Ryan yang terkejut dengan kejadian ini, mencoba melihat keadaan sekitar. Ia melihat ada infus, alat pengukur detak jantung, dan juga alat bantu pernafasan. Ryan akhirnya sadar bahwa dirinya berada di kamar Rumah Sakit.
Saat Ryan akan melepas alat bantu pernafasan yang ada di wajahnya, Ryan tidak dapat merasakan tangan kanannya."Ini?! Jangan-jangan …"Untuk membuktikan kecurigaannya, Ryan mencoba menggerakkan kaki kanannya. Ternyata ia juga tidak dapat merasakan kaki kanannya."Aku kembali ke tubuh lamaku!"Ryan lalu mencoba mengecek keadaan tubuhnya. Ia menemukan bahwa tubuhnya tidak memiliki energi Qi sama sekali.Tapi saat Ryan mengecek jiwanya, Ryan menemukan bahwa jiwanya terasa lebih kuat dari sebelumnya."Jadi begitu …""Alasan aku gagal dalam Tribulasi ketiga adalah karena jiwaku tidak sempurna. Sebagian kecil jiwaku masih berada dalam tubuh ini."Saat mengucapkannya, mata Ryan melebar seakan mendapat pencerahan. "Bukankah itu artinya, sekarang jiwaku telah sempurna dan aku bisa mencapai Celestial dengan tubuh ini?""Tapi, jika aku Kultivasi lagi menggunakan Mantra Api Surgawi, aku membutuhkan Api Surgawi. Apakah di dunia ini ada Api seperti itu?"Seakan merespon dengan kegundahan hati Ryan, tiba-tiba sebuah cahaya hijau kebiruan muncul dari dada Ryan. "Ini?!"Ternyata, Api Lotus Hijau juga ikut masuk ke dalam tubuh asli Ryan."Hahahaha …" Ryan tertawa seperti seorang psikopat."Dengan begini, aku pasti bisa pergi ke puncak Kultivasi. Dan juga, aku akan membalas dendamku pada orang-orang yang membuatku menjadi seperti ini!"Tawa Ryan yang keras ini, membuat seorang perawat wanita yang berjaga langsung mendatangi kamar Ryan.Saat perawat wanita itu masuk, ia sangat terkejut melihat Ryan telah sadar."Cepat hubungi Dokter Fredi, pasien kamar 404 telah sadar!" teriak perawat tersebut.Satu jam kemudian, Dokter Fredi yang ditunggu-tunggu datang dengan seorang wanita berumur 40 tahunan. Walau sudah masuk paruh baya, tapi wanita tersebut masih tampak terlihat muda dan juga cantik.Dokter Fredi berjalan ke samping ranjang dan mulai memperkenalkan dirinya. "Selamat Malam, saya Dokter Fredi, Dokter yang bertanggung jawab atas Bapak."Lalu tangan Dokter Fredi menunjuk ke arah wanita yang ada di sebelahnya. "Lalu yang ada di samping saya adalah Nyonya Arin. Beliau lah yang telah menemukan Bapak di sungai."Mendengar bahwa Arin adalah orang yang menyelamatkan tubuhnya di saat jiwanya pergi ke dunia Heaven Sword, Ryan pun langsung berterima kasih padanya.Arin menemukan Ryan di sungai saat sedang pergi memancing dengan mantan suaminya. Tubuh Ryan saat itu terjerat kail milik mantan suami Arin.Pada awalnya, mantan suami Arin mengira ia mendapat ikan yang sangat besar. Namun setelah ditarik sekuat tenaga, ternyata yang tersangkut pada benang pancingnya adalah tubuh manusia.Saat mengetahui jantung Ryan masih memiliki detak, Arin dan mantan suaminya segera membawanya ke rumah sakit terdekat.Dan sejak itu, Ryan terbaring tidak sadarkan diri selama lima tahun di kamar rumah sakit ini.Begitu Ryan mendengar bahwa ia mengalami koma selama lima tahun, Ryan sangat terkejut.'Aku tidak menyangka, kehidupanku selama 1000 tahun di dunia Heaven Sword, hanya setara lima tahun di Bumi.' batin Ryan.Setelah itu, Dokter Fredi dan Arin menanyakan beberapa hal terkait identitas Ryan dan penyebab ia hanyut.Ryan tentu saja menyembunyikan fakta bahwa ia telah diculik dan dibuang ke sungai hidup-hidup.Karena tubuh Ryan masih terlihat lemah, Dokter tidak berlama-lama dalam menginterogasi Ryan dan memintanya untuk istirahat terlebih dahulu. Dokter Fredi akan kembali melakukan pemeriksaan lebih lanjut besok.~***~Setelah kamar kembali sepi, sambil berbaring, Ryan segera menggunakan Api Lotus Hijau untuk menyelimuti tubuhnya.Seketika itu, Qi yang ada di udara langsung tersedot ke dalam Api hijau. Api ini memurnikan Qi yang tersedot dan mengubahnya menjadi Qi murni. Barulah setelah itu, Qi murni ini masuk ke dalam tubuh Ryan, mengisi Dantian serta sel-sel di dalam tubuhnya.Di saat yang sama, saraf-saraf pada bagian kanan tubuh Ryan yang sebelumnya rusak, mulai menunjukkan pemulihannya. Tubuh kurus Ryan bak tengkorak hidup itu pun mulai kembali berisi.Tanpa Ryan sadari, apa yang dilakukan Ryan ini telah menyedot Qi dalam jarak radius 20 Kilometer di sekitarnya.Hal ini, membuat banyak praktisi seni bela diri tenaga dalam yang ada di sekitar Kota Bandung jatuh pingsan. Karena Qi yang Ryan hisap sebagian besar berasal dari tubuh mereka.Satu jam kemudian, Ryan telah kembali bugar. Otot-otot terpahat dengan indah di seluruh tubuhnya. Tangan dan Kaki kanannya juga sudah benar-benar pulih.Kini, wajah Ryan tampak lebih tampan dari sebelumnya. Ia benar-benar terlihat seperti orang yang berbeda."Qi di dunia ini sangatlah tipis. Aku hanya dapat mencapai Qi Condensation Tengah awal dalam satu jam berkultivasi, ini sangat lambat!""Kalau begini caranya, 1000 tahun pun tidak akan cukup untuk mencapai tingkat Deva, apalagi Celestial!"Setelah beberapa saat berpikir, Ryan memutuskan memikirkannya nanti. Karena untuk saat ini, yang terpenting baginya adalah apa yang akan dilakukannya sekarang."Sepertinya aku akan pulang dulu ke rumah orang tuaku di Surabaya …"Ryan berpikir jika ia kembali ke rumah mertuanya, itu akan sangat berbahaya. Orang yang ingin membunuhnya pasti telah bekerjasama dengan Ibu mertuanya.Jika bukan begitu, tidak mungkin ada orang yang bisa menculiknya dengan mudah di rumah Dea. Padahal, Ryan ingat betul bahwa saat sebelum diculik, ia masih sempat mendapat hinaan dari Dea."Di kesempatan keduaku ini, aku akan membalas semua orang yang telah membuatku seperti ini." gumam Ryan sambil mengepalkan tangannya."Tapi aku tidak bisa bertindak seenaknya sendiri seperti di dunia Heaven Sword. Di dunia ini, ada senjata api dan juga nuklir."Berdasarkan perkiraan Ryan, untuk dapat kebal peluru, ia harus setidaknya mencapai tingkat Kultivasi Foundation Establishment Awal.Sementara untuk kebal terhadap ledakan nuklir, Ryan harus setidaknya minimal mencapai tingkat Kultivasi Nascent Soul Atas."Aku tidak boleh gegabah. Sementara ini, aku akan menggunakan kekuatanku untuk membangun gurita bisnisku sendiri."Kultivasi juga membutuhkan uang. Ia yakin, bahwa di dunia ini, pasti ada benda-benda ajaib yang dapat membantunya dalam berkultivasi.Untuk mendapatkan benda semacam itu, pastinya Ryan membutuhkan uang yang banyak. Ia tidak bisa sembarangan lagi membunuh orang dan mencurinya.Maka dari itu, Ryan berencana membuat bisnis di bidang farmasi menggunakan Teknik Alkimia yang telah diajarkan Xiao Yan."Dan jika aku berhasil sukses dengan bisnisku ini, aku akan menunjukkan pada mereka yang telah menghinaku, bahwa sekarang aku lebih kaya dari mereka.""Aku akan membuat mereka bertekuk lutut di hadapanku.""Aku akan menginjak-injak harga diri mereka! Terutama Ibu Mertua jahanam itu!"Memikirkan semua itu, Ryan tersenyum menyeringai bak seorang psikopat.Dengan begitu, dunia ini telah menyambut datangnya Ryan sang Dokter Gila, sebutan yang telah melegenda di Heaven Sword.Dari balik dinding rumah mewah di kawasan elit Surabaya, terdengar isak tangis yang merobek kesunyian. Sebuah wanita bertubuh mungil dengan dada yang menonjol, tampak berusaha meredakan tangisan anak laki-lakinya yang masih berusia belia, kurang dari 8 tahun. Wanita itu, Winnie, dengan lembut mengelus punggung anaknya sambil mengayun-ayunkan tubuhnya."Sayang, shhh... sudah ya, jangan menangis lagi..." Suaranya lembut, berusaha menenangkan hati kecil yang sedang sedih itu."Reno, jangan terlalu lemah, kamu kan laki-laki!" ujar seorang gadis berusia 16 tahun, rambutnya yang panjang terurai hingga pinggang."Alena, cukup … jangan mengganggu adikmu," tegur Ryan, meski sudah berusia 46 tahun, penampilannya masih seperti mahasiswa. Banyak yang salah mengira usianya.Alena memutar matanya, rasa kesal tergambar jelas di wajahnya. "Tapi Ayah, Reno itu menggemaskan. Alena tidak tahan melihat pipi tembemnya begitu saja..." katanya sambil berusaha mencubit lagi pipi adiknya yang masih dalam dekap
Setelah berpisah dengan Zeus, kini hati Ryan penuh dengan kekhawatiran yang mendalam. Ia sangat khawatir dengan Istri dan anaknya, serta teman-teman lainnya. Dengan cepat, ia menggunakan Mode Dewa, mengepakkan keempat pasang sayap api dan es, lalu meluncur ke Jakarta, meninggalkan jejak cahaya aurora yang membelah langit, seperti bintang jatuh yang menembus kegelapan.Dalam sekejap, Ryan sudah berada di area parkir Jakarta Expo. Saat mendarat, debu dan angin berhamburan ke segala arah, menciptakan pemandangan dramatis di tengah malam. Di sekeliling Ryan, tumpukan mayat manusia dan juga makhluk modifikasi tergeletak tak bernyawa, mirip dengan tumpukan sampah yang telah dibuang. Cairan merah, yang kini mulai mengering, meresap ke dalam retakan tanah dan paving, menciptakan gambaran yang mengerikan.Melihat semua itu, Ryan memperlihatkan kegelisahan yang mendalam. Kekhawatirannya terhadap keluarga dan teman-temannya membuat wajahnya menjadi suram. Namun, sebelum Rya sempat merasakan apa
Dalam pandangan Ryan, tubuh pria tua itu hampir tidak memiliki garis kematian. Hanya dua garis saja yang bisa dilihat, sebuah bukti bahwa pria tua itu hampir mencapai batas keabadian. Seolah-olah, semakin sedikit garis kematian yang dimiliki, semakin jauh mereka dari ambang kematian.Dalam satu hembusan nafas, Ryan telah berada tepat di depan pria tua itu. Dengan keberanian dan kepastian, pedang Aurora di tangannya bergerak, berusaha memotong garis kematian yang berjalan secara diagonal dari punggung kanan pria tua itu hingga pinggang kirinya.Saat ujung pedang Ryan hampir menyentuh garis kematian, sesuatu berkilauan tiba-tiba muncul. Seolah-olah muncul dari ketiadaan, rantai keemasan meluncur keluar, bergerak cepat dan ganas. Mereka melilit pergelangan tangan, betis, dan leher Ryan dengan kekuatan yang membelenggu, menahan gerakannya yang hampir berhasil. Ryan sangat terkejut dengan apa yang dialaminya. Ia berjuang, mencoba untuk bergerak, namun rantai emas yang melilit dirinya sema
Ryan merasakan beratnya hawa kehadiran pria tua itu, membebani udara di sekitarnya. Namun, hal itu tidak menghalangi Ryan untuk mengekspresikan rasa kekecewaanya. "Kenapa … kenapa kau membunuh Albert?!" suaranya bergema, penuh dengan rasa kemarahan."Aku hanya membantumu untuk membunuhnya." Pria tua itu tersenyum, tidak ingin memberitahu Ryan alasan sesungguhnya. "Lagipula, dia sudah kalah darimu. Jadi aku hanya ingin mempercepat kematiannya, demi kegembiraanku dan para penonton lainnya.""Para penonton?" Ryan. mengerutkan dahinya. Ia mengangkat kepalanya dan menatap tajam pria tua itu. "Apa maksudmu?"Pria tua itu menunjuk ke atas langit. Ryan secara tidak sadar ikut mendongak ke atas. Detik berikutnya, mata Ryan melebar. Di atas langit, terdapat sebuah bola mata raksasa samar, mengintip semua yang terjadi di lokasi tersebut."Jadi, semua pertarungan hidup dan mati ini hanya tontonan bagi kalian?!" ucap Ryan dengan nada penuh amarah."Benar, kalian tidak lain hanya hiburan semata di
Ketika serangan keduanya bertabrakan, langit malam itu seketika terang benderang. Kilatan cahaya aurora dan petir menyinari pulau tak berpenghuni di bawah mereka. Gelombang kejut dan angin kencang membelah udara, merusak pepohonan di pulau itu. Gelombang laut naik tinggi, terpengaruh oleh kekuatan serangan mereka.Tabrakan antara kedua serangan ini menghasilkan ledakan yang luar biasa. Suara dentuman yang menggelegar mencapai ke segala penjuru. Energi dari serangan itu menyebar luas, menciptakan riak di laut dan menyapu pohon-pohon di daratan.Kedua serangan tersebut saling melawan, menciptakan tekanan besar di antara keduanya. Mereka sama-sama merasakan kekuatan besar satu sama lain, dan keduanya terus menerus berusaha untuk mendominasi serangan ini. Hingga akhirnya, sebuah ledakan besar tercipta. BOOM!Asap berbentuk kepala jamur membumbung tinggi di langit yang memerah. Suara dentuman keras terdengar hingga jarak ratusan kilometer. Gelombang tsunami setinggi sepuluh meter menengge
Di tengah reruntuhan gedung Jakarta Expo, Ryan dan Albert berdiri saling berpandangan dengan nafas terengah-engah. Dalam jangka waktu satu jam, mereka berdua telah bertarung dengan intens. Namun, sampai sekarang, masih belum ditentukan juga siapa pemenangnya.Ryan sadar, bahwa Albert memiliki pengetahuan mendalam tentang semua kekuatan yang dimilikinya dari pertarungan sebelumnya. Jadi, untuk mengalahkan Albert, ia butuh elemen kejutan yang tidak terduga. Dan sepertinya, Api Surgawi ketiga miliknya–Api Lotus Pengubah Kehidupan, merupakan hal yang cocok dalam mengejutkan lawannya. Tapi, untuk melakukannya, Ryan harus membawa Albert menjauhi kota Jakarta. Jika tidak, serangan pamungkas miliknya bisa saja mengenai Alena dan teman-temannya. Ia tidak mau hal tersebut sampai terjadi.Ryan kemudian berkonsentrasi mengendalikan ketiga Api Surgawi miliknya. Keempat pasang sayap api-es yang sebelumnya telah compang-camping dan agak meredup, kembali pulih seperti semula. Tapi, di belakang keemp