Share

Chapter 4 Apa yang Dijanjikan Wanita Itu?

“Tuan Muda Yan, tolong lepaskan aku. Kita ada di lingkungan publik, dan ada cctv juga.” Seinna Rp pelukan pria itu dengan paksa. “Kenapa kau bisa ada di sini? Apa kau mengikutiku?”

Tuan Muda Yan terpaksa untuk sedikit memberi jarak setelah melepaskan pelukannya dengan paksa. “Aku sudah ada di sini sebelumnya untuk menunggu, dan bertemu denganmu. Ini bagus bahwa kau tetap menemuiku di sini. Apa suamimu memberi tahu tentangmu bahwa aku meminta bertemu denganmu di sini?”

“Tetapi, itu sepertinya tidak mungkin. Tuan Muda Qin itu bahkan memintaku untuk tidak mendekatimu. Apa ini kebetulan kau ada di sini? Sepertinya kita memang ditakdirkan.”

“Ya, bisa dibilang begitu. Tuan Muda Yan, aku pikir kau akan menyerah dengan hubungan ini setelah mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu.”

“Bagaimana mungkin aku menyerah hanya karena perkataannya itu. Aku adalah Joseph Yan, statusku juga tidak rendah untuk dapat melawan pria itu. Aku juga tidak akan menyerahkanmu pada pria itu selama kau masih berguna..” Joseph menunjukkan kesombongan yang berapi-api.

“Ya, aku juga tidak ingin kau menyerah padanya. Dibandingkan dengan pria itu, aku berpikir lebih baik bisa bersama denganmu. Kau adalah patner yang menguntungkan.”

“Kau harus mengakui itu. Aku adalah partner paling sempurna untukmu. Apa kau akan pergi ke studio? Aku akan mengirimmu pergi.”

“Tidak. Aku membawa mobil, dan juga aku harus pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Aku harus pergi sekarang.”

“Secepat itu? Aku masih ingin menghabiskan waktu berdua denganmu. Beberapa hari ini bahkan kita tidak bertemu, apa kau tidak merindukanku?”

“Tuan Yan, jangan terlalu serius dengan hubungan kita. Aku akan menemuimu nanti malam untuk makan bersama.”

“Baiklah. Aku akan memilih tempatnya.” Senyum terukir di bibir pria berwajah tampan itu. Seinna melangkah meninggalkan Presiden Yan. Sebelum keluar, iris matanya memandang ke luar untuk memastikan mobil milik suaminya sudah pergi.

Seinna segera masuk ke dalam mobil. Dia mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. “Kenapa kau belum mengirimkan padaku?”

“Bos, saya baru saja akan mengirimkannya saat Bos menelepon.”

“Kalau begitu sebutkan saja alamat kantornya, sekarang!”

“Kantornya adalah Firma Hukum yang ada di distrik X jalan X.”

Seinna mengakhiri panggilan setelah mendapatkan jawaban yang dia inginkan. Dia melajukan mobilnya menuju ke tempat yang tadi di sebutkan itu. Namun, ada sebuah masalah yang terjadi membuatnya sulit bertemu orang itu.

Saat itu secara kebetulan, seorang pria datang, dan memanggilnya. “Nyonya Muda Qin, apa yang Anda lakukan di sini?”

“Kebetulan sekali, aku ingin bertemu denganmu.”

“Bertemu dengan saya? Ada perlu apa?”

“Aku ingin membahas tentang kontrak. Bisakah kita mengobrol berdua saja?”

“Tentu saja, silahkan ikut ke ruangan saya.”

Mereka Berdua melangkah hingga sampai ke sebuah ruangan. Pria berkaca mata itu

***

“Sayang, tidak biasanya kau datang sesiang ini. Apa kau begitu menikmati malam pertama dengan istri sahmu itu sehingga merasa malas untuk pergi ke kantor?” Seorang wanita yang baru saja masuk ke ruangan tiba-tiba saja memberikan cibiran.

“Bukan seperti itu, kau terlalu banyak berpikir hal negatif. Bagaimana mungkin aku bisa menikmati malam pertama dengan wanita seperti Seinna Zhang? Dia tidak lebih baik darimu.”

“Benarkah? Kau begitu pandai untuk memenangkan hati dengan pujian seperti itu.” Tidak terlihat sedikitpun kesenangan dari kekasih Evander ini.

Evander memeluk wanita itu dengan hati-hati. Meskipun perut kekasihnya masih rata, tetapi dia tidak ingin pelukannya yang terlalu ceroboh akan berakibat buruk. “Sayang, jangan marah! Kau harus menjaga emosimu agar tidak berpengaruh pada bayi kecil kita yang belum lahir.”

“Kau hanya memikirkan tentang anak ini saja? Tidak dengan perasaanku?”

“Kenapa kau berpikir begitu? Aku tentu saja juga peduli denganmu. Tidak perlu memikirkan hal yang akan membuatmu merasa buruk.” Evander melepaskan pelukannya. Tangannya berpindah ke bahunya, kepalanya menunduk untuk menatap lurus ke arah kekasihnya.

“Apa kau tidak mempercayaiku?”

“Bukannya aku tidak mempercayaimu hanya saja aku merasa takut jika kau akan meninggalkanku karena istrimu itu.” Kekasih Evander- Belinda Chu mengungkapkan keresahannya.

“Itu tidak akan terjadi. Pada malam pernikahan saja kami tidak tidur di ranjang yang sama.”

“Benarkah? Apa kau tidak menyentuhnya sama sekali?”

“Benar.”

Senyum terukir di bibir Belinda. “Lalu kenapa kau datang lebih lambat dari biasanya?” Nada suaranya mulai melembut dan ekspresi marahnya telah perlahan melunak.

“Alasan keterlambatanku karena aku harus berurusan dengan wanita itu agar menyetujui persyaratan kontrak yang aku tawarkan. Siapa yang mengira bahwa wanita Zhang itu memperdebatkan keputusanku dan membuang waktu untuk bisa menyelesaikan masalah itu.”

“Apa yang membuat wanita itu keberatan?”

“Dia menolak untuk melakukan tugas dan memiliki anak.”

“Begitu. Kau sepertinya sangat menginginkan memiliki anak dengannya ya? Ekspesimu terlihat kesal saat menyebutkan tentang hal ini.” Saat hamil seorang wanita akan menjadi lebih sensitif. Belinda memiliki kepribadian seperti itu sebelumnya dan sekarang menjadi berlebihan. “Aku sudah memiliki anakmu di dalam kandunganku, apa itu masih belum cukup?”

Evander menghela nafas karena sifat kekasihnya ini. “Belinda, ini bukan aku menginginkannya. Aku hanya harus melakukan tugas yang telah dibebankan padaku untuk meneruskan garis keturunan yang sesuai dengan standar keluarga Qin. Namun, kau tidak perlu merasa khawatir tentang hal itu, kami telah membuat kesepakatan agar anak di dalam perutmu diadopsi sebagai anakku dan Seinna.”

“Apa? Apa kau yang menyarankan tentang hal itu? Evander, kau benar-benar akan membuangku dan memisahkanku dengan anakku? Bagaimana bisa aku berpisah dengan anakku.”

“Itu adalah saran yang diberikan oleh Seinna Zhang. Kau tidak perlu merasa khawa—“

“Wanita itu tidak cukup untuk merebutmu, dan memilikimu, tetapi juga ingin memiliki anakku? Aku tidak akan memberikan anakku padanya!”

“Belinda, jangan menyela ucapanku. Aku tidak suka kau bersikap kasar dan hanya bisa menuduh dengan pemikiran negatifmu itu.” Evander mulai tidak bisa menahan diri lagi. Dia masih berusaha agar tidak menaikkan nada suaranya.

“Evan, aku—“ Evander mengangkat tangannya untuk menghentikannya bicara. Belinda hanya bisa menutup mulutnya karena takut menghadapi kemarahan kekasihnya.

“Tujuan dari adopsi ini bukan untuk memisahkanmu dan anak kita secara permanen. Kau masih ibu kandungnya dan memiliki hak untuk merawatnya. Anak itu juga akan mendapatkan statusnya sebagai Tuan Muda dari keluarga Qin. Bukankah itu lebih baik? Selain itu Seinna mengatakan bahwa dia juga akan membantumu untuk mendapatkan status. Setelah 5 tahun, aku akan bercerai dengan Seinna dan kau akan menjadi istriku.”

“Apa itu yang dijanjikan oleh wanita itu? Apa kau pikir wanita itu begitu baik hati untuk membuatku menggantikannya ataupun membiarkanku tetap bersama dengan anakku setelah anak itu menjadi tuan muda? Aku yakin bahwa wanita itu punya maksud lain.”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status