“Tuan Muda Yan, tolong lepaskan aku. Kita ada di lingkungan publik, dan ada cctv juga.” Seinna Rp pelukan pria itu dengan paksa. “Kenapa kau bisa ada di sini? Apa kau mengikutiku?”
Tuan Muda Yan terpaksa untuk sedikit memberi jarak setelah melepaskan pelukannya dengan paksa. “Aku sudah ada di sini sebelumnya untuk menunggu, dan bertemu denganmu. Ini bagus bahwa kau tetap menemuiku di sini. Apa suamimu memberi tahu tentangmu bahwa aku meminta bertemu denganmu di sini?”“Tetapi, itu sepertinya tidak mungkin. Tuan Muda Qin itu bahkan memintaku untuk tidak mendekatimu. Apa ini kebetulan kau ada di sini? Sepertinya kita memang ditakdirkan.”“Ya, bisa dibilang begitu. Tuan Muda Yan, aku pikir kau akan menyerah dengan hubungan ini setelah mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu.”“Bagaimana mungkin aku menyerah hanya karena perkataannya itu. Aku adalah Joseph Yan, statusku juga tidak rendah untuk dapat melawan pria itu. Aku juga tidak akan menyerahkanmu pada pria itu selama kau masih berguna..” Joseph menunjukkan kesombongan yang berapi-api.“Ya, aku juga tidak ingin kau menyerah padanya. Dibandingkan dengan pria itu, aku berpikir lebih baik bisa bersama denganmu. Kau adalah patner yang menguntungkan.”“Kau harus mengakui itu. Aku adalah partner paling sempurna untukmu. Apa kau akan pergi ke studio? Aku akan mengirimmu pergi.”“Tidak. Aku membawa mobil, dan juga aku harus pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Aku harus pergi sekarang.”“Secepat itu? Aku masih ingin menghabiskan waktu berdua denganmu. Beberapa hari ini bahkan kita tidak bertemu, apa kau tidak merindukanku?”“Tuan Yan, jangan terlalu serius dengan hubungan kita. Aku akan menemuimu nanti malam untuk makan bersama.”“Baiklah. Aku akan memilih tempatnya.” Senyum terukir di bibir pria berwajah tampan itu. Seinna melangkah meninggalkan Presiden Yan. Sebelum keluar, iris matanya memandang ke luar untuk memastikan mobil milik suaminya sudah pergi.Seinna segera masuk ke dalam mobil. Dia mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. “Kenapa kau belum mengirimkan padaku?”“Bos, saya baru saja akan mengirimkannya saat Bos menelepon.”“Kalau begitu sebutkan saja alamat kantornya, sekarang!”“Kantornya adalah Firma Hukum yang ada di distrik X jalan X.”Seinna mengakhiri panggilan setelah mendapatkan jawaban yang dia inginkan. Dia melajukan mobilnya menuju ke tempat yang tadi di sebutkan itu. Namun, ada sebuah masalah yang terjadi membuatnya sulit bertemu orang itu.Saat itu secara kebetulan, seorang pria datang, dan memanggilnya. “Nyonya Muda Qin, apa yang Anda lakukan di sini?”“Kebetulan sekali, aku ingin bertemu denganmu.”“Bertemu dengan saya? Ada perlu apa?”“Aku ingin membahas tentang kontrak. Bisakah kita mengobrol berdua saja?”“Tentu saja, silahkan ikut ke ruangan saya.”Mereka Berdua melangkah hingga sampai ke sebuah ruangan. Pria berkaca mata itu***“Sayang, tidak biasanya kau datang sesiang ini. Apa kau begitu menikmati malam pertama dengan istri sahmu itu sehingga merasa malas untuk pergi ke kantor?” Seorang wanita yang baru saja masuk ke ruangan tiba-tiba saja memberikan cibiran.“Bukan seperti itu, kau terlalu banyak berpikir hal negatif. Bagaimana mungkin aku bisa menikmati malam pertama dengan wanita seperti Seinna Zhang? Dia tidak lebih baik darimu.”“Benarkah? Kau begitu pandai untuk memenangkan hati dengan pujian seperti itu.” Tidak terlihat sedikitpun kesenangan dari kekasih Evander ini.Evander memeluk wanita itu dengan hati-hati. Meskipun perut kekasihnya masih rata, tetapi dia tidak ingin pelukannya yang terlalu ceroboh akan berakibat buruk. “Sayang, jangan marah! Kau harus menjaga emosimu agar tidak berpengaruh pada bayi kecil kita yang belum lahir.”“Kau hanya memikirkan tentang anak ini saja? Tidak dengan perasaanku?”“Kenapa kau berpikir begitu? Aku tentu saja juga peduli denganmu. Tidak perlu memikirkan hal yang akan membuatmu merasa buruk.” Evander melepaskan pelukannya. Tangannya berpindah ke bahunya, kepalanya menunduk untuk menatap lurus ke arah kekasihnya.“Apa kau tidak mempercayaiku?”“Bukannya aku tidak mempercayaimu hanya saja aku merasa takut jika kau akan meninggalkanku karena istrimu itu.” Kekasih Evander- Belinda Chu mengungkapkan keresahannya.“Itu tidak akan terjadi. Pada malam pernikahan saja kami tidak tidur di ranjang yang sama.”“Benarkah? Apa kau tidak menyentuhnya sama sekali?”“Benar.”Senyum terukir di bibir Belinda. “Lalu kenapa kau datang lebih lambat dari biasanya?” Nada suaranya mulai melembut dan ekspresi marahnya telah perlahan melunak.“Alasan keterlambatanku karena aku harus berurusan dengan wanita itu agar menyetujui persyaratan kontrak yang aku tawarkan. Siapa yang mengira bahwa wanita Zhang itu memperdebatkan keputusanku dan membuang waktu untuk bisa menyelesaikan masalah itu.”“Apa yang membuat wanita itu keberatan?”“Dia menolak untuk melakukan tugas dan memiliki anak.”“Begitu. Kau sepertinya sangat menginginkan memiliki anak dengannya ya? Ekspesimu terlihat kesal saat menyebutkan tentang hal ini.” Saat hamil seorang wanita akan menjadi lebih sensitif. Belinda memiliki kepribadian seperti itu sebelumnya dan sekarang menjadi berlebihan. “Aku sudah memiliki anakmu di dalam kandunganku, apa itu masih belum cukup?”Evander menghela nafas karena sifat kekasihnya ini. “Belinda, ini bukan aku menginginkannya. Aku hanya harus melakukan tugas yang telah dibebankan padaku untuk meneruskan garis keturunan yang sesuai dengan standar keluarga Qin. Namun, kau tidak perlu merasa khawatir tentang hal itu, kami telah membuat kesepakatan agar anak di dalam perutmu diadopsi sebagai anakku dan Seinna.”“Apa? Apa kau yang menyarankan tentang hal itu? Evander, kau benar-benar akan membuangku dan memisahkanku dengan anakku? Bagaimana bisa aku berpisah dengan anakku.”“Itu adalah saran yang diberikan oleh Seinna Zhang. Kau tidak perlu merasa khawa—““Wanita itu tidak cukup untuk merebutmu, dan memilikimu, tetapi juga ingin memiliki anakku? Aku tidak akan memberikan anakku padanya!”“Belinda, jangan menyela ucapanku. Aku tidak suka kau bersikap kasar dan hanya bisa menuduh dengan pemikiran negatifmu itu.” Evander mulai tidak bisa menahan diri lagi. Dia masih berusaha agar tidak menaikkan nada suaranya.“Evan, aku—“ Evander mengangkat tangannya untuk menghentikannya bicara. Belinda hanya bisa menutup mulutnya karena takut menghadapi kemarahan kekasihnya.“Tujuan dari adopsi ini bukan untuk memisahkanmu dan anak kita secara permanen. Kau masih ibu kandungnya dan memiliki hak untuk merawatnya. Anak itu juga akan mendapatkan statusnya sebagai Tuan Muda dari keluarga Qin. Bukankah itu lebih baik? Selain itu Seinna mengatakan bahwa dia juga akan membantumu untuk mendapatkan status. Setelah 5 tahun, aku akan bercerai dengan Seinna dan kau akan menjadi istriku.”“Apa itu yang dijanjikan oleh wanita itu? Apa kau pikir wanita itu begitu baik hati untuk membuatku menggantikannya ataupun membiarkanku tetap bersama dengan anakku setelah anak itu menjadi tuan muda? Aku yakin bahwa wanita itu punya maksud lain.”“Nyonya Muda, apa Anda sudah mendiskusikan hal ini dengan Tuan Muda Qin?” Pengacara itu menunjukkan keraguan. “Apa kau pikir aku dapat mendiskusikan masalah ini dengan pria itu? Itulah kenapa aku memintamu untuk membantuku.” “Nyonya Muda Qin, ini terlalu berisiko. Jika Tuan tahu tentang hal yang Anda minta ini maka akan berakibat buruk.” “Dia tidak akan tahu selama kau tetap menutup mulutmu. Aku akan memberikan uang padamu lebih dari yang diberikan oleh suamiku.” Seinna mencoba meyakinkannya dengan penawaran yang akan sulit ditolak, khususnya untuk orang-orang yang menyukai uang. “Berapa banyak yang dapat kau berikan padaku?” Pengacara itu mulai menunjukkan mata berbinar. Seringai terukir di bibir Seinna, ternyata informasi yang diberikan tentang pengacara ini memang benar adanya. Selain itu, dia sekarang mengetahui sumber dari masalah yang terjadi karena pengacara yang serakah dengan uang. “Aku akan memberikanmu 3x lipat dari yang dibayarkan oleh Tuan Muda Qin.” “Apa Anda yakin
"Tidak, Presiden Yan. Aku bukannya ingin menolakmu." Senna berusaha untuk menghindari tatapan mata tajam itu dengan melihat tangannya yang dipenuh oleh cat minyak. "Penampilanku saat ini kotor, aku juga berkeringat. Bagaimana jika kita cari kamar dan biarkan aku membersihkan diri terlebih dahulu?" Mata Senna berkedip cepat, mencoba menyembunyikan keresahan di dalam hatinya. Dia berusaha untuk membujuk pria yang sedang marah ini. Udara dingin yang menekan karena aura gelap pria ini benar-benar membuat Senna menjadi tidak nyaman. Namun, Presiden Yan justru mengusap lembut pipi mulus Senna. Seolah memaksa Senna untuk menatap ke arahnya. "Tidak masalah, walau kau kotor dan penuh keringan, bagiku aromanya begitu harus. Aku menyukainya. " Suaranya begitu jernih dan lembut, tapi tidak dengan tatapannya yang tajam. Lalu memberikannya peringatan, "Jangan menolakku!" Presiden Yan tidak membuang waktu lagi untuk menyantap daging segarnya. Wajah pria itu tenggelam menyusuri leher jenjang dan
Evander menatap dengan dipenuhi emosi melihat artikel yang sedang panas di internet.Kepalan tangannya mengepal erat saat dia teriak, "Senna Zhang!" Sebuah suara menyahuti teriakannya. "Ada apa kau berteriak?" Pandangan Evander terarah pada wanita yang baru saja masuk itu masih menunjukkan ketenangan di wajahnya. Tidak ada tanda penyesalan bahwa dia sudah melakukan sebuah kesalahan besar. "Kau masih berani pulang ke mansion ini setelah mencoreng wajahku?" sindir Evander dengan tajam. "Mencoret wajahmu apa? Aku saja baru datang. Suami, kau cobalah periksa cermin dan lihat sendiri apa ada coretan di wajahmu?" Senna mengucapkan dengan santai. Emosi Evander semakin meluap-luap dan berkata, "Senna Zhang, apa ini waktu yang pantas bagimu untuk bercanda seperti ini?" Wajah Evander semakin gelap, bahkan kepala pelayan dan penjaga keamanan sudah gemetar dengan tekanan dingin. Senna justru tidak menunjukkan reaksi. Bahkan dia masih bisa tersenyum. "Suami, kenapa kau begitu serius? Gosip-go
"Saat yang tepat untuk melakukan serangan balasan lainnya!" itulah yang dipikirkan Senna Ketika mendengar langkah kaki dan gerakan dari seseorang yang bersembunyi Waktu yang pas ini tidak mungkin Senna sia-siakan. Dia langsung menyerang Evander dengan sebuah ciuman. Tubuh Evander menegang untuk sesaat. "Evander!" Suara teriakan penuh kemarahan dari seorang wanita menggema. Evander dengan cepat mendorong Senna. "Belinda, ini bukan--" Belinda langsung meninggalkan ruangan itu begitu saja. Evander menatap Senna dengan kesal. "Kau! Apa kau sengaja melakukan ini! Senna, kau itu--""Tuan Muda Qin."* Senna memandang pria itu dengan merendahkan. Lalu memprovokasi dengan sindirannya. "Apa kau tidak akan mendengarnya? Kalian mungkin akan segera putus. ""Senna, kau benar-benar menjijikkan!" geram Evander. "Aku akan membalasmu!" Evander meninggalkan Senna begitu saja. Dia menutup pintu dengan keras.. Senna tidak gemetar mendengar ancaman itu. "Ini baru awal. Aku akan membuat hubungan kal
Senna secara diam-diam melirik ke arah pelayanan yang memandanginya dengan iba. Dia tersenyum dalam diam. "Bagus, semakin buruk kau memperlakukanku. Semakin buruk pula citra kekasihmu itu," batin Senna. Senna menghela nafas. Dia harus membuang harga dirinya untuk mencapai tujuan pembalasan dendamnya. Ini bukanlah hal yang sulit dibandingkan apa yang harus dia lakukan di kehidupannya yang sebelumnya Senna melangkah dan mulai untuk menuangkan sup ke dalam mangkuk. Tangan Belinda dengan sengaja mendorong tangan Senna "Ah!" teriak wanita itu tiba-tiba.Evander langsung berdiri, wajahnya merah saat menatap Senna "Apa yang kau lakukan? Tidakkah kau tahu bahwa Belinda sedang hamil? Kau sengaja ya ingin menyakitinya?!" "Dia sendiri yang ingin melukai dirinya sendiri, jika kau tanya saja pada para pelayan atau periksa saja CCTV," ucap Senna membela diri. Wajahnya menunjukkan keyakinan yang Kuat. Belinda segera merangkul lengan Evander saat melihat ekspresi pria itu mulai goyah. "Sayang,
Senna mengambil amplop yang di desain dengan mewah itu. Siapapun dapat melihat status dari si pengirim. "Ini tidak terduga, tapi tidak buruk juga. Aku juga tidak ingin membuat langkah wanita itu menjadi mudah."Senna ingin memperlihatkan pada suaminya yang buta, betapa tidak bergunanya Istrinya itu. "Sekarang akan semakin sulit bagi Belinda untuk masuk ke dalam kalangan atas. Apalagi dengan bantuan orang itu. ""Aku ingin tahu, apa yang akan dilakukan suami bodoh itu dengan kelakuan kekasihnya. Dia tidak akan tetap menjadi buta, kan?" Senyum liciknya mengembang. Jika Belinda semakin menunjukkan ketidak bergunannya. Ini akan menjadi kunci baginya untuk meruntuhkan hubungan mereka berdua. "Sekarang aku hanya perlu melakukannya satu tahap akhir."***Mata Belinda melebar saat tahu apa yang telah dia lewatkan. "Apa tidak ada cara lain selain menggunakan wanita itu? Evander, apa kau tidak bisa menggunakannya statusmu untuk mendapatkan undangan itu?" "Belinda, kau pasti sudah tahu hanya
"Belinda, tidak peduli bagaimana kau memohon padaku, aku tidak dapat melakukan apapun. " Jawaban suara wanita itu semakin membuat Belinda merasa kesal. "Tidak semua orang dapat terhubung dengan keluarga Li.""Lalu kenapa wanita itu bisa, tetapi aku tidak?""Kau harus memahami statusmu, apa kau sebanding dengan seorang Senna Zhang? Apa kau tidak tahu seberapa berpengaruhnya dia? Meskipun dia memiliki citra buruk karena scandal, tetap saja dia adalah wanita dari kelas atas, sedangkan kau?" "Apa kau sedang meremehkanku? Aku adalah kekasih dari Tuan Muda Qin, apa itu tidak cukup?" Belinda semakin kesal. "Belinda, selama kau tidak mendapatkan status resmi, orang tidak akan memandangmu, apalagi di saat Senna Zhang masih mengusai--""Diam kau! Aku tidak butuh kau membandingkan antara aku dan dia. Jangan lupa, bahwa kau juga adalah orang rendahan sama sepertiku." "Kau benar-benar kasar ya. Awalnya aku ingin memberitahumu jalan pintas, tapi aku berubah pikiran. ""Hei, jangan tutup dulu. Be
"Apa kau tidak akan masuk kerja lagi? Senna, apa aku membesarkanmu untuk menjadi anak yang tidak berguna? Kau akan meninggalkan pekerjaan hanya demi sebuah pameran yang tidak berguna itu?" Tuan Zhang marah besar. Dia berteriak keras di seberang telepon, tidak peduli walau itu membuat telinga lawan bicaranya sakit. "Papa, ini sepenuhnya tidak berguna. Ini akan menguntungkan kita karena orang yang memanggilku adalah Nyonya Li?""Nyonya Li? Li yang mana?""Apa papa tidak tahu Tiffany Li?" Senna memperjelas. "Kau berbohong padaku, kan? Bukankah kau sempat menyinggung Tiffany Li karena tidak datang ke acaranya? Apa kau tidak tahu seberapa sulitnya aku mendapatkan undangannya? Sekarang, kau bilang dia menghubungimu sendiri? Jelas itu tidak masuk akal.""Aku tahu papa tidak akan percaya padaku. Papa bisa meminta orang untuk mengikutiku ke pameran. Jika aku bohong, maka aku akan melepas jabatanku." Senna dengan penuh ketegasan menyakinkan papanya itu. "Taruhanmu tidak buruk juga. Kau harus