijaya dan Airin memiliki sertifikat atas dataran itu. Sedangkan Airin sendiri setuju menikah dengan Dewa agar ayahnya tidak mengetahui dan mencurigai hubungannya dengan Kaisar yang masih terus berlanjut.

-

-

-

"Kamu pasti terlambat karena tidur dengan istrimu, 'kan!" tuduh Airin dengan wajah kesal.

Kaisar terkesiap dengan tuduhan wanita itu, tapi dia tetap mencoba bersikap tenang dalam menghadapinya, digenggamnya kedua lengan Airin. Kaisar menggeser tubuh wanita itu hingga mau menghadap ke arahnya. 

"Bukankah sudah aku bilang? Selama ini aku sudah tidak pernah menyentuhnya, karena hanya kamu satu-satunya wanita yang ingin aku sentuh."

Tentu saja ucapan Kaisar hanyalah sebuah kebohongan semata, sudah jelas baru saja beberapa jam yang lalu dia mendayung surga bersama Agni. 

Airin menatap manik mata Kaisar setelah mendengar penuturan pria itu yang dianggapnya jujur. Apalagi Kaisar selalu bertutur dengan nada lembut dan penuh perhatian.

"Kamu tidak berbohong, kan?" tanya Airin yang mulai menurunkan nada bicaranya

"Tentu saja, untuk apa berbohong?" Dusta Kaisar yang kemudian mengusap lembut rambut sang selingkuhan. 

Airin pun mengulas senyum mendengar ucapan kekasihnya itu, dia lantas mengurai tangannya yang terlipat di depan dada, melingkarkan ke pinggang Kaisar dan menyandarkan manja kepalanya di dada pria itu.

"Pokoknya jangan lakukan itu lagi dengannya! kamu tahu aku sangat takut jika kamu meninggalkan aku untuk wanita itu, apa lagi kalau dia mengandung anakmu," ujar Airin dengan nada manja, bahkan jemarinya bermain di anak kancing kemeja Kaisar menggoda. 

"Maaf! kalau tidak banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan tadi, aku pasti sudah datang tepat waktu," dusta Kaisar lagi.

Airin mengangguk manja, hingga mendongak agar bisa menatap wajah pria yang menjadi tempatnya melabuhkan cinta meski salah itu. 

"Sudah tidak marah?" tanya Kaisar yang langsung mendapat sebuah anggukkan dengan senyuman manis dari Airin.

Kaisar seketika mendorong tubuh Airin, hingga keduanya berbaring di ranjang. Tanpa tahu dosa atau karma apa yang akan mereka dapatkan nanti, keduanya melakukan penjelajahan menuju nirwana yang membuat keduanya terlena.

-

-

-

-

Airin berbaring dengan masih memeluk Kaisar, keduanya tampak lelah setelah kegiatan panas mereka. 

"Aku harus segera pulang sebelum jam dua belas, kalau tidak Agni pasti akan bertanya, aku tidak ingin dia curiga," ucap Kaisar seraya menengok jam di dinding kamar.

Airin mencebik kesal, hal yang paling dibencinya adalah saat Kaisar harus pergi karena takut ketahuan istrinya tengah berhubungan dengannya, meski sebenarnya itu hal yang bagus agar hubungan mereka tidak terbongkar dan mereka bisa tetap bersama. 

Kaisar memilih bangun setelah Airin melepas pelukan, memungut pakaiannya dan mengenakannya kembali.

"Aku pergi dulu." Pamit Kaisar yang disusul sebuah kecupan untuk wanita itu. 

Airin mengangguk lemas, dan hanya menatap punggung Kaisar yang hendak pergi dari sana. 

"Kai! Kamu tidak lupa dengan liburan kita, 'kan!" Airin mengingatkan janji Kaisar padanya.

Kaisar berhenti melangkah, lantas kembali menoleh ke arah Airin.

"Tentu saja," ucap Kaisar dengan senyum kecil di wajah.

Airin ingin sekali memiliki Kaisar seutuhnya dan hanya untuk dirinya, tanpa ada rasa cemas akan ketahuan atau ada yang mengganggu. Namun, pertentangan bisnis keluarga membuat Kaisar dan Airin hanya bisa menjalani hubungan mereka saat ini. Setidaknya untuk sementara, ke depan dia ingin pria itu menjadi miliknya-hanya miliknya. 

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Riski ansha Ansha
iih suami ngaktau diri bisanya menduakan
goodnovel comment avatar
Wida
dasar pelakot
goodnovel comment avatar
Sri Hartati
oh...lelaki, apakah pembohong itu hanya kamu, atau semuanya, bahkan tidak menutup kemungkinan orang-orang terdekat kita ?.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status